Kemampuan Rusia untuk Melancarkan Serangan Siber Terhadap Amerika Serikat

Minggu, 20 Desember 2020 07:00 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Kepala Staf Angkatan Darat Rusia, Oleg Salyukov, pergi setelah Parade Hari Kemenangan di Lapangan Merah di Moskow, Rusia 24 Juni 2020. [REUTERS / Maxim Shemetov]

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada Jumat menuduh Rusia bertanggung jawab atas serangan siber terhadap Amerika Serikat, dengan menyematkan kode berbahaya di dalam sistem perangkat lunak pemerintah AS dan pemerintahan negara lain, serta perusahaan lain di seluruh dunia.

Kremlin membantah keterlibatannya dalam serangan dunia maya terhadap Barat. Rusia mengatakan tidak ada hubungannya dengan serangan terbaru ini.

Berikut beberapa informasi tentang kemungkinan motif Rusia untuk serangan semacam itu, dan rincian tentang serangan siber Rusia dan kemampuan perang informasinya, seperti dikutip dari Reuters, 19 Desember 2020.

Kemungkinan motif Rusia

Kremlin telah berkali-kali mengatakan ingin meningkatkan hubungan dengan Amerika Serikat, yang berada pada titik terendah pasca-Perang Dingin dan tegang oleh masalah Ukraina hingga Suriah.

Tetapi Rusia juga secara terbuka memandang Amerika Serikat sebagai musuh geopolitik utama Rusia dan sebagai ancaman bagi keamanan nasionalnya.

Advertising
Advertising

Presiden Vladimir Putin menuduh Washington memulai perlombaan senjata baru dan NATO memindahkan infrastruktur militer lebih dekat ke perbatasan Rusia, dan mengeluh tentang sanksi AS, yang disebut Putin sebagai upaya untuk menahan Rusia secara ekonomi dan teknologi.

Rusia secara teratur menyelidiki pertahanan AS, menerbangkan pesawat pengebom strategis berkemampuan nuklir di dekat Alaska, dan mengirim kapal selam ke Atlantik untuk menyelinap di lepas Pantai Timur.

Putin mengeluh bahwa Presiden Donald Trump tidak dapat meningkatkan hubungan AS-Rusia dan telah memilih retorika keras anti-Rusia dari Presiden terpilih Joe Biden.

Pada hari Kamis, Putin menyalahkan badan intelijen AS atas serangkaian investigasi media baru-baru ini terhadap orang-orang yang dekat dengannya. Tanpa memberikan bukti, dia juga mengaitkan badan-badan intelijen AS merekayasa kasus peracunan kritikus Putin, Alexei Navalny.

Putin tidak memberi selamat kepada Biden atas kemenangannya dalam pemilu 3 November sampai akhirnya mengirim telegram selamat pada 15 Desember. Putin mengatakan bulan lalu dia tidak khawatir penundaannya dalam memberi selamat kepada Biden akan memperburuk hubungan AS-Rusia.

"Anda tidak bisa merusak hubungan yang rusak," kata Putin.

Kelompok "COZY BEAR"

Beberapa peneliti dunia maya berpendapat bahwa dinas intelijen luar negeri SVR Rusia mungkin berada di balik serangan terbaru itu.

Pada tahun 2018, media Belanda mengutip pejabat intelijen yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan AIVD, badan intelijen Belanda, telah mengaitkan kelompok peretas Rusia yang dikenal sebagai "Cozy Bear" atau APT29 (Aadvanced Ppersistent Threat 29) ke SVR. AIVD tidak berkomentar.

The Washington Post mengutip sumber pada 13 Desember yang mengatakan Amerika Serikat telah mengidentifikasi "Cozy Bear" sebagai yang bertanggung jawab atas serangan dunia maya terbaru yang dirujuk oleh Pompeo.

Peretas dari "Cozy Bear" terdeteksi oleh perusahaan keamanan dunia maya CrowdStrike di server Partai Demokrat AS menjelang pemilihan presiden AS 2016 ketika akun email staf Hillary Clinton diretas.

Pada bulan Juli, Inggris, Amerika Serikat dan Kanada menuduh "Cozy Bear" mencoba mencuri penelitian vaksin Covid-19 dari institusi akademis dan farmasi di seluruh dunia.

Kelompok "FANCY BEAR"

Intelijen militer Rusia, umumnya dikenal sebagai GRU, memiliki kemampuan serangan siber yang kuat, menurut badan intelijen AS.

Secara khusus, GRU mengendalikan kelompok peretasan yang dikenal oleh peneliti dunia maya sebagai "Fancy Bear" atau APT28 (Advanced Persistent Threat 28), kata mereka.

Kelompok itulah, menurut dakwaan Departemen Kehakiman AS yang diajukan pada 2018, yang meretas akun email staf Hillary Clinton sebelum pemilu 2016.

Reuters melaporkan pada bulan September bahwa Microsoft percaya "Fancy Bear" juga menargetkan perusahaan yang bekerja dengan Biden.

Pada 2016, Badan Anti-Doping Dunia menuduh peretas Rusia mencuri informasi medis rahasia tentang atlet Olimpiade AS dan menerbitkannya secara online. FBI kemudian membekukan domain situs, www.fancybear.net, tempat informasi itu dirilis.

Peretas "Fancy Bear" juga telah dikaitkan oleh penyelidik keamanan dunia maya dengan serangan dunia maya pada pemilu AS dan Prancis.

FSB

Dinas Keamanan Federal Rusia, FSB, adalah badan intelijen dalam negeri utama Rusia.

Amerika Serikat pada tahun 2017 mendakwa dua agen FSB dan dua peretas dengan dalang pencurian 500 juta akun Yahoo pada 2014.

Dakwaan Departemen Kehakiman termasuk tuduhan penipuan komputer, spionase ekonomi, pencurian rahasia dagang, penipuan online, penipuan perangkat akses, dan pencurian identitas.

FSB disebut sebagai dinas keamanan Rusia yang bekerja sama dengan penjahat dunia maya, yang membantu mata-mata memajukan tujuan intelijen mereka dengan imbalan uang.

Internet Research Agency (IRA)

Jaksa penuntut AS mengatakan, Internet Research Agency (IRA) yang bermarkas di St. Petersburg memainkan peran kunci dalam upaya Rusia untuk mencoba mempengaruhi pemilu AS 2016 demi Trump.

Itu dilakukan, kata para jaksa, dengan membanjiri media sosial dengan laporan palsu dan teori konspirasi dalam upaya untuk mengeksploitasi perpecahan yang ada.

Kelompok itu adalah organisasi yang didukung Kremlin yang karyawannya menyamar sebagai orang Amerika, menurut pejabat AS.

Departemen Keuangan AS pada bulan September menjatuhkan sanksi kepada individu dan entitas yang terkait dengan pemodal IRA, yang didakwa pada tahun 2018, bersama dengan 12 individu dan tiga entitas lainnya, dengan konspirasi untuk memanipulasi Amerika Serikat atas dugaan perannya dalam campur tangan pemilu AS.

Sumber:

https://www.reuters.com/article/global-cyber-russia/explainer-russias-potent-cyber-and-information-warfare-capabilities-idUSKBN28T0ML?il=0

Berita terkait

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

17 jam lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

1 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

2 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Aplikasi Soal UTBK Mati Tanpa Upaya Peretasan, Pengamat Siber: Memalukan

3 hari lalu

Aplikasi Soal UTBK Mati Tanpa Upaya Peretasan, Pengamat Siber: Memalukan

Kejadian pada hari pertama UTBK itu tidak ada indikasi kesengajaan menunda waktu tes untuk mendapatkan bocoran jawaban.

Baca Selengkapnya

Dapat Ancaman atau Teror? Ini yang Harus Dilakukan dan Sanksi Hukum Bagi Pelakunya

3 hari lalu

Dapat Ancaman atau Teror? Ini yang Harus Dilakukan dan Sanksi Hukum Bagi Pelakunya

Pernah terima ancaman atau teror? Tindakan ini yang harus dilakukan. Ketahui sanksi hukum bagi pelaku ancaman tersebut.

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

3 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

4 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

5 hari lalu

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

Faktanya, ini bukan kasus pertama karena peretasan data dalam game-game Pokemon merajalela di antara pemain curang.

Baca Selengkapnya