Warga Korea Selatan Mulai Panic Buying di Tengah Isu Lockdown Total

Kamis, 17 Desember 2020 16:00 WIB

Seorang siswa berdoa saat menunggu dimulainya ujian masuk universitas di tengah pandemi Covid-19 di Seoul, Korea Selatan, 3 Desember 2020. Polisi dan petugas menjaga sekitar 31.000 tempat ujian masuk univversitas di seluruh negeri. REUTERS/Kim Hong-Ji/Pool

TEMPO.CO, Jakarta - Korea Selatan mencatat rekor kematian akibat Covid-19 tertinggi dalam satu hari sejak wabah virus corona dimulai, dan kemungkinan akan menerapkan lockdown total untuk pertama kalinya.

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) melaporkan virus corona telah merenggut 22 nyawa lainnya pada Rabu tengah malam, naik tajam dari rekor tertinggi sebelumnya yaitu 13 kematian dalam satu hari di awal minggu.

Kematian diperkirakan akan meningkat setelah infeksi melonjak di Seoul dan sekitarnya, dengan 1.014 kasus lainnya dilaporkan pada hari Kamis termasuk catatan harian sebanyak 423 di ibu kota berpenduduk padat itu, menurut Reuters, 17 Desember 2020.

Aturan jarak sosial yang lebih ketat telah gagal membalikkan lonjakan infeksi dan pemerintah telah memperingatkan kemungkinan menerapkan pembatasan yang lebih keras pada aktivitas bisnis, meskipun mengatakan langkah tersebut hanya akan menjadi pilihan terakhir.

Jumlah pasien virus corona harian baru di Seoul juga naik ke level tertinggi dengan total 423 pada Rabu, kata wakil wali kota Seoul Kim Woo-young pada Kamis, dikutip dari Yonhap.

Advertising
Advertising

Kim Woo-young mengungkapkan data terbaru ibu kota pada acara bincang-bincang Radio CBS, mengatakan beban kasus harian negara itu juga mencapai 1.014 pada hari yang sama.

Rekor Seoul sebelumnya untuk kasus Covid-19 harian baru terjadi pada 12 Desember, ketika 399 lebih banyak orang dinyatakan positif. Kim mengatakan kasus nasional hari Rabu sebanyak 1.014 termasuk 993 kasus dari dalam negeri dan 21 dari luar negeri.

Dia mengatakan, pemerintah metropolitan Seoul tidak akan ragu untuk menaikkan level jarak sosial kota menjadi level 3, tertinggi dalam sistem lima tingkat negara, jika peningkatan dalam kasus harian baru Covid-19 terus berlanjut.

Pemerintah mengatakan akan memberi banyak peringatan sebelum memberlakukan pembatasan lockdown Tingkat 3.

"Tidak akan ada situasi di mana semua supermarket tutup dan Anda tidak dapat membeli kebutuhan," Lee Sang-won, seorang pejabat senior di KDCA, mengatakan dalam sebuah pengarahan, dikutip dari Reuters.

Banyak penduduk Seoul mulai menimbun makanan dan persediaan penting lainnya untuk mengantisipasi jika Seoul memberlakukan lockdown total untuk pertama kalinya.

"Saya telah memesan puluhan paket beras instan secara online, dan banyak teman saya serta keluarga mereka bergegas ke supermarket besar," kata seorang warga, yang hanya memberi nama belakangnya Lee, kepada Reuters.

Penduduk lain mengatakan dia memotong rambutnya lebih pendek dari biasanya karena dia telah mendengar bahwa jarak sosial akan segera diperketat ke Level 3, yang akan menutup sekitar 150.000 toko kecantikan dan tukang cukur di seluruh Korea Selatan.


Sumber:

https://uk.reuters.com/article/uk-health-coronavirus-southkorea/s-korea-reports-record-coronavirus-deaths-as-lockdown-fears-spark-panic-buying-idUKKBN28R0I8

https://en.yna.co.kr/view/AEN20201217002400315?section=national/politics

Berita terkait

Kasus Suap Tas Dior Istri Presiden Korsel, Jaksa Agung Perintahkan Penyelidikan

1 jam lalu

Kasus Suap Tas Dior Istri Presiden Korsel, Jaksa Agung Perintahkan Penyelidikan

Suap tas Dior istri Presiden Korsel yang mengguncang membuat jaksa agung turun tangan. Tim dibentuk untuk menyelidiki kasus ini.

Baca Selengkapnya

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

3 jam lalu

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

Korea Tourism Organization mencatat 902 pengaduan dari wisatawan selama tahun 2023

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

17 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

1 hari lalu

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

Gregoria Mariska Tunjung terus merebut poin di Uber Cup 2024

Baca Selengkapnya

Parlemen Korea Selatan Loloskan RUU Investigasi Tragedi Hallowen 2022, Selanjutnya?

2 hari lalu

Parlemen Korea Selatan Loloskan RUU Investigasi Tragedi Hallowen 2022, Selanjutnya?

Tragedi Itaewon Hallowen 2022 merupakan tragedi kelam bagi Korea Selatan dan baru-baru ini parlemen meloloskan RUU untuk selidiki kasus tersebut

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Korea Selatan

2 hari lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Korea Selatan

Anthony Sinisuka Ginting sukses menyudahi perlawanan sengit tunggal putra Korea Selatan Jeon Heyok Jin pada babak perempat final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya