Jepang Diprediksi Baru Capai Kekebalan Kelompok Setelah Olimpiade

Senin, 25 Januari 2021 19:00 WIB

Seorang pria memakai masker pelindung di tengah wabah COVID-19 di depan arena Olimpiade raksasa di Tokyo, Jepang, 13 Januari 2021. Belum ada pernyataan resmi dari Pemerintah Jepang atau pun penyelenggara ajang itu. Presiden IOC, Thomas Bach, sebelumnya sempat menyatakan bahwa Olimpiade Tokyo masih sesuai jadwal dan mereka tak menyiapkan rencana cadangan. REUTERS/Kim Kyung-Hoon

TEMPO.CO, - Pendiri firma riset Inggris Airfinity, Rasmus Bech Hansen, memprediksi target Jepang untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) terhadap Covid-19 akan meleset. Jepang baru bisa mencapainya diperkirakan beberapa bulan setelah Olimpiade Tokyo 2021 berlangsung.

Meski Jepang telah memesan vaksin dengan jumlah terbesar di Asia, namun ada kendala dalam proses distribusinya "Jepang tampaknya cukup terlambat. Mereka bergantung pada impor banyak (vaksin) dari Amerika Serikat. Dan saat ini, sepertinya tidak mungkin mereka akan mendapatkan dalam jumlah yang sangat besar, misalnya, vaksin Pfizer," kata Hansen dikutip dari Reuters, Senin, 25 Januari 2021.

Hansen mengatakan Jepang diperkirakan baru bisa mencapai tingkat inokulasi 75 persen, atau tolok ukur kekebalan kelompok, pada Oktober atau dua bulan setelah Olimpiade berakhir.

Advertising
Advertising

Jepang diketahui telah membeli 314 juta dosis vaksin dari Pfizer, Moderna Inc, dan AstraZeneca Plc, untuk disuntikkan kepada 126 juta penduduknya. Tetapi ada keraguan bahwa Jepang akan mendapatkan pasokan itu tepat waktu.

Baca juga: Perdana Menteri Jepang Bantah Olimpiade Tokyo Dibatalkan

Taro Kono, kepala program vaksin Jepang, mengatakan vaksinasi massal akan dimulai pada Februari dengan target penerima 10 ribu tenaga kesehatan. Namun pasokan vaksin yang cukup diperkirakan baru terjadi pada Juni.

Program vaksinasi Jepang menjadi sangat rentan karena rencana inokulasi awalnya bergantung pada dosis Pfizer. Sementara vaksin ini berisiko diambil kembali oleh otoritas AS untuk melawan pandemi di sana. “Tidak ada cukup vaksin untuk semua negara yang membuat perjanjian dengan Pfizer,” kata Hansen.

“Amerika membutuhkan 100 juta lebih banyak vaksin Pfizer agar berada di pihak yang aman untuk mencapai tujuan mereka, dan banyak dari 100 juta itu akan datang dari pesanan Jepang," ucap dia.

Kementerian kesehatan Jepang tidak segera menanggapi dengan mengomentari perkiraan Airfinity. Pfizer mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya sedang berupaya untuk meningkatkan kapasitas untuk memenuhi permintaan global, yang bertujuan untuk membuat sekitar 2 miliar dosis vaksin pada tahun 2021.

REUTERS

https://www.reuters.com/article/idUSKBN29U0F2

Berita terkait

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

57 menit lalu

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

Kento Momota ingin membuat lebih banyak orang mencintai bulu tangkis lebih dari dia mencitainya usai resmi pensiun.

Baca Selengkapnya

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

1 jam lalu

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad. Bagaimana perjalanan kedua tim?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Preview Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

2 jam lalu

Preview Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad pada Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

9 jam lalu

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

Top 3 dunia pada 2 Mei 2024, di antaranya pelapor yang menuduh Boeing telah mengabaikan cacat produksi 737 MAX, meninggal.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

10 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

10 jam lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

18 jam lalu

Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

Pemasangan dinding diharapkan bisa mencegah orang berkumpul di seberang jalan untuk mengambil foto Gunung Fuji di Jepang dan mengganggu sekitar.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

21 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

22 jam lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya