Dalam 2 Pekan, Joe Biden Teken 42 Perintah Eksekutif

Sabtu, 30 Januari 2021 11:00 WIB

Presiden AS Joe Biden berbicara tentang rencana pemerintahannya untuk memperkuat manufaktur Amerika selama penampilan singkat di South Court Auditorium di Gedung Putih di Washington, AS, 25 Januari 2021. [REUTERS / Kevin Lamarque]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika ke-46, Joe Biden, tidak mau menghabis-habiskan waktunya. Sejak dilantik pada 20 Januari 2021 lalu, ia sudah meneken 42 perintah eksekutif. Beberapa di antaranya ada yang berupa kebijakan baru, ada juga yang menghapus kebijakan pendahulunya, Donald Trump.

Berikut adalah 42 perintah eksekutif yang sudah diteken Joe Biden, dikutip dari CNN, Jumat, 29 Januari 2021:

Jaminan Kesehatan
1. Memperkuat akses ke bantuan kesehatan terjangkau, Medicaid dan Affordable Care Act.
2. Membuka blokir bantuan medis untuk operasi aborsi.

Lingkungan Hidup dan Imu Pengetahuan
1. Memerintahkan lembaga-lembaga pemerintaj untuk mengikutkan kebijakan penanganan krisis iklim terhadap operasionalnya,.
2. Memerintahkan pembentukan Dewan Penasehat Teknologi daan Sains.
3. Memerintahkan Kantor Kebijakan Teknologi dan Ilmu Pengetahuan untuk memastikan seluruh lembaga pemerintah memiliki integritas berbasis sains.
4. Membawa kembali Amerika bergabung dalam Perjanjian Iklim paris
5. Menghentikan proyek pipa gas Keystone XL

Kesetaraan
1. Memerintahkan lembaga-lembaga pemerintah untuk memberikan perlakuan yang setara terhadap ras apapun.
2. Melarang tempat kerja di Amerika melecehkan orientasi atau identitas gender seseorang.
3. Memerintahkan Kementerian Kesehatan untuk mengeluarkan panduan untuk memastikan layanan yang inklusif dalam penanganan COVID-19.
4. Memerintahkan Jaksa Agung untuk tidak memperpanjang kontrak federal terhadap lapas swasta.
5. Memerintahkan lembaga pemerintah untuk memperkuat dan merutinkan komunikasi dengan pemerintah adat.
6. Menghapuskan larangan transgender bergabung dengan Militer Amerika.

Kebakaran lahan yang terjadi di California, Amerika Serikat, 26 Juli 2018. Menurut lembaga kehutanan nasional San Bernardino, si jago merah memaksa hampir 3.200 orang mengungsi ke beberapa distrik terdekat yang aman. (AP Photo/Noah Berger)


Ekonomi
1. Memperkuat produksi produk yang dibuat oleh, dari, dan untuk Amerika.
2. Mengaktifkan kembali kebijakan perlindungan terhadap tenaga kerja termasuk fondasi upah minimum US$15 per jam.
3. Memerintahkan penerbitan dana bantuan (stimulus) COVID-19 untuk mereka yang kesulitan membeli bahan-bahan pokok.
4. Memperpanjang penundaan penagihan pinjaman siswa beserta bunganya hingga 30 September 2021.
5. Memperpanjang moratorium pengusiran warga ataupun penutupan aset milik warga hingga 31 Maret 2021.

COVID-19
1. Memberlakukan larangan berkunjung ke Amerika untuk mereka yang berasal dari Brasil, wilayah Schengen (Eropa), Irlandia, dan Afrika Selatan.
2. Memberlakukan penggunaan personil Garda Nasional untuk membantu penanganan COVID-19.
3. Memerintahkan percepatan produksi dan distribusi vaksin COVID-19, alat tes, dan juga alat pelindung diri.
4. Membentuk Dewan Pengujian Pandemi untuk meningkatkan kapasitas tes COVID-19 di Amerika.
5. Memerintahkan peningkatan dan pengembangan akses ke perawatan COVID-19.
6. Memerintahkan pembagian data produksi serta analisis yang berkaitan dengan COVID-19.
7. Memerintahkan penambahan lokasi vaksinasi COVID-19
8. Memerintahkan Kementerian Kesehatan untuk membuat panduan pembukaan sekolah yang aman.
9. Memerintahkan Lembaga Administrasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja untuk menerbitkan penerapan protokol COVID-19 yang jelas di lingkungan kerja.
10. Meminta Kementerian Kesehatan untuk mengluarkan panduan penanganan pandemi COVID-19 yang inklusif.
11. Menegaskan keterlibatan Amerika dalam upaya internasional untuk melawan pandemi global COVID-19.
12. Membawa kembali Amerika untuk menjadi anggota WHO.
13. Membuat satuan tugas penanganan pandemi COVID-19, mulai dari produksi vaksin hingga distribusi alat pelindung diri, yang melapor langsung kepada Presiden Amerika.

Seorang tentara Angkatan Udara AS mendapat vaksin COVID-19 di Pangkalan Udara Osan di Pyeongtaek, Korea Selatan, 29 Desember 2020. Pasukan AS-Korea (USFK), yang mencakup sekitar 28.500 personel militer Amerika serta ribuan personel lain dan anggota keluarganya, memberikan dosis pertama kepada petugas kesehatan garis depan dan penanggap pertama di pasukan, kata seorang pejabat USFK. Staff Sgt. Betty R. Chevalier/U.S. Air Force/DVIDS/Handout via REUTERS

Sensus
1. Memerintahkan lembaga sensus untuk mengikutkan bukan penduduk dalam sensus.

Imigrasi
1. Memperkuat kebijakan DACA untuk menunda pemulangan imigran yang datang ke Amerika saat anak-anak.
2. Membatalkan pemblokiran akses ke Amerika untuk tujuh negara Muslim.
3. Membatalkan kebijakan Donald Trump soal pengetatan imigrasi.
4. Menahan pembangan tembok pembatas Amerika - Meksiko.
5. Memperpanjang penundaan pemulangan dan izin kerja untuk imigran asal Liberia di Amerika.

Etika
1. Memerintahkan setiap pengangkatan pejabat publik untuk mengikutkan sumpah integritas agar tidak bertindak atas kepentingan pribadi.

Regulasi
1. Memerintahkan Kantor Manajemen dan Anggaran Gedung Putih untuk menerbitkan rekomendasi modernisasi kajian dan pengesahan kebijakan.

Baca juga: Joe Biden Pastikan Bantu Palestina Dalam Konflik dengan Israel

ISTMAN MP | CNN

https://edition.cnn.com/2021/01/29/politics/biden-executive-orders-climate-health-care-coronavirus-immigration/index.html

Berita terkait

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

7 jam lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

9 jam lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

3 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

3 hari lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya