Vaksin Covid-19 Johnson & Johnson 72% Efektif, 85% Mampu Cegah Penyakit Parah

Sabtu, 30 Januari 2021 06:00 WIB

Botol dan jarum suntik terlihat di depan logo Johnson & Johnson yang ditampilkan dalam ilustrasi yang diambil pada 11 Januari 2021. [REUTERS / Dado Ruvic / Ilustrasi]

TEMPO.CO, Jakarta - Johnson & Johnson pada Jumat mengatakan satu dosis vaksin Covid-19 buatan mereka, yang dinamai vaksin Janssen, 72% efektif dalam mencegah Covid-19 di Amerika Serikat, tetapi 66% efektif dalam uji klinis global yang dilakukan di tiga benua dan terhadap berbagai varian baru Covid-19.

Dalam uji coba terhadap hampir 44.000 sukarelawan, tingkat perlindungan terhadap Covid-19 sedang dan parah adalah 66% di Amerika Latin dan hanya 57% di Afrika Selatan, di mana varian baru Covid-19 yang sangat mengkhawatirkan beredar, dikutip dari Reuters, 29 Januari 2021.

Hasil tersebut lebih rendah dibandingkan dengan dua vaksin corona dari Pfizer/BioNTech SE dan Moderna, yang sekitar 95% efektif dalam mencegah gejala penyakit dalam uji klinis yang diberikan dalam dua dosis.

Uji coba tersebut, bagaimanapun, dilakukan terutama di Amerika Serikat dan sebelum penyebaran varian baru terdeteksi. Para ahli mengatakan vaksin Johnson & Johnson akan tetap berguna melawan pandemi di Amerika Serikat dan di seluruh dunia.

"Di antara semua sukarelawan dari berbagai wilayah dan termasuk mereka yang terinfeksi varian virus yang muncul, kandidat vaksin COVID-19 Janssen secara keseluruhan 66% efektif mencegah titik akhir gabungan COVID-19 sedang dan parah, 28 hari setelah vaksinasi. Permulaan perlindungan diamati sejak hari ke-14," kata perusahaan, dikutip dari CNN.

Advertising
Advertising

Tujuan utama studi J&J adalah pencegahan Covid-19 sedang hingga parah, dan vaksin tersebut 85% efektif dalam menghentikan penyakit parah dan mencegah rawat inap di semua wilayah dan terhadap berbagai varian 28 hari setelah imunisasi.

"Tingkat pencegahan itu berpotensi melindungi ratusan juta orang dari dampak serius dan fatal Covid-19," kata Dr. Paul Stoffels, kepala petugas ilmiah J&J.

Baca juga: Membandingkan Rantai Distribusi Dingin Vaksin Pfizer dan yang Lainnya

Dr. Mathai Mammen, kepala penelitian dan pengembangan global di Johnson & Johnson, mengatakan kepada CNN, "vaksin J&J 85% efektif dalam mencegah penyakit parah, yang kami definisikan sebagai penyakit yang membuat Anda merasa sangat sakit di rumah, atau mungkin dibawa ke rumah sakit, atau lebih buruk."

Johnson & Johnson berencana untuk mengajukan izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS minggu depan.

Pejabat kesehatan masyarakat telah mengandalkan vaksin J&J untuk meningkatkan pasokan yang sangat dibutuhkan dan memudahkan imunisasi Amerika Serikat.

Tidak seperti vaksin Pfizer/BioNTech dan Moderna, vaksin Johnson & Johnson tidak memerlukan suntikan kedua setelah yang pertama atau harus dibekukan dalam suhu ekstrem, menjadikannya kandidat vaksin Covid-19 yang lebih mungkin untuk digunakan di seluruh negara, yang memiliki infrastruktur transportasi yang kurang layak dan fasilitas penyimpanan dingin yang tidak memadai.

REUTERS | CNN


Sumber

https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-vaccines-johnson-j/jj-covid-19-vaccine-is-72-effective-in-the-u-s-and-66-overall-in-large-trial-idUSKBN29Y1PE

https://edition.cnn.com/2021/01/29/health/johnson-coronavirus-vaccine-results/index.html

Berita terkait

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

9 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

10 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

14 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

14 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

20 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

21 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya