Anthony Fauci dan Deborah Birx Bercerita Soal Cara Trump Merespon COVID-19

Senin, 25 Januari 2021 19:30 WIB

Anthony Fauci, Direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases, mendengarkan ketika Presiden AS Donald Trump menjawab pertanyaan selama pengarahan harian satuan tugas virus Corona di Gedung Putih di Washington, AS, 25 Maret 2020. [REUTERS / Jonathan Ernst]

TEMPO.CO, Jakarta - Anthony Fauci dan Deborah Birx, dua pakar medis yang menjadi penasehat Gedung Putih untuk penanganan COVID-19, akhirnya buka suara soal Donald Trump. Dalam dua kesempatan wawancara yang berbeda, mereka menceritakan seperti apa rasanya kerja di bawah Donald Trump.

Pada Jumat kemarin, Fauci berkata bahwa ia lebih bebas menyampaikan fakta berbasis sains di administrasi Joe Biden. Di masa Trump, dirinya harus selalu siap membantah pernyataan sang mantan presiden tersebut karena ia suka membuat klaim-klaim tak berdasar. Salah satunya soal klaim obat malaria, hydroxychloroquine, bisa digunakan untuk pengobatan COVID-19.

"Itu klaim yang tidak berdasarkan pada fakta sains. Saya tidak nyaman berada di dalam situasi bertentangan dengan Presiden Amerika," ujar Fauci, dikutip dari kantor berita Reuters.

Dalam wawancara terbaru, Anthony Fauci menambahkan bahwa Donald Trump kerap menegurnya karena kecewa padanya. Menurut Donald Trump, kata Fauci, dirinya kurang optimistis dalam memandang situasi pandemi COVID-19. Bagi Fauci, perbedaan antara optimistis dan menyampaikan klaim tak berdasar jelas beda.

Fauci melanjutkan, situasi itu dipersulit dengan Donald Trump yang selalu dikelilingi orang-orang yang salah. Tanpa menyebut nama, Fauci mengatakan mereka memberikan Donald Trump data-data yang "asal bapak senang" saja walaupun tak masuk akal secara sains.

Dalam satu titik, gara-gara pertentangan dengan Trump, Fauci mengaku nyaris mundur. Namun, menurutnya, lebih baik dirinya bertahan dan tetap memperingatkan Donald Trump akan hal-hal yang bermasalah.

"Meski saya kurang berhasil mengubah pikirannya dan orang-orang yang lain, fakta bahwa mereka tidak akan menemukan masalah jika tidak saya tunjukkan sudah menunjukkan perlunya saya di pemerintahan," ujar Fauci. Menurut Fauci, tantangan yang dihadapi rekannya, Deborah Birx, lebih berat.

Baca juga: Anthony Fauci Lega Bisa Bebas dari Donald Trump Soal Menjelaskan COVID-19

Penasehat Medis Gedung Putih Deborax Birx (Sumber: Reuters/ Jonathan Ernst)



Deborah Birx lebih tertutup dibanding Fauci. Dirinya tidak terang-terangan menyatakan ada masalah dalam cara Donald Trump merespon pandemi COVID-19 di Amerika. Namun, ia menunjukkan bahwa dirinya jarang sepandangan dengan Trump karena mantan presiden itu jarang memakai data yang ia berikan. Data itu, kata Birx, entah dari siapa.


Menurut Birx, hal itu mengkhawatirkan. Ia mengklaim selalu terbuka dan akuntabel dalam hal data. Namun, Donald Trump tidak memperlakukan data seperti itu. Donlad Trump, klaim ia, tak pernah berbagi soal dari mana data yang ia pakai.

"Saya tahu data yang saya berikan ke Presiden Donald Trump dan saya tahu apa yang ia pegang itu berbeda. Itu mengkhawatirkan saya...Adalah penting untuk sepemahaman soal bagaimana data dikumpulkan dan digunakan," ujarnya saat diwawancarai CBS akhir pekan lalu.

Baca juga: Joe Biden Ungkap Paket Stimulus Corona Rp 26 Ribu Triliun, Berikut Rinciannya

ISTMAN MP | CBS | REUTERS | CNN

https://www.cbsnews.com/news/full-transcript-dr-deborah-birx-on-face-the-nation-january-24-2021/

https://www.reuters.com/article/us-usa-biden/biden-lays-out-plans-for-covid-19-testing-vaccinations-and-masks-idUSKBN29Q15Y

https://edition.cnn.com/2021/01/25/media/fauci-brix-trump-reliable-sources/index.html


Berita terkait

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

7 jam lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

8 jam lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

3 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

3 hari lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya