UEA Teken Kontrak Pembelian 50 Jet Tempur F-35 dan 18 Drone dari Amerika Serikat

Kamis, 21 Januari 2021 08:00 WIB

F-35 Lightning II. [lockheedmartin.com]

TEMPO.CO, Jakarta - Uni Emirat Arab menandatangani kontrak pembelian 50 jet tempur F-35 dan 18 drone dari Amerika Serikat, menurut sumber yang mengetahui perjanjian ini kepada Reuters pada Rabu.

Kabar pembelian jet tempur canggih AS ini muncul ketika Joe Biden resmi dilantik menjadi Presiden AS ke-46, dan merupakan perjanjian penjualan senjata terakhir pemerintahan Donald Trump.

Sebelumnya pejabat tinggi Departemen Luar Negeri mengatakan kontrak untuk penjualan F-35 Joint Strike Fighters ke Uni Emirat Arab akan ditandatangani sebelum berakhirnya pemerintahan Trump.

"Semuanya berada di jalur itu" untuk kontrak yang ditandatangani sebelum 20 Januari," kata R. Clarke Cooper, asisten menteri luar negeri untuk urusan politik-militer, dilaporkan Defense News, 8 Januari.

Anggota Kongres telah mengemukakan kekhawatiran bahwa kesepakatan itu terburu-buru sehingga dapat disepakati sebelum pemerintahan Biden mengambil alih.

Advertising
Advertising

Seorang pilot Korps Marinir mempersiapkan untuk pendaratan vertikal pesawat tempur siluman Lockheed Martin F-35B di atas kapal induk serbu amfibi USS selama operasi mereka di perairan pulau paling selatan Jepang Okinawa 23 Maret 2018. Pesawat jet F-35B merupakan pesawat tempur buatan Lockheed Martin, perusahaan pesawat asal Amerika Serikat. REUTERS/Issei Kato

Calon menteri luar negeri Joe Biden, Anthony Blinken, mengatakan pada akhir Oktober bahwa kesepakatan itu akan dipertimbangkan dengan sangat hati-hati. Tetapi mengubah kesepakatan menjadi lebih sulit setelah kontrak ditandatangani.

Baca juga: Israel Ingin Beli Lagi Pesawat Tempur F-35 dari Amerika

Kesepakatan UEA ditaksir senilai US$ 23,37 miliar (Rp 328,2 triliun), yang mencakup hingga 50 pesawat tempur F-35A senilai US$ 10,4 miliar (Rp 146 triliun), 18 drone MQ-9B senilai US$ 2,97 miliar (Rp 41,7 triliun), serta amunisi udara-ke-udara dan udara-ke-darat senilai US$ 10 miliar (Rp 140,2 triliun). Total angka tersebut adalah perkiraan dan dapat berubah selama negosiasi akhir.

Penjualan tersebut terbukti sarat politik di Kongres. Anggota parlemen Demokrat menentang penjualan, dengan mengatakan hal itu mengabaikan risiko teknologi militer sensitif yang ditimbulkan oleh hubungan UEA dengan Rusia dan Cina. Beberapa juga menyuarakan keprihatinan tentang ancaman terhadap keunggulan militer kualitatif Israel di Timur Tengah.

Namun, upaya Senat pada bulan Desember untuk memblokir penjualan senjata gagal. Pemungutan suara pertama menyangkut penjualan drone dan amunisi ke UEA gagal dengan suara 46 banding 50, sementara yang kedua terkait jet tempur F-35 kalah dengan suara 47-49.

REUTERS | DEFENSE NEWS


Sumber:

https://www.reuters.com/article/us-usa-emirates-f35/uae-signs-papers-to-buy-50-f-35-jets-and-up-to-18-drones-sources-idUSKBN29P2AO

https://www.defensenews.com/global/mideast-africa/2021/01/08/uae-f-35-contracts-expected-to-be-signed-before-end-of-trump-admin/

Berita terkait

Dana Hibah dari UEA Rp 230 Miliar untuk Solo Cair, Gibran Prioritaskan Pembangunan Infrastruktur

1 jam lalu

Dana Hibah dari UEA Rp 230 Miliar untuk Solo Cair, Gibran Prioritaskan Pembangunan Infrastruktur

Gibran akan prioritaskan dana hibah untuk pembangunan sejumlah fasilitas umum di Kota Bengawan.

Baca Selengkapnya

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

3 jam lalu

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

Joe Biden menyebut xenophobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di tiga negara ekonomi terbesar di Asia tersebut.

Baca Selengkapnya

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

12 jam lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

3 hari lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

4 hari lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

4 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

4 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

5 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

9 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

9 hari lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya