Waspada Covid-19, Swiss Memperketat Aturan

Jumat, 15 Januari 2021 06:00 WIB

Lebih dari seribu orang antri makanan di Jenewa di tengah-tengah lockdown. Sumber: Yahoo News Malaysia

TEMPO.CO, Jakarta - Swiss pada Rabu, 13 Januari 2021, memutuskan untuk memperketat aturan untuk menekan penyebaran virus corona di negara itu, khususnya dalam mengatasi varian baru Covid-19. Lewat pengetatan aturan ini, Swiss untuk sementara menutup pintu-pintu perbatasannya dengan negara-negara tetangganya.

Keputusan Swiss ini mengikuti langkah serupa negara-negara lain di Eropa, yang kompak memperketat dan memperpanjang lockdown demi menghentikan penyebaran wabah virus corona, terutama varian baru Covid-19 yang diduga lebih cepat menyebar. Varian baru Covid-19 terdeteksi pertama kali di Inggris.

Baca juga: Mengenal Sistem Demokrasi Langsung ala Swiss

Personel militer Swiss membantu membawa pasien terinfeksi virus Corona ke rumah sakit di Locarno, 13 Maret 2020. [SWISSINFO.CH]

Program vaksin virus corona diprediksi belum akan memperlihatkan hasil yang signifikan dalam tempo dua atau tiga bulan ke depan.

Advertising
Advertising

Pemerintah Swiss mengatakan akan menutup toko-toko yang menjual kebutuhan non-sembako terhitung mulai Senin, 18 Januari 2021. Perusahaan – perusahaan yang ada di Swiss diminta agar memberlakukan kebijakan bekerja dari rumah, jika memungkinkan atau karyawan yang bekerja lebih dari satu orang dalam satu ruangan, diminta untuk menggunakan masker.

Lewat pengetatan aturan ini, acara kumpul-kumpul pun dibatasi menjadi tak lebih dari lima orang. Sedangkan sekolah-sekolah di sana masih boleh beroperasi.

Khawatir dengan naiknya penyebaran varian baru Covid-19 yang diyakini lebih mudah menyebar, kabinet Swiss pun memperpanjang penutupan restoran-restoran, acara budaya dan tempat – tempat olahraga sampai lima pekan ke depan atau sampai akhir Februari 2021.

Swiss, yang merupakan sebuah negara kaya, juga mengucurkan bantuan pada sektor bisnis yang terdampak wabah virus corona. Pemerintah Swiss diperkirakan akan meminta parlemen agar menambah dana bantuan sampai 2,5 miliar Swiss franc atau Rp 39 triliun untuk menangani kasus-kasus sulit

Sumber: https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-swiss/swiss-tighten-virus-restrictions-stop-short-of-full-lockdown-idUSKBN29I1TZ

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

3 hari lalu

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?

Baca Selengkapnya

Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

6 hari lalu

Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

Mesir menyambut pulang patung berusia 3.400 tahun yang menggambarkan kepala Raja Ramses II, setelah patung itu dicuri dan diselundupkan ke luar negeri

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

7 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Traveling ke Luar Negeri, Turis Amerika Kaget Dapat Tagihan Telepon Rp2,3 Miliar

7 hari lalu

Traveling ke Luar Negeri, Turis Amerika Kaget Dapat Tagihan Telepon Rp2,3 Miliar

Sebelum traveling, turis tersebut sudah mengunjungi toko operator selularnya supaya bisa menggunakan paket data internasional.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

10 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

10 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

16 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya