Pelancong yang Baru dari Afrika Selatan Belum Boleh Masuk Amerika

Senin, 25 Januari 2021 12:30 WIB

Petugas Life Care Center of Kirkland membawa seorang pasien yang terindikasi virus corona di Kirkland, Washington, 4 Maret 2020. Korban meninggal akibat virus Corona di wilayah Amerika Serikat (AS) kembali bertambah menjadi 11 orang. REUTERS/Lindsey Wasson

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden memberlakukan sebuah larangan masuk kepada pelancong, yang baru pulang dari Afrika Selatan. Lewat aturan tersebut, maka non-warga negara Amerika Serikat belum boleh masuk Negeri Abang Sam karena kekhawatiran pada penyebaran varian baru Covid-19.

Aturan tersebut mulai berlaku per Sabtu, 30 Januari 2021. Sedangkan pada Senin, 25 Januari 2021 waktu setempat, Biden akan kembali memberlakukan larangan masuk kepada seluruh pelancong non-Amerika Serikat yang baru melakukan perjalanan ke Brazil, Inggris, Irlandia dan 26 negara lainnya di Eropa.

“Kami menambahkan Afrika Selatan dalam daftar yang masih dilarang karena kekhawatiran varian baru Covid-19, yang sudah menyebar ke seluruh Afrika Selatan,” kata Anne Schuchat, Wakil Direktur CDC, Minggu, 24 Januari 2021.

Advertising
Advertising

Para pelancong atau pendatang gelisah dengan kebijakan baru Presiden Donald Trump yang melarang mereka yang baru dari 25 negara di Eropa masuk ke Amerika Serikat. Kebijakan ini untuk menekan penyebaran virus corona. Sumber: Reuters

Menurut Schuchat, langkah tersebut diambil untuk melindungi semua warga Amerika Serikat dan mengurangi risiko penyebaran varian baru Covid-19 serta memburuknya pandemi Covid-19 saat ini.

Sebelumnya mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada 18 Januari 2021 mencabut larangan masuknya pelancong dari Brazil dan Eropa, namun Pemerintahan Biden membatalkan keputusan itu.

Biden yang menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat pada Rabu, 20 Januari 2021, melakukan pendekatan yang agresif untuk menekan penyebaran virus corona, setelah Trump menolak mandat yang disorongkan oleh badan-badan kesehatan Amerika Serikat.

Beberapa badan kesehatan Amerika Serikat mengutarakan kekhawatiran mereka bahwa vaksin virus corona saat ini mungkin tidak efektif dalam melawan varian baru Covid-19 dari Afrika Selatan, yang juga berpotensi meningkatkan angka infeksi virus corona.

Varian baru virus corona dari Afrika Selatan atau yang juga dikenal dengan nama 501Y.V2 sekitar 50 persen lebih mudah menular. Virus ini telah terdeteksi setidaknya di 20 negara di dunia. Pejabat di CDC mengatakan pihaknya kemungkinan akan membuat tambahan negara lain jika dibutuhkan.

Kasus varian baru Covid-19 dari Afrika Selatan belum ditemukan di Amerika Serikat, namun setidaknya 20 negara bagian di Negeri Abang Sam itu sudah mendeteksi varian baru Inggris atau yang dikenal B1.1.7. Vaksin virus corona yang ada saat ini sejauh ini cukup efektif melawan penularan varian baru Covid-19 dari Inggris.

Sumber: https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-usa-travel-exclusi/exclusive-biden-to-impose-south-africa-travel-ban-to-combat-new-covid-19-variant-cdc-idUSKBN29T0P6

Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

19 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

1 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya