Iran Melanjutkan Pengayaan Uranium Hingga 20 Persen, Langgar Pakta Nuklir 2015

Selasa, 5 Januari 2021 08:00 WIB

Silinder berisi uranium di fasilitas nuklir Fordow, Iran.[IRNA]

TEMPO.CO, Jakarta - Iran telah melanjutkan pengayaan uranium 20% di fasilitas nuklir bawah tanah, kata pemerintah pada Senin, yang secara otomatis melanggar perjanjian nuklir Iran 2015 dengan negara-negara besar dan mungkin mempersulit upaya Presiden terpilih AS Joe Biden untuk bergabung kembali dengan kesepakatan tersebut.

Benjamin Netanyahu, perdana menteri musuh bebuyutan Iran, Israel, mengatakan langkah itu ditujukan untuk mengembangkan senjata nuklir dan Israel tidak akan pernah mengizinkan Teheran membangunnya.

Keputusan pengayaan uranium, pelanggaran terbaru Iran atas perjanjian nuklir, bertepatan dengan meningkatnya ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat pada hari-hari terakhir pemerintahan Presiden Donald Trump.

Iran mulai melanggar perjanjian pada 2019 sebagai tanggapan atas penarikan Trump dari pakta pada 2018 dan penerapan kembali sanksi AS yang telah dicabut berdasarkan kesepakatan tersebut.

Tujuan utama perjanjian itu adalah untuk memperpanjang waktu yang dibutuhkan Iran untuk menghasilkan bahan fisil yang cukup untuk bom nuklir, jika diinginkan, menjadi setidaknya satu tahun dari sekitar dua hingga tiga bulan. Perjanjian itu juga mencabut sanksi internasional terhadap Iran sebagai imbalan.

Advertising
Advertising

"Beberapa menit yang lalu, proses produksi 20% uranium yang diperkaya telah dimulai di kompleks pengayaan Fordow," kata juru bicara pemerintah Ali Rabeie kepada media pemerintah Iran, dikutip dari Reuters, 4 Januari 2021.

Hassan Rouhani mengatakan setelah 60 hari, Iran akan meningkatkan tingkat pengayaan uranium [Kantor Kepresidenan Iran / Mohammad Berno / Al Jazeera]

Langkah tersebut adalah salah satu dari banyak yang disebutkan dalam undang-undang yang disahkan oleh parlemen Iran bulan lalu sebagai tanggapan atas pembunuhan ilmuwan nuklir terkemuka Iran, yang disebut Iran dilakukan oleh Israel. Langkah Iran tersebut dapat menghalangi upaya pemerintahan Joe Biden yang akan datang untuk memasukkan kembali perjanjian tersebut.

Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) memberi tahu anggota pada hari Senin tentang perkembangan di Iran, kata IAEA, setelah pengumuman oleh Iran.

"Badan pengawas telah memantau aktivitas di Pabrik Pengayaan Bahan Bakar Fordow di Iran. Berdasarkan informasi mereka, Direktur Jenderal Rafael Mariano Grossi diharapkan menyampaikan laporan kepada Negara Anggota IAEA hari ini," kata juru bicara IAEA.

Di Brussel, juru bicara Komisi Uni Eropa mengatakan bahwa langkah tersebut, jika dikonfirmasi, akan merupakan pelanggaran besar dari komitmen Iran terhadap perjanjian 2015.

"Semua peserta tertarik untuk mempertahankan kesepakatan. Kesepakatan itu akan tetap hidup selama semua peserta menepati komitmen mereka," kata Uni Eropa.

EU mengatakan akan menunggu briefing oleh kepala IAEA kepada negara-negara anggota EU sebelum berkomentar lebih lanjut.

Pada 1 Januari, IAEA mengatakan Iran telah memberi tahu bahwa mereka berencana untuk melanjutkan pengayaan hingga 20% di situs nuklir Fordow, yang berlokasi di dalam gunung.

"Proses injeksi gas ke sentrifugal telah dimulai beberapa jam yang lalu dan produk pertama gas uranium hexafluoride (UF6) akan tersedia dalam beberapa jam," kata Rabeie.

"Prosesnya telah dimulai setelah mengambil tindakan seperti memberi tahu pengawas nuklir PBB," ujar Rabeie.

Iran sebelumnya telah melanggar batas kesepakatan 3,67% pada kemurnian yang dapat memperkaya uranium, tetapi sejauh ini hanya naik menjadi 4,5%, jauh di bawah level 20% dan 90% yang merupakan tingkat yang diperlukan untuk membuat senjata nuklir.

Badan intelijen AS dan IAEA yakin Iran memiliki rahasia, program senjata nuklir terkoordinasi yang dihentikan pada tahun 2003. Iran menyangkal pernah memiliki senjata nuklir.


Sumber:

https://www.reuters.com/article/us-iran-nuclear-enrichment/iran-says-it-resumes-20-enrichment-at-fordow-amid-growing-tensions-with-u-s-idUSKBN299101?il=0

Berita terkait

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

11 jam lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

2 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

3 hari lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

5 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

5 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

6 hari lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

7 hari lalu

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

Jet tempur AS, Prancis, Inggris,dan Yordania ikut turun laga pada malam Iran menyerang Israel secara langsung dan keras.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

8 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

8 hari lalu

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

Iran meluncurkan 320 hingga 350 senjata yang membawa bahan peledak seberat total 85 ton ke Israel pada Sabtu dinihari, 13 April 2024.

Baca Selengkapnya

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

8 hari lalu

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

Korea Utara mengirim delegasi ke Iran utnuk pertama kalinya sejak 2019. Selain ekonomi, keduanya diperkirakan akan menjalin kerja sama militer.

Baca Selengkapnya