TEMPO.CO, - Seorang pria di Singapura dilaporkan ke polisi oleh manajemen Moda Raya Terpadu (MRT) karena membawa masuk sepeda non-lipat ke dalam kereta dan menggantungnya. Hal ini dinilai mengganggu kenyamanan penumpang lain.

Mengutip dari Asiaone, pria tersebut juga melontarkan umpatan ke penumpang lain di dalam kereta. Peristiwa ini terjadi pada 15 Desember kemarin dan diunggah oleh seorang pengguna TikTok.

Rekaman tersebut pun viral dan para netizen mengkritik perilaku pria itu sambil mempertanyakan mengapa dia diizinkan untuk membawa sepeda yang tidak dapat dilipat ke dalam kereta. Sementara netizen lain menilai sepeda itu berbahaya bagi penumpang lain karena bergoyang-goyang saat digantung di besi kereta.

Manajamen SMRT mengatakan telah mengidentifikasi pria tersebut dan melaporkannya ke polisi. "Demi keselamatan dan kenyamanan semua komuter, kami ingin mengingatkan semua orang untuk mematuhi peraturan saat membawa sepeda lipat dan perangkat mobilitas pribadi di dalam kereta dan bus," bunyi keterangan resmi SMRT.

Menurut manajemen, seorang petugas berusaha menghentikan pelaku namun yang bersangkutan memaksa masuk ke dalam kereta yang melaju menuju utara. Pria itu kemudian pindah ke kereta tujuan barat di stasiun Jurong East dan turun di stasiun Pioneer pada pukul 19.50.

Menurut Otoritas Transportasi Darat, sepeda lipat diperbolehkan dalam angkutan umum , mengingat sepeda tidak boleh melebihi 120cm kali 70cm kali 40cm saat dilipat.

Pengendara sepeda juga diwajibkan untuk menuntun sepeda mereka jika berada di sekitar stasiun kereta api atau persimpangan bus di Singapura. Mereka yang tidak mematuhi aturan tidak akan diizinkan memasuki stasiun kereta atau bus, dan dapat didenda hingga $ 500 untuk setiap pelanggaran.

ASIAONE

https://www.asiaone.com/singapore/smrt-files-police-report-after-man-forces-his-way-train-bicycle