Amerika Sebut Cina Kemungkinan Lakukan Genosida Terhadap Uighur

Jumat, 15 Januari 2021 14:53 WIB

Petugas kepolisian berjaga-jaga depan salah satu pintu masuk pusat pendidikan keterampilan kejuruan untuk Muslim Uighur di Xinjiang, Cina, 3 September 2018. REUTERS/Thomas Peter

TEMPO.CO, - Komisi Eksekutif Kongres Amerika Serikat untuk Cina (CECC) mengatakan pemerintah Cina kemungkinan telah melakukan genosida terhadap etnis Uighur di Xinjiang. Hal ini tertuang dalam laporan terbarunya yang dirilis Kamis kemarin.

CECC mengatakan telah mengumpulkan bukti baru dalam setahun terakhir terkait perlakuan Cina terhadap etnis Uighur. "Kejahatan terhadap kemanusiaan dan mungkin genosida sedang terjadi," tulisnya dikutip dari Aljazeera, Jumat, 15 Januari 2021.

CECC juga menuduh Cina melecehkan warga Uighur di AS.

Ketua bersama CECC Jim McGovern mengatakan tindakan pemerintah Cina yang dianggap melanggar hak asasi manusia mengejutkan dan belum pernah terjadi sebelumnya. Ia mendesak Kongres AS dan pemerintahan presiden terpilih Joe Biden yang akan datang meminta pertanggungjawaban Beijing.

"Amerika Serikat harus terus mendukung rakyat Chna dalam perjuangan mereka dan memimpin dunia dalam satu tanggapan yang bersatu dan terkoordinasi terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan pemerintah Cina," katanya.

Cina telah dikutuk secara luas karena mendirikan kamp konsentrasi di Xinjiang. Namun mereka membantah dan mengatakan hanya mendirikan pusat pelatihan kejuruan untuk membasmi ekstremisme dan memberi orang keterampilan baru.

Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan setidaknya satu juta orang Uighur dan Muslim lainnya ditahan di Xinjiang. Para pemimpin agama, kelompok aktivis, dan lainnya mengatakan kejahatan terhadap kemanusiaan, termasuk genosida, sedang terjadi di sana. Cina membantah semua tuduhan itu

Baca juga: Bungkam Soal Uighur, OKI Dituduh Takut Dengan Cina

ALJAZEERA

Sumber
https://www.aljazeera.com/news/2021/1/14/china-possibly-committed-genocide-against-xinjiang-muslims

Berita terkait

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

1 jam lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

3 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

6 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Fakta tentang Gustavo Petro, Presiden Kolombia, Pembela Hak-hak Palestina

6 jam lalu

Fakta tentang Gustavo Petro, Presiden Kolombia, Pembela Hak-hak Palestina

Kolombia pernah berhubungan akrab dengan Israel, tetapi Gustavo Petro, sang presiden, tidak pernah menahan diri untuk mengkritik negara Zionis itu.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

6 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

7 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya