Profesor Universitas Melbourne Kritik Strategi Vaksinasi Pemerintah Indonesia

Rabu, 13 Januari 2021 12:37 WIB

Raffi Ahmad saat diberikan vaksin Sinovac di Istana Merdeka, Jakarta, 13 Januari 2021. Foto/youtube.com

TEMPO.CO, - Profesor vaksinologi London School of Hygiene and Tropical Medicine yang berbasis di Universitas Melbourne, Kim Mulholland, mengkritik langkah pemerintah Indonesia yang tidak memprioritaskan lansia sebagai penerima vaksin. Menurut dia, korban tewas akibat Covid-19 di Indonesia paling banyak berusia 60 tahun lebih.

“Jika Anda melihat semua penelitian yang dilakukan di setiap negara di dunia, bukti yang sangat menunjukkan bahwa faktor risiko terbesar untuk menjadi sakit parah akibat Covid-19 adalah usia. Bahkan di Indonesia yang memiliki populasi muda, kematian terbanyak adalah orang di atas 60 tahun," kata Mulholland dikutip dari Aljazeera, Rabu, 13 Januari 2021.

Data yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Indonesia menguatkan argumen itu. Orang berusia di atas 60 tahun memang hanya mewakili 10 persen dari populasi Indonesia, tetapi 39 persen dari kematian akibat Covid-19.

Advertising
Advertising

“Bahwa apa yang mungkin sebenarnya coba dilakukan oleh pemerintah Indonesia adalah mencapai kekebalan komunitas dengan memvaksinasi orang dewasa muda yang merupakan penyebar penyakit paling kuat,” ucap dia.

Menurut Mulholland, masalah dari strategi ini adalah tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa vaksinasi mencegah penerima untuk tertular dan menularkan penyakit. "Vaksin yang efektif hanya terbukti mencegah penerima jatuh sakit," tuturnya.

Strategi pemerintah Indonesia adalah kebalikan dari sejumlah negara yang lebih dulu melakukan vaksinasi. Banyak ahli medis mengatakan kelompok masyarakat pertama yang divaksinasi haruslah staf medis yang bertugas di garis depan kemudian lansia.

“Terutama mereka yang lemah atau tinggal di fasilitas perawatan jangka panjang, telah terpengaruh secara tidak proporsional oleh pandemi Covid-19,” menurut penelitian terbaru yang diterbitkan di The Lancet, jurnal medis terkemuka dunia.

Di Inggris, orang pertama yang menerima vaksin Covid-19 adalah seorang pensiunan berusia 90 tahun. Di Kanada, penerima pertamanya berusia 89 tahun. Di Jerman, seorang penghuni panti jompo berusia 101 tahun berada di antrean pertama.

Adapun di Indonesia vaksinasi fase pertama ditargetkan untuk petugas kesehatan, pekerja dari layanan publik seperti polisi, tentara, guru, dan birokrat. Indonesia menargetkan usia produktif pada 18 hingga 59 tahun.

"Kami belum menyelesaikan uji klinis tahap tiga untuk orang-orang di luar rentang usia ini dengan vaksin Sinovac,” juru bicara Kementerian Kesehatan Dr Nadia Wikeko mengatakan kepada Al Jazeera.

“Kami masih menunggu tinjauan BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) untuk melihat apakah vaksin tersebut dapat digunakan dengan aman untuk orang di atas 60 tahun," katanya.

ALJAZEERA

https://www.aljazeera.com/news/2021/1/13/young-people-first-indonesias-covid-vaccine-strategy-questioned

Berita terkait

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

14 jam lalu

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

Jaksa wilayah New York AS menuduh dua pedagang seni terkemuka melakukan perdagangan ilegal barang antik dari Indonesia dan Cina senilai US$3 juta.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

14 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

Gregoria Mariska Tunjung mengalahkan Yeng Sum Yee dalam 32 menit untuk memastikan satu poin bagi Indonesia lawan Hong Kong di Grup c Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Kenangan Manis Timnas Indonesia Berlaga di Olimpiade Melbourne 1956

17 jam lalu

Kenangan Manis Timnas Indonesia Berlaga di Olimpiade Melbourne 1956

Timnas Indonesia pernah menjadi perbincangan era 1950-an kala melawan Uni Soviet di perempat final Olimpiade Melbourne 1956 pada 29 November 1956.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

22 jam lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

1 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

1 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

2 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Ini Target Indonesian di World Water Forum ke-10

3 hari lalu

Ini Target Indonesian di World Water Forum ke-10

World Water Forum ke-10 merupakan kesempatan emas bagi Indonesia untuk mendorong terciptanya solusi konkret untuk mengatasi persoalan air

Baca Selengkapnya

Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

3 hari lalu

Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

Speedtest Global Index Ookla membuat peringkat kecepatan Internet di 142 negara per Maret 2024. Indonesia kalah dari Kamboja.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

3 hari lalu

Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

Moskow siap kerja sama dengan pemerintah baru Indonesia yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu, 24 April 2024

Baca Selengkapnya