Joe Biden Pertimbangkan Kebijakan Dana Bantuan COVID-19 yang Selektif

Kamis, 4 Februari 2021 15:05 WIB

Presiden AS Joe Biden berbicara tentang rencana pemerintahannya untuk memperkuat manufaktur Amerika selama penampilan singkat di South Court Auditorium di Gedung Putih di Washington, AS, 25 Januari 2021. [REUTERS / Kevin Lamarque]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joe Biden mendesak Kongres Amerika untuk segera mengesahkan anggaran dana bantuan pengendalian pandemi COVID-19 senilai US$1,9 triliun (Rp26.600 triliun). Bahkan, jika dirasa bisa membantu, Joe Biden menyatakan siap memberlakukan syarat-syarat khusus untuk seseorang bisa menerima cek stimulus COVID-19 yang nilainya US$1400 (Rp19,6 juta).

"Saya bisa mempertimbangkan batasan ketat soal siapa yang berhak menerima cek US$1.400, namun saya tidak akan berkompromi untuk besarannya," ujar Joe Biden, dikutip dari kantor berita Reuters, Kamis, 4 Februari 2021.

Seperti diberitakan sebelumnya, program dana bantuan COVID-19 adalah salah satu program utama Joe Biden sejak dirinya dilantik menjadi Presiden Amerika ke-46 pada Januari lalu. Kedua partai di Kongres Amerika, Republikan dan Demokrat, setuju akan tujuan program tersebut. Namun, keduanya tidak sepaham soal besar anggarannya.

Republikan mendorong nilai anggaran yang jauh lebih kecil, bahkan tidak sampai separuhnya, yaitu US$600 miliar. Menurut Republikan, dana bantuan senilai US$1,9 triliun terlalu besar dan dini mengingat dana bantuan COVID-19 sebelumnya, US$900 miliar, belum lama berlalu. Jika dipaksakan, dampaknya buruk bagi perekonomian Amerika ke depan.

Perbedaan pandangan soal besar nilai anggaran itu membuat program Joe Biden tak kunjung jalan. Padahal, Joe Biden menargetkan anggaran sudah cair di bulan Maret. Itulah kenapa, belakangan, Joe Biden siap memodifikasi programnya selama nilainya tak diubah.

Syarat warga Amerika menerima cek stimulus menjadi bagian yang ia katakan bisa diubah. Sebelumnya, sejumlah anggota Kongres Amerika pun sudah protes bahwa syarat yang dipakai Joe Biden terlalu umum sehingga mereka yang berpendapatan tinggi pun juga bisa menerima cek stimulus.

Baca juga: Joe Biden Kejar Anggaran Belanja Rp 26.600 Triliun untuk Lawan Corona

Seorang tentara Angkatan Udara AS mendapat vaksin COVID-19 di Pangkalan Udara Osan di Pyeongtaek, Korea Selatan, 29 Desember 2020. Pasukan AS-Korea (USFK), yang mencakup sekitar 28.500 personel militer Amerika serta ribuan personel lain dan anggota keluarganya, memberikan dosis pertama kepada petugas kesehatan garis depan dan penanggap pertama di pasukan, kata seorang pejabat USFK. Staff Sgt. Betty R. Chevalier/U.S. Air Force/DVIDS/Handout via REUTERS


Secara terpisah, Parlemen Amerika (bagian dari Kongres AS) menyetujui rencana anggaran pada Rabu lalu yang pada intinya bisa mengesahkan dana bantuan COVID-19 tanpa persetujuan Republikan. Hal tersebut karena posisi Demokrat yang mayoritas.

"Kita harus menggunakan segala opsi yang ada," ujar Ketua Parlemen Nancy Pelosi.

Anggota parlemen Republikan, dari Komite Anggaran, Jason Smith memprotes langkah itu. Menurutnya, langkah Demokrat terlalu radikal. "Mereka berniat memanfaatkan pandemi ini untuk mendapat kendali yang lebih besar," ujarnya.

Dengan rencana anggaran yang baru disahkan itu, program dana bantuan COVID-19 Joe Biden bisa disahkan di Senat selama memenangkan suara mayoritas. Sebelumnya, Demokrat harus bisa memenangkan setidaknya 60 suara. Dengan kata lain, hal yang harus dipastikan Joe Biden adalah memastikan Demokrat solid dan mufakat soal programnya.

Baca juga: Joe Biden Batalkan Kebijakan Pemangkasan Anggaran Trump USD 27,4 Miliar

ISTMAN MP | REUTERS

https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-usa-congress/biden-tells-democrats-he-would-consider-limits-on-who-gets-covid-19-checks-idUSKBN2A322X?il=0

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

6 jam lalu

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

Partai Demokrat sedang menyiapkan kadernya untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

10 jam lalu

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

Demokrat mewanti-wanti agar tak ada partai di pemerintahan rasa oposisi.

Baca Selengkapnya

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

23 jam lalu

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

Partai Demokrat menyoroti mimpi SBY setahun lalu yang serupa dengan keinginan Prabowo membuat presidential club.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

1 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

2 hari lalu

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Ketua Umum Partai Demokrat AHY buka suara soal diskusi mengenai kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran. Namun ia tak merinci kapan diskusi itu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

2 hari lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya