Kewalahan Lawan COVID-19, Iran Minta Amerika Akhiri Sanksinya

Selasa, 26 Januari 2021 21:15 WIB

Warga menghadiri peringatan setahun wafatnya komandan militer senior Iran Jenderal Qassem Soleimani dan komandan milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis, di Najaf, Irak, 1 Januari 2021. REUTERS/Alaa Al-Marjani

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Iran meminta Presiden Amerika Joe Biden untuk mengakhiri sanksi yang dijatuhkan oleh administrasi mantan Presiden Donald Trump. Menurut Iran, sanksi yang dijatuhkan Amerika membebani upaya mereka menekan pandemi COVID-19.

"Mengingat Biden mengklaim tidak anti-sains seperti pendahulunya, kami berharap ia bisa membantu Iran dalam melawan virus Corona, ketersediaan makanan dan kesehatan, serta mengakhiri sanksi bank secepatnya," ujar juru bicara Pemerintah Iran, Ali Rabiei, dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa, 26 Januari 2021.

Sebagaimana diketahui, Amerika mengaktifkan kembali sanksi kepada Iran pada 2018 lalu. Salah satunya adalah sanksi ekonomi. Sanksi tersebut ditetapkan oleh mantan Presiden Donald Trump usai menarik Amerika keluar dari perjanjian nuklir Iran (JCPOA). Di masa Joe Biden sekarang, Amerika akan dibawa kembali ke perjanjian tersebut.

Sanksi yang dijatuhkan Donald Trump memang mengecualikan makanan, obat-obatan, dan bantuan kemanusiaan. Namun, tidak diperbolehkannya bank-bank asing untuk berhubungan dengan entitas apapun di Iran membatasi anggaran untuk melawan COVID-19.

Iran mengaku kesulitan untuk membeli vaksin COVID-19. Sejauh ini, dari luar, mereka baru bisa mengamankan vaksin COVID-19 Sputnik V asal Rusia yang notabene memang merupakan sekutu Iran. Untuk vaksin-vaksin lainnya yang sudah teruji efektif, seperti Pfizer dan Astazeneca, Iran belum mendapatkan suplai. Untuk menyokong kebutuhan, Iran akan menggunakan vaksin buatan lokal yang bernama Barakat, Raazi, dan Pasteur

"Jika Amerika tidak mengangkat sanksi yang ada, maka kami akan menahan inspeksi fasilitas nuklir oleh agensi nuklir PBB," ujar Ali Rabiei menegaskan.

Baca juga: Amerika Beri Sanksi Baru, Iran Minta Interpol Menahan Donald Trump

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyampaikan pidato yang disiarkan televisi pada Tahun Baru Iran, di Teheran, Iran 20 Maret 2020. [Situs web resmi Khamenei / Handout via REUTERS]

Uniknya, pernyataan Iran soal kesulitan memperoleh vaksin COVID-19 itu bertentangan dengan pernyataan pemimpin agungnya, Ayatollah Ali Khamenei. Beberapa waktu lalu, Khamenei melarang pemerintah Iran untuk mengimpor vaksin COVID-19 dari Amerika maupun Inggris. Menurutnya, vaksin mereka tidak bisa diandalkan dan malah menyebar virus COVID-19.

Mengacu pada pernyataan Ayatollah Ali Khamenei, maka Iran memang membatasi dirinya sendiri dalam pembelian vaksin. Namun, Deputi Menteri Kesehatan Qasseem Janbabei berkata AstraZeneca adalah satu dari beberapa perusahaan yang mereka incar vaksinnya. Ia tidak menyinggung pernyataan Ali Khamenei.

Iran juga bergabung dengan inisiatif PBB bernama COVAX untuk mendapatkan lebih banyak vaksin. Inisiatif tersebut dibentuk untuk menjamin suplai vaksin bagi negara-negara dengan perekonomian menengah ke bawah. Iran termasuk salah satu di antaranya dan dikabarkan akan mendapai 16,8 juta dosis vaksin COVID-19.

Per berita ini ditulis, Iran telah mencatat 1,39 juta kasus dan 57.560 kematian akibat COVID-19. Dengan vaksin yang ada, mereka berencana menggelar vaksinasi COVID-19 dalam beberapa pekan ke depan.

Baca juga: Ayatollah Ali Khamenei Larang Iran Impor Vaksin Covid-19 Dari AS dan Inggris

ISTMAN MP | REUTERS

https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-iran/iran-urges-biden-to-lift-sanctions-affecting-medicines-as-it-fights-covid-19-idUSKBN29V1GJ?il=0

Berita terkait

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

9 jam lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

3 hari lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

3 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

4 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

4 hari lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya