Myanmar Blokir Media Sosial, Rakyat Andalkan VPN dan Signal

Kamis, 4 Februari 2021 10:10 WIB

Tenaga kesehatan memberikan salam tiga jari dan mengenakan pita merah sebagai bentuk protes terkait kudeta militer, di Rumah Sakit Umum Yangon, Myanmar, 3 Februari 2021. Aktivis Myanmar mengumumkan kampanye mereka di grup Facebook yang diberi nama "Gerakan Pembangkangan Sipil". REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Hari keempat kudeta Myanmar berjalan, rakyat tak lagi bisa mengakses media sosial secara bebas. Dikutip dari Channel News Asia, provider internet dan perusahaan telekomunikasi setempat memblokir akses ke berbagai media sosial yang berada di bawah bendera Facebook. Dengan kata lain, warga Myanmar tidak bisa memakai Facebook, Messenger, Whatsapp, maupun Instagram.

Kemarin, media sosial menjadi sarana bagi rakyat Myanmar menyuarakan protesnya atas kudeta yang terjadi. Via media sosial, mereka menyebarkan berbagai bentuk protes mulai aksi memukul perkakas dapur, yang merupakan tradisi mengusir roh jahat, hingga mogok kerja para tenaga medis. Diblokirnya media sosial menjadi penghalang untuk aksi perlawanan itu.

"Facebook akan diblokir hingga 7 Februari...Rakyat yang mengganggu stabilitas Myanmar menggunakan Facebook untuk menyebar berita bohong dan misinformasi yang bisa menimbulkan kesalahpahaman antar warga," ujar Kementerian Komunikasi dan Informasi Myanmar, Rabu, 3 Februari 2021.

Warga lokal, Khine, membenarkan hal ini. Ketika dihubungi Tempo, ia menjelaskan bahwa dirinya tak bisa lagi menggunakan media-media sosial milik Facebook sejak pagi ini. Namun, kata ia, hal itu bisa diakali dengan menggunakan VPN (Virtual Private Network) untuk mendapatkan koneksi internet secara aman dan personal.

Sebagai alternatif berkomunikasi, Khine mengatakan dirinya beralih ke aplikasi pesan elektronik lain untuk sementara waktu. Salah satu yang masih bisa digunakan dengan aman adalah Signal.

Di Myanmar, Facebook adalah salah satu aplikasi media sosial paling populer. Menurut laporan Channel News Asia, kurang lebih ada 53 juta penduduk di Myanmar yang menggunakan Facebook. Bahkan, beberapa dari mereka menganggap Facebook adalah sinonim dari internet.

Baca juga: Dokter-dokter Mogok Kerja untuk Memprotes Kudeta Myanmar

Tentara Myanmar terlihat di dalam Balai Kota di Yangon, Myanmar 1 Februari 2021. Panglima militer Myanmar, Min Aung Hlaing, mengatakan militer akan menggelar pemilu baru segera setelah menyelesaikan implementasi status darurat. REUTERS/Stringer


Juru bicara Facebook, Andy Stone, mendesak pemerintahan Myanmar untuk segera membatalkan perintah blokir terkait.

"Kami mendesak pemerintah Myanmar untuk memulihkan koneksi sehingga warga bisa kembali berkomunikasi dengan warga dan teman-teman mereka untuk saling berbagi informasi penting," ujar Andy Stone menegaskan.

Menanggapi pemblokiran terkait, penyedia internet di Myanmar mengaku tidak memiliki banyak pilihan. Perintah blokir itu, kata mereka, memiliki kekuatan hukum walaupun mereka tidak menyetujuinya.

"Meski perintah itu memiliki kekuatan hukum di Myanmar, kami tidak mempercayai bahwa permintaan itu benar-benar perlu dilakukan dan proporsional terhadap hukum internasional terkait hak asasi manusia," ujar salah satu penyedia internet Myanmar, Telenor, dalam keterangan persnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, situasi di Myanmar memanas sejak Senin kemarin. Militer Myanmar, yang dipimpin oleh Jenderal Min Aung Hlaing, merebut pemerintahan yang ada. Hal itu dimulai dengan menangkap sejumlah pejabat negara Myanmar dan berlanjut hingga pemecatan para menteri yang bertugas. Beberapa yang mereka tangkap adalah Penasehat Negara Aung San Suu Kyi serta Presiden Win Myint.

Adapun bibit kudeta Myanmar ini sudah terasa sejak tahun lalu ketika partai militer Myanmar, USDP (Union Solidarity and Development Party), kalah dari partai sipil pimpinan Aung San Suu Kyi, NLD (National League for Democracy). USDP menganggap ada kecurangan di pemilu tersebut sehingga menyakini pemerintahan yang ada sekarang tidak sah.

Baca juga: Jenderal Min Aung Hlaing: Kudeta Myanmar Tidak Terhindarkan

ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA

https://www.channelnewsasia.com/news/asia/myanmar-orders-internet-providers-to-block-facebook-services-14108948

Berita terkait

Semarakkan Hari Buruh Internasional dengan 30 Link Twibbon Ini

17 jam lalu

Semarakkan Hari Buruh Internasional dengan 30 Link Twibbon Ini

Twibbon dapat digunakan untuk turut menyemarakkan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2024. Silakan unggah dan tayang.

Baca Selengkapnya

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

21 jam lalu

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

Kominfo mengaku telah mengatur regulasi terkait pelanggaran data pribadi oleh penyelenggara elektronik seperti TikTok.

Baca Selengkapnya

Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

4 hari lalu

Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

Anandira Puspita, akan menjalani sidang praperadilan perdana di Pengadilan Negeri atau PN Denpasar, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

4 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Cara Cek Kelulusan Hingga Jadwal Seleksi Tes online Rekrutmen Bersama BUMN

4 hari lalu

Cara Cek Kelulusan Hingga Jadwal Seleksi Tes online Rekrutmen Bersama BUMN

Ini yang harus diperhatikan dan dipantau saat ikut rekrutmen bersama BUMN.

Baca Selengkapnya

Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

5 hari lalu

Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

Psikolog memberi saran pada orang tua kapan sebaiknya boleh memberi akses internet sendiri pada anak.

Baca Selengkapnya

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

5 hari lalu

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

Chatbot Meta AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti percakapan teks, memberi informasi terbaru dari internet, menghubungkan sumber, hingga menghasilkan gambar dari perintah teks.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

6 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

6 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

8 hari lalu

Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

Orang sering menggunakan media sosial untuk memposting momen terbaiknya, membuat feed terlihat seperti highlight reel dari pengalaman keren.

Baca Selengkapnya