Ingin Anak Laki-laki Makin Maskulin, Cina Tambah Pendidikan Jasmani

Rabu, 3 Februari 2021 14:48 WIB

Para siswa mengikuti latihan di lapangan olahraga yang ada di atas gedung Sekolah Menengah No.10 Guangzhou di Guangzhou, Provinsi Guangdong, Cina, 17 September 2020. Dengan dukungan dana dari pemerintah dan sumbangan para alumni, sekolah ini akhirnya membangun lapangan olahraga berikut instalasi yang diperlukan seperti jaring pelindung, rumput sintetis, alat penerangan, dan sebagainya, di bagian atap gedung mereka. Xinhua/Deng Hua

TEMPO.CO, Jakarta - Cina berencana memperkuat pendidikan jasmani di sekolah-sekolah untuk membuat para siswa laki-laki makin maskulin. Hal itu mulai dari memperbarui silabus hingga menambah jumlah tenaga guru pendidikan jasmani.

Dikutip dari kantor berita Reuters, rencana itu adalah respon atas paparan Konferensi Konsultasi Politik Rakyat Cina. Dalam paparan tersebut dikatakan bahwa anak-anak Cina sekarang, terutama laki-laki, cenderung lemah lembut, pemalu, dan feminin dibanding sebelumnya.

Di kalangan warga, rencana itu menjadi bahan perdebatan. Perdebatan berlangsung antara mereka yang mendukung keberagaman serta mereka yang sepaham dengan pemerintah. "Sulit membayangkan anak laki-laki yang feminin akan mempertahankan Cina ketika invasi terjadi," ujar salah seorang netizen Weibo, Rabu, 3 Februari 2021.

Seperti kebanyakan negara di Asia, Cina memiliki pandangan bias soal bagaimana sebaiknya anak laki-laki berprilaku. Dalam tradisinya, anak laki-laki harus maskulin. Namun, karena Cina menerapkan aturan "Satu Anak", maka kebanyakan anak laki-laki cenderung dimanja oleh orang tuanya.

Perlakuan dimanja itu yang dianggap pemerintah Cina jadi dalang anak laki-laki sekarang cenderung lemah lembut, pemalu, dan feminin. Mereka ingin anak laki-laki Cina lebih maskulin. Oleh karenanya, mereka mendukung jika keluarga-keluarga Cina memasukkan anak laki-laki mereka ke "kamp pelatihan" yang menerapkan gaya militeristik.

Seorang guru membantu murid-muridnya belajar tentang tanaman di sebuah taman kanak-kanak di Changsha, Provinsi Hunan, Cina, 2 September 2020. Taman kanak-kanak tersebut menumbuhkan kesadaran anak-anak untuk menghargai makanan sejak usia dini dan membantu mereka membentuk kebiasaan makan yang baik. Xinhua/Chen Zeguo


Pakar studi gender Li Jun memandang rencana pemerintah Cina itu sebagai bukti bahwa pandangan tradisional soal laki-laki dan perempuan masih bertahan. Dan, menurut ia, hal itu berlawanan dengan tren keberagaman serta kesetaraan gender yang berlaku sekarnag.

"Rencana itu seperti memandang sikap feminin (pada anak laki-laki) sebagai hal yang negatif dan berbahaya sementara sikap maskulin sangat berguna untuk Cina," ujar Li.

Warga Cina, Yang Li, berpikiran senada. Menurutnya, rencana pemerintah Cina itu akan menyuburkan bully-ing di kalangan siswa laki-laki. Mereka jadi tak lagi bisa menerima anak laki-laki yang lemah lembut karena standar tradisional yang ditetapkan soal gender.

Mencoba meredam debat yang ada, media pemerintah Cina seperti Xinhua mencoba mengklarifikasi niat dari penguatan pendidikan jasmini terkait. Selain itu, mereka juga mengklaim maskulintas dalam pandangan mereka tidak menitikberatkan gender, tetapi kesehatan jasmani dan rohani.

Baca juga: Cina Peringatkan Taiwan Bahwa Memerdekakan Diri Berarti Perang Dengannya

ISTMAN MP | REUTERS

https://www.reuters.com/article/us-china-society-masculinity/chinese-plan-to-boost-masculinity-with-pe-classes-sparks-debate-idUSKBN2A30LV?il=0

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

11 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

1 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

1 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

2 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

2 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

2 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

3 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya