TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok usaha Alibaba Group Holdings (BABA.N) mengumumkan akan menawarkan pinjaman sebesar 20 miliar yuan atau Rp 40 triliun kepada perusahaan-perusahaan di Cina, yang terdampak oleh wabah virus Corona.
Pinjaman yang ditawarkan pada Senin lewat afiliasi unit MYBank Ant Financial itu menjadi kesempatan istimewa untuk perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Provinsi Hubei . Provinsi ini menjadi pusat penyebaran wabah virus Corona sejak Desember 2019.
Dana sebanyak 10 miliar yuan akan dipinjamkan untuk perusahaan di Provinsi Hubei. Perusahaan akan mendapat pinjaman selama satu tahun dengan suku bunga nol persen untuk tiga bulan pertama dan diskon 20% suku bunga dari level normal untuk sembilan bulan sisanya.
“Perusahaan-perusahaan di seluruh Cina juga bisa mendapat akses pinjaman 10 miliar yuan lainnya untuk satu tahun dengan potongan 20% suku bunga,” begitu dilansir Reuters pada Senin, 17 Februari 2020.
Manajemen Alibaba Grup juga mengumumkan pihaknya akan membebaskan biaya platform untuk para pedagang di pasar online Tmall untuk enam bulan pertama di 2020.
Manajemen juga menyiapkan dana sebesar 1 miliar yuan atau Rp 2 triliun untuk menyokong restoran, logistik, dan perusahaan pemasok.
Regulator di Cina telah mendesak bank-bank di sana untuk menurunkan suku bunga dan memberikan pinjaman kepada perusahaan-perusahaan yang terdampak wabah. Bank sentral Cina juga telah menambah likuiditas di industri perbankan sebanyak sekitar Rp2.400 triliun.
Para pekerja mulai masuk kantor dan pabrik di Cina pada Senin pekan ini setelah pemerintah melonggarkan batasan mengenai jam kerja untuk mencegah penyebaran wabah virus Corona.
Virus Corona ini, seperti dilansir SCMP, telah menelan korban jiwa sebanyak menjadi 1.873 orang dan korban terinfeksi sebanyak 73.429 orang di 25 negara dengan mayoritas berada di Cina. Lima dari korban tewas berada di negara lain seperti Taiwan, Hong Kong, Jepang, Prancis, dan Filipina.