RUU Stimulus Covid-19 AS Tertahan di Tingkat Senat

Rabu, 30 Desember 2020 11:00 WIB

Warga bersepeda melewati ribuan bendera Amerika Serikat yang ditempatkan di halaman Monumen Washington pada 22 September 2020. Xinhua/Liu Jie

TEMPO.CO, - Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell menolak permintaan Ketua Senat Demokrat Chuck Schumer agar majelis menyetujui dengan suara bulat RUU stimulus Covid-19 yang telah disahkan DPR Amerika Serikat. Padahal RUU ini bakal memberikan bantuan langsung tunai sebesar US$ 2 ribu (Rp 28,3 juta) bagi warga yang terdampak.

McConnell mengatakan pada bahwa Senat akan mempertimbangkan tiga prioritas Presiden Donald Trump, yakni bantuan keuangan lebih lanjut untuk orang Amerika, memeriksa kembali perlindungan Pasal 230 untuk perusahaan teknologi dan upaya integritas surat suara, pada pekan ini.

"Itu adalah tiga subjek penting yang dihubungkan bersama oleh Presiden. Pekan ini Senat akan memulai proses untuk memfokuskan ketiga prioritas," katanya dikutip dari CNN, Rabu, 30 Desember 2030

Schumer mendesak Senat untuk bergabung dengan Trump dan DPR agar meningkatkan ukuran bantuan keuangan lantaran banyak warga AS yang kesusahan imbas pandemi. Menurut dia, banyak warga AS yang kehilangan pekerjaan dan susah memenuhi kebutuhan hidup.

"Saat ini, mereka sedang menghadapi hari-hari tersulit dan tergelap mereka. Puluhan juta orang berjuang untuk meletakkan makanan di atas meja, menjaga atap di atas kepala mereka," ucap Schumer.

Schumer menilai cara tercepat untuk memasukkan bantuan ke dalam kantong orang Amerika adalah dengan mengembalikan sebagian uang pajak mereka.

Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat resmi meningkatkan tunjangan untuk warga yang terdampak Covid-19 dari US$ 600 (Rp 8,5 juta) menjadi US$ 2 ribu (Rp 28,3 juta) dalam rancangan undang-undang bantuan keuangan. Peningkatan tunjangan ini selaras dengan keinginan Presiden Donald Trump yang selama sepekan terakhir mengancam tidak akan meneken RUU tersebut.

DPR AS mengesahkan undang-undang ini dengan mekanisme voting. Sebanyak 275 anggota kongres setuju dan 134 menolak.

Sehari sebelumnya, Donald Trump melunak dan mau menandatangani RUU tersebut untuk disahkan di Kongres. Selama sepekan terakhir, Trump mengecam Kongres karena menilai banyak pemborosan dalam RUU itu, namun di sisi lain merasa bantuan untuk warga AS amat kecil.

CNN

https://edition.cnn.com/world/live-news/coronavirus-pandemic-vaccine-updates-12-29-20/h_559b13e56a6900e546e55ac82577d155

Berita terkait

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

8 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

8 jam lalu

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

Sebuah mobil menabrak pagar Gedung Putih pada Sabtu malam. Sopir langsung tewas di tempat kejadian.

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

8 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

9 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

11 jam lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

12 jam lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

2 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya