Uni Eropa Kecam Kudeta Myanmar, Tuntut Pembebasan Aung San Suu Kyi

Senin, 1 Februari 2021 19:35 WIB

Konselor Negara Myanmar Aung San Suu Kyi menyampaikan pidato kenegaraan atas situasi Rakhine dan Rohingya, di Naypyitaw, Myanmar 19 September 2017. [REUTERS / Soe Zeya Tun]

TEMPO.CO, Jakarta - Negara-negara anggota Uni Eropa mengutuk kudeta militer di Myanmar pada Senin dan menuntut pembebasan segera Aung San Suu Kyi dan lainnya, yang ditangkap dalam penggerebekan dini hari.

Dari Luksemburg yang kecil hingga kekuatan besar Eropa, Prancis dan Jerman, para pemimpin dan menteri luar negeri bereaksi cepat dalam pernyataan resmi dan di Twitter untuk mengkritik kudeta Myanmar. Namun mereka belum memberikan rincian kemungkinan tanggapan atas kudeta tersebut.

"Kami menyerukan pembebasan segera semua yang ditahan dan untuk membangun kembali proses demokrasi," kata Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez, dikutip dari Reuters, 1 Februari 2021.

Kepala kebijakan luar negeri UE Josep Borrell dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, kepala badan eksekutif UE, juga merilis pernyataan yang mengutuk kudeta tersebut.

"Demokrasi harus menang," kata Borrell.

Advertising
Advertising

Sementara Menteri Luar Negeri Denmark Jeppe Kofod mengatakan, "Militer di bawah kendali sipil adalah prinsip demokrasi utama."

Menteri Luar Negeri Belgia Sophie Wilmes mengatakan pemerintah Uni Eropa sekarang akan membahas langkah mereka selanjutnya, tetapi tidak ada menteri yang menawarkan kemungkinan pembalasan.

Baca juga: Akun Facebook Partai NLD Aung San Suu Kyi Minta Rakyat Myanmar Lawan Kudeta

Uni Eropa adalah mitra dagang terbesar ketiga Myanmar dan telah memberikan preferensi perdagangan khusus negara tersebut, yang berpotensi dapat dihapus, meskipun proses seperti itu kemungkinan besar tidak akan segera direalisasikan.

Pada 2018, Uni Eropa menjatuhkan sanksi terhadap para jenderal Myanmar atas pembunuhan Muslim Rohingya. UE juga memberlakukan embargo senjata terhadap Myanmar.

Beberapa pernyataan pemerintah Eropa secara langsung menyebutkan pemimpin terpilih Myanmar Aung San Suu Kyi, yang termasuk di antara mereka yang ditahan, menuduh Suu Kyi karena gagal untuk mengecam kampanye militer melawan Muslim Rohingya di Myanmar.

Aung San Suu Kyi, yang dianugerahi hadiah hak asasi manusia Parlemen Eropa pada tahun 1990, diskors dari acara penghargaan hak asasi manusia Uni Eropa pada bulan September tahun lalu.

REUTERS


Sumber:

https://www.reuters.com/article/us-myanmar-politics-eu-vonderleyen/eu-governments-condemn-myanmar-coup-next-steps-unclear-idUSKBN2A11SP?il=0

Berita terkait

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

3 hari lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

3 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

4 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

4 hari lalu

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

Ursula von der Leyen mengakui TikTok telah menimbulkan ancaman, namun dia tidak menjelaskan lebih detail.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

5 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

6 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

9 hari lalu

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

9 hari lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

9 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

9 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya