Riset: Inggris Disarankan Suntik Vaksin Virus Corona 2 Juta Orang per Minggu

Selasa, 29 Desember 2020 11:03 WIB

Rumah Sakit darurat Dragon Heart yang dibangun khusus untuk pasien virus corona atau COVID-19 di stadion Cardifd, Inggris, 20 April 2020. Ben Birchall/Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah riset yang dilakukan London School of Hygiene and Tropical Medicine (LSHTM) menyimpulkan Inggris harus melakukan imunisasi vaksin virus corona pada dua juta orang dalam seminggu agar bisa menghindari gelombang tiga virus corona.

Perhitungan Reuters memperlihatkan, di Inggris ada lebih dari 71 ribu pasien meninggal karena virus corona da nada 2,3 juta orang sembuh dari Covid-19 per Senin, 28 Desember 2020.

“Skenario internvensi paling ketat, yakni pengetatan aturan sampai tingkat 4 diseluruh Inggris dan sekolah-sekolah tutup selama Januari. Sekitar 2 juta orang divaksinasi per Minggu. Hanya itu scenario yang kami pertimbangkan untuk mengurangi beban di ruang ICU hingga ke level terendah,” demikian bunyi riset tersebut.

Advertising
Advertising

Petugas memindahkan jenazah korban virus Corona di Masjid Ghamkol Sharif yang dijadikan kamar mayat sementara bagi jenazah korban virus Corona, di Birmingham, Inggris, 21 April 2020. REUTERS/Carl Recine

Riset juga menjelaskan dengan tidak adanya peluncuran vaksin yang substansial, maka kasus positif Covid-19, pasien yang dirawat inap, masuk ICU dan kematian, mungkin akan lebih besar pada 2021 ketimbang pada 2020.

Dengan begitu, dengan mempercepat imunisasi vaksin virus corona sampai 2 juta orang per Minggu, diprediksi bakal memberikan dampak yang substansial. Namun studi ini masih belum ditinjau ulang oleh sejawat.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan ilmuwan di Inggris telah menyebut adanya varian baru virus corona, yang diyakini 70 persen lebih mudah menular. Varian baru Covid-19 ini menyebar dengan cepat di Inggris, namun tidak lebih mematikan atau menyebabkan penyakit serius pada penderitanya.

Kondisi ini telah mendorong Inggris memberlakukan pengetatan aturan untuk pencegahan penyebaran wabah virus corona di area Ibu Kota London dan tenggara England. Rencana untuk melonggarkan aturan pada Natal kemarin, secara dramatis dikurangi atau bahkan dibatalkan sama sekali.

Sumber: https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-britain-vaccine/study-says-britain-must-vaccinate-two-million-a-week-to-prevent-a-third-covid-19-wave-idUSKBN29302A

Berita terkait

11 Makanan Khas Inggris yang Paling Populer, Wajib Dicoba

7 jam lalu

11 Makanan Khas Inggris yang Paling Populer, Wajib Dicoba

Setiap negara memiliki makanan khas, termasuk Inggris. Berikut terdapat 11 makanan khas Inggris yang paling populer untuk referensi Anda.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

15 jam lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

17 jam lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Profil Sirkuit Silverstone Inggris, Tempat Balap Formula 1 Pertama Diselenggarakan

22 jam lalu

Profil Sirkuit Silverstone Inggris, Tempat Balap Formula 1 Pertama Diselenggarakan

Silverstone adalah salah satu sirkuit paling ikonik di dunia balap Formula 1.

Baca Selengkapnya

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

1 hari lalu

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

Sebelum membuat motor, Royal Enfield memproduksi sejumlah produk di bawah tanah

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

2 hari lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

2 hari lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya

Ajang Balap Formula 1 Pertama Diadakan 74 Tahun Lalu, Siapa Juaranya?

2 hari lalu

Ajang Balap Formula 1 Pertama Diadakan 74 Tahun Lalu, Siapa Juaranya?

Formula 1 pertama di Sirkuit Silverstone, Inggris dimenangkan oleh Guiseppe Farina, berikut profilnya

Baca Selengkapnya

Rishi Sunak Minta Universitas di Inggris Lindungi Mahasiswa Yahudi dari Pelecehan

5 hari lalu

Rishi Sunak Minta Universitas di Inggris Lindungi Mahasiswa Yahudi dari Pelecehan

Rishi Sunak menyerukan pada universitas di Inggris agar melindungi mahasiswa pemeluk yahudi dari pelecehan menyusul unjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

6 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya