Memasuki Hari Kedua Kudeta Myanmar, Di Mana Aung San Suu Kyi?

Selasa, 2 Februari 2021 13:00 WIB

Pemimpin pro-demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi tiba di gedung Parlemen di Stormont, Belfast, 24 Oktober 2013. Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi dan tokoh senior lainnya dari partai yang berkuasa telah ditahan dalam penggerebekan dini hari, kata juru bicara Liga Nasional untuk Demokrasi pada hari Senin, 1 Februari 2021. [REUTERS / Cathal McNaughton / File Foto]

TEMPO.CO, Jakarta - Memasuki hari kedua Kudeta Myanmar, keberadaan penasihat negara Aung San Suu Kyi masih misterius. Militer Myanmar, yang melakukan kudeta, ennggan mengungkapkan di mana ia berada dan seperti ada kondisinya. Hal yang sama berlaku untuk Presiden Win Myint dan pejabat partai National League for Democracy (NLD) yang juga mereka tahan sejak Senin dini hari kemarin.

Menanggapi hal itu, NLD mendesak militer Myanmar untuk segera mengungkapkan di mana Aung San Suu Kyi dan tahanan lainnya disembunyikan. Selain itu, mereka juga memintanya untuk membebaskan Aung San Suu Kyi cs.

"Militer Myanmar harus membebaskan Aung San Suu Kyi, Presiden Win Myint, dan pejabat-pejabat lainnya sesegera mungkin," ujar NLD dalam keterangan persnya, Selasa, 2 Februari 2021.

Tak berhenti di situ, NLD juga meminta Militer Myanmar untuk segera mengakui hasil pemilu tahun lalu. Dalam pemilu tersebut, partai yang dipimpin Militer Myanmar, USDP (Union Solidarity for Development Party), kalah telak dari NLD yang berhasil menguasai 83 persen suara.

Baca juga: Militer Myanmar Tetapkan Status Darurat Selama Setahun

Warga Myanmar di Thailand menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Kedutaan Besar Myanmar di Bangkok pasca kudeta militer Myanmar, pada 1 Februari 2021. REUTERS/Athit Perawongmetha


Seperti diberitakan sebelumnya, situasi di Myanmar memanas sejak Senin kemarin. Militer Myanmar, yang dipimpin oleh Jenderal Min Aung Hlaing, merebut pemerintahan yang ada. Hal itu dimulai dengan menangkap sejumlah pejabat negara Myanmar dan berlanjut hingga pemecatan para menteri yang bertugas.

Adapun bibit kudeta Myanmar ini sudah terasa sejak tahun lalu ketika partai USDP kalah dari NLD yang dipimpin Aung San Suu Kyi. USDP menganggap ada kecurangan di pemilu tersebut dan merasa panitia penyelenggara tidak mengindahkan peringatan mereka. Alhasil, Militer Myanmar menyimpulkan bahwa pemerintahan yang ada saat ini tak sah dan pihaknya berhak melakukan kudeta.

Sekarang, Myanmar dalam situasi darurat nasional yang berlangsung untuk setahun ke depan. Berbagai toko tutup, begitu pula dengan bandara. Pada Senin kemarin, warga melakukan panic buying untuk memiliki cukup suplai bahan pokok selama masa kudeta.

Walaupun banyak toko tutup, beberapa layanan publik kembali buka. Bank adalah salah satunya. Pada hari Senin kemarin, bank ditutup lebih awal karena jaringan internet serta telepon dimatikan oleh Militer Myanmar. Sekarang, jaringan keduanya sudah kembali aktif.

Min Aung Hlaing, selaku pemimpin Militer Myanmar, menjanjikan bahwa situasi ini tak akan lama. Dikutip dari Reuters, ia mengklaim tengah mengupayakan pemilihan baru yang lebih adil dan akan memberikan kekuasaan kepada siapa yang menang nanti. Ia tidak memberikan perkiraan waktu berapa lama kudeta Myanmar akan berlangsung dan kapan Aung San Suu Kyi cs bakal dibebaskan.

Baca juga: Mengenal Min Aung Hlaing, Pemimpin Tertinggi Militer Myanmar

ISTMAN MP | REUTERS

https://www.reuters.com/article/us-myanmar-politics/myanmar-generals-tighten-grip-on-power-as-u-s-calls-for-sanctions-idUSKBN2A139S?il=0




Berita terkait

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

2 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

3 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

8 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

10 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

10 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

13 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

13 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

14 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

15 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

16 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya