Sebelum Menghilang, Jack Ma Sudah Menjadi Target Pemerintah Cina

Senin, 4 Januari 2021 12:33 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu orang terkaya Cina dan bos dari Alibaba Group, Jack Ma, sudah sebulan lebih tidak kelihatan batang hidungnya. Ia tiba-tiba menghilang, tak lama setelah otoritas Cina menghalangi rencana kelompok usaha finansial barunya, Ant Group, melantai di pasar saham. Banyak yang menyebut ia menghilang karena hubungannya yang tidak baik dengan Pemerintah Cina.

Anggapan itu tidak salah. Cina memang sudah lama menyasar Jack Ma. Bukan hanya karena kritiknya saja, tetapi juga pengaruh Jack Ma yang kian kuat di Cina. Bagaimana tidak, ia tidak pernah takut membuat atau menyuarakan perubahan yang mempengaruhi status quo di negeri tirai bambu. Via Alibaba dan Ant, Ia berperan mengubah bagaimana cara orang membelanjakan, meminjam, hingga menyimpan uang. Beberapa orang bahkan sampai menyebutnya Daddy Ma saking influentialnya ia.

"Ma tidak takut menjadi sorotan. Dia menyukainya, menggunakannya untuk menunjukkan keyakinannya, termasuk soal pasar dan perdagangan terbuka...Karakteristik itu membuatnya berbeda dibanding kebanyakan pebisnis Cina," ujar mantan Wakil Presiden Hubungan Eksternal Huawei, William Plummer, dikutip dari Quartz, 31 Desember 2020.

Soal kritikan, salah satu yang membuat Jack Ma disorot Pemerintah Cina adalah pernyataannya soal "Mentalitas Toko Gadai". Oktober lalu, Jack Ma mengatakan cara kerja bank-bank CIna seperti toko gadai dan menurutnya hal itu tak lepas dari cara pandang Pemerintah Cina yang sudah usang. Imbasnya, kata Ma, hal itu malah memperlamban inovasi di Cina yang justru menjadi motor penggerak ekonomi di sana.

Kritikan itu sampai ke telinga Presiden Cina Xi Jinping. Ia dikabarkan marah besar atas pernyataan tersebut dan menganggap Jack Mas sudah kelewatan. Ditambah pengaruh Jack Ma yang kian kuat, Xi Jinping kemudian meminta grup usaha Jack Ma ditindak. Sejak saat itu, kelompok usaha Jack Ma, baik Alibaba Group maupun Ant Group, menjadi sasaran Pemerintah Cina. Kebanyakan terkait isu persaingan usaha.

Presiden China Xi Jinping, mengunjungi sebuah kawasan industri yang memproduksi cetakan dan suku cadang otomotif kelas atas di Ningbo, Provinsi Zhejiang, China timur, 29 Maret 2020. Presiden Xi melakukan inspeksi terhadap proses pelanjutan kembali pekerjaan dan produksi di Zhejiang. Xinhua/Yan Yan

Kegagalan melantai di pasar saham pada bulan November baru salah satu saja. Desember kemarin, otoritas Cina menginvestigasi Alibaba atas dugaan praktik monopoli. Selain itu, otoritas Cina juga meminta Jack Ma untuk mereduksi operasi dari Ant Group yang dianggapnya "bermasalah" dalam hal layanan kredit, asuransi, dan manajemen keuangannya.

"Ant Group perlu kembali ke fungsi awalnya sebagai penyedia jasa pembayaran," ujar Deputi Gubernur Bank Sentral Cina, Pan Gongsheng.

Langkah Cina tak ayal membuat kelompok bisnis Jack Ma gagal berlari alias pincang. Cina belum menunjukkan tanda-tanda akan menghentikan langkah tersebut, bahkan di saat Jack Ma hilang ditelan bumi.

Rana Mitter, pakar politik Cina di Universitas Oxford, menyampaikan bahwa apa yang terjadi terhadap Jack Ma bukan hal baru. Pemerintah Cina sudah lama melakukan hal serupa di mana menyasar para pebisnis yang walaupun berjasa bisa menjadi ancaman untuk pengaruh Partai Komunis. Pesan yang hendak disampaikan Cina, menurut Mitter, adalah pebisnis jangan berpikir bakal bisa melangkahi Partai Komunis.

"Namun, mereka juga ingin menunjukkan bahwa Cina adalah tempat yang bagus untuk berbisnis. Berarti, Partai Komunis tetap harus bisa menunjukkan pebisnis sukses di Cina," ujar Mitter, dikutip dari Bloomberg.

Mengacu pada sejarah berdirinya, Alibaba memang "berutang budi" pada Pemerintah Cina juga. Alibaba berdiri di tahun 1999 saat Cina hendak bergabung ke Organisasi Perdagangan Dunia. Sejak saat itu, Alibaba mengikuti arus ekspansi besar-besaran dan liberalisasi ekonomi yang didorong mantan Sekjen Partai Komunis Cina Jiang Zemin.

Hingga berita ini ditulis, di mana keberadaan Jack Ma belum diketahui.

ISTMAN MP | NY TIMES | QUARTZ | BLOOMBERG

https://www.nytimes.com/2020/12/24/technology/china-jack-ma-alibaba.html

https://qz.com/1946723/theres-no-place-for-a-jack-ma-in-todays-china/

https://www.bloomberg.com/news/features/2020-12-22/jack-ma-s-empire-in-crisis-after-china-halts-ant-group-ipo









Berita terkait

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

9 jam lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

9 jam lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

Indonesia harus mengakui keunggulan Cina dengan agregat skor 1-3 dalam partai final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

10 jam lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

Jonatan Christie mampu menyudahi perlawanan sengit Li Shi Feng dalam duel tiga game di laga ketiga final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

11 jam lalu

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

Fajar / Rian mengungkapkan keunggulan lawan yang membuat mereka kalah di pertandingan final Piala Thomas 2024, Minggu, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

12 jam lalu

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

Salah satu destinasi wisata utama untuk dikunjungi adalah Pasar Malam Chengdu.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

12 jam lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

Fajar / Rian gagal menyamakan kedudukan untuk Indonesia usai dikalahkan pasangan Cina Liang / Wang pada final Piala Thomas 2024 lewat tiga game.

Baca Selengkapnya

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

12 jam lalu

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Anthony Sinisuka Ginting mengungkapkan penyebab kekalahannya atas Shi Yu Qi di final Piala Thomas 2024 saat Indonesia menghadapi Cina.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

13 jam lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

Anthony Sinisuka Ginting tak mampu berbuat banyak dalam laga perdana final Piala Thomas 2024 melawan tunggal pertama Cina, Shi Yu Qi.

Baca Selengkapnya

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

18 jam lalu

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

Simak susunan pemain untuk laga final Piala Thomas 2024 antara Cina vs Indonesia yang akan digelar hari ini, Migggu, mulai 17.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

19 jam lalu

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

Ester Nurumi Tri Wardoyo yang turun di partai ketiga kalah melawan He Bing Jiao sehingga Cina yang jadi juara PIala Uber 2024.

Baca Selengkapnya