Militer Myanmar Mau Gelar Pemilu Baru Setelah Kudeta Aung San Suu Kyi

Selasa, 2 Februari 2021 07:00 WIB

Sosok Min Aung Hlaing kembali disorot bersamaan dengan dugaan penindasan yang dilakukan militer terhadap Muslim Rohingya pada 2017. Penyelidik PBB mengatakan operasi militer Myanmar termasuk pembunuhan massal, pemerkosaan geng dan pembakaran yang meluas dan dilakukan dengan niat genosida. REUTERS/Ann Wang

TEMPO.CO, Jakarta - Panglima militer Myanmar, Min Aung Hlaing, mengatakan militer akan menggelar pemilu baru segera setelah menyelesaikan implementasi status darurat, menurut pengumuman televisi militer Myawaddy TV setelah militer melancarkan kudeta militer dan menangkap pemimpin Aung San Suu Kyi dan pejabat senior lainnya pada Senin pagi.

Setelah militer Myanmar atau Tatmadaw mengumumkan bahwa mereka telah mengambil kendali negara pada pagi hari dan menyatakan status darurat satu tahun, panglima tertinggi mengatakan militer akan menyerahkan kekuasaan kepada pemenang pemilu.

Dalam pertemuan Dewan Pertahanan dan Keamanan Nasional (NDSC) baru yang dihadiri oleh pelaksana tugas Presiden U Myint Swe, Jenderal Min Aung Hlaing mengatakan bahwa saat mengambil alih negara, militer akan mengikuti ketentuan dari Konstitusi 2008 yang dirancang militer dan undang-undang yang ada tidak melanggar itu, The Irrawaddy melaporkan.

Pelaksana tugas Presiden U Myint Swe menjabat sebagai wakil presiden di pemerintahan yang dipimpin Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) Aung San Suu Kyi.

Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi menghadiri sesi pembukaan KTT ASEAN ke-31 di Manila, Filipina, 13 November 2017.[REUTERS / Athit Perawongmetha / File Foto]

Advertising
Advertising

Dua pemerintah kuasi-sipil masing-masing menjalani satu masa jabatan selama 10 tahun terakhir setelah diperkenalkannya reformasi yang dipimpin militer. Parlemen baru, yang sekarang telah dibubarkan oleh militer, dijadwalkan untuk memulai sesi pertamanya pada hari Senin.

Militer melancarkan kudeta hanya beberapa jam sebelum parlemen dijadwalkan duduk untuk pertama kalinya sejak kemenangan telak NLD dalam pemilihan umum Myanmar 8 November, Reuters melaporkan.

Militer Myanmar menyerahkan kekuasaan kepada Panglima Min Aung Hlaing yang langsung memberlakukan status darurat nasional selama setahun.

Baca juga: Kudeta Militer di Myanmar, Kemlu RI Imbau WNI Tenang dan Hindari Keluar Rumah

Saluran telepon ke ibu kota Naypyitaw dan pusat komersial utama Yangon tidak dapat dihubungi, dan TV negara mati. Orang-orang bergegas ke pasar di Yangon untuk membeli makanan dan persediaan sementara yang lain berbaris di ATM untuk menarik uang tunai.

Tentara mengambil posisi di balai kota di Yangon dan data internet seluler serta layanan telepon di kantor NLD terganggu, kata penduduk. Konektivitas internet juga telah turun secara dramatis, kata layanan pemantauan NetBlocks.

Aung San Suu Kyi, Presiden Myanmar Win Myint dan para pemimpin NLD lainnya telah ditangkap militer Myanmar pada Senin subuh, kata juru bicara NLD Myo Nyunt mengatakan kepada Reuters melalui telepon.

THE IRRAWADDY | REUTERS


Sumber:

https://www.irrawaddy.com/news/burma/coup-myanmar-military-says-will-hold-new-election.html

https://www.reuters.com/article/us-myanmar-politics/myanmar-military-seizes-power-detains-elected-leader-aung-san-suu-kyi-idUSKBN2A00VC

Berita terkait

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

2 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

3 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

8 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

10 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

10 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

13 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

13 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

14 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

15 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

16 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya