Data Kurang, Efektivitas Vaksin COVID-19 Sinovac di Brasil Jadi Lebih Rendah

Rabu, 13 Januari 2021 12:28 WIB

Botol kaca terlihat di bagian pembotolan di mana Coronavac, vaksin SinoVac untuk penyakit virus corona (COVID-19), akan diproduksi di pusat biomedis Brasil Institut Butantan di Sao Paulo, Brasil 22 Desember 2020. [REUTERS / Amanda Perobelli]

TEMPO.CO, Jakarta - Para peneliti di Brasil memperbarui hasil uji efikasi (efektivitas) vaksin COVID-19 asal Cina, CoronaVac, yang dibuat oleh Sinovac. Dikutip dari Channel News Asia, efektivitasnya dinyatakan berkurang dari yang sebelumnya 78 persen menjadi 50,4 persen atau lebih rendah dibanding hasil uji di Indonesia, 65 persen. Penyebabnya, karena uji efikasi yang baru melibatkan pasien dengan gejala COVID-19 sangat ringan.

Dengan efektivitas 50,4 persen, maka sulit bagi Brasil untuk merekomendasikan vaksin tersebut. Padahal, vaksin COVID-19 Sinovac adalah satu dari dua vaksin yang disiapkan Pemerintah Brasil untuk program vaksinasi mereka. Sejumlah peneliti yang menguji efikasi Sinovac kemudian menyalahkan Butantan Biomedical Centre yang hanya memberikan data sebagian soal efektivitas vaksin COVID-19 Sinovac.

"Kita memiliki vaksin yang bagus, tapi bukan vaksin yang terbaik di dunia. Bukan vaksin yang ideal," ujar salah satu mikrobiologis yang menguji vaksin, Natalia Pasternak, Rabu, 13 Januari 2021.

Ketika efikasi vaksin COVID-19 Sinovac diumumkan untuk pertama kalinya, data yang dipaparkan memang cuma sebagian. Butantan Biomedical Centre, selaku pihak yang membantu pengadaan vaksin, menyatakan bahwa vaksin COVID-19 Sinovac 78 persen efektif untuk mereka yang menderita gejala ringan hingga berat.

Umumnya, dalam pelaporan hasil uji efikasi, catatan pengujian terhadap pasien dengan gejala sangat ringan seharusnya juga ada. Hal itulah yang hilang dari laporan vaksin COVID-19 Sinovac dari Butantan. Pihak Butantan, dikutip dari Channel News Asia, mengakui bahwa hasil uji efikasi yang baru lebih komplit.

Setidaknya tiga kali Butantan tidak menuruti permintaan untuk memberikan data komplit soal uji efikasi vaksin Sinovac. Mereka selalu beralasan terikat kontrak kerahasiaan dengan Sinovac. Tapi, begitu data terbaru terungkap, mereka langsung mengaku.

Pasternak melanjutkan bahwa temuan baru soal vaksin COVID-19 Sinovac tidak sepenuhnya buruk. Dirinya telah mendapat laporan bahwa para sukarelawan yang disuntik vaksin COVID-19 Sinovac tidak tertular virus lagi. Namun, rendahnya angka efikasi pada pasien dengan gejala sangat ringan, kata ia, membuatnya ragu akan dampak vaksinasi terhadap pandemi COVID-19.

Professor Kesehatan Publik dari Universitas Sao Paulo, Gonzalo Vecina Neto, menyebut masalah Sinovac ini harus dijadikan pelajaran bahwa komunikasi itu penting. "Kita membutuhkan komunikator yang lebih baik (dalam situasi pandemi)," ujarnya.

Hasil terbaru uji efikasi vaksin COVID-19 dari Sinovac tak ayal akan memberikan dampak positif ke Presiden Brasil Jair Bolsonaro. Selama ini, Jair Bolsonaro selalu meragukan efektivitas vaksin COVID-19 Sinovac. Beberapa menganggap Bolsonaro tidak suka produk buatan Cina.

Per berita inio ditulis, Brasil mencatatkan 8,1 juta kasus dan 204 ribu korban meninggal akibat COVID-19.

ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA

https://www.channelnewsasia.com/news/world/covid-19-vaccine-china-coronavac-brazil-efficacy-13946720

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

17 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Badai di Rio Grande do Sul Brasil Menewaskan 55 Orang dan Puluhan Korban Hilang

1 hari lalu

Badai di Rio Grande do Sul Brasil Menewaskan 55 Orang dan Puluhan Korban Hilang

Hujan lebat di Rio Grande do Sul, Brasil telah menewaskan setidaknya 55 orang tewas dan 74 orang masih dinyatakan hilang.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

1 hari lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

9 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya