Rencana Pemerintah Inggris Longgarkan Lockdown saat Natal Berisiko Membebani NHS

Selasa, 15 Desember 2020 21:00 WIB

William Shakespeare (81) yang berasal dari Conventry menjadi salah satu penerima pertama vaksin COVID-19 di Inggris (Sumber: REUTERS)

TEMPO.CO, Jakarta - Dua jurnal paling berpengaruh di Inggris untuk perawatan kesehatan dan profesional medis bersama-sama pada Selasa meminta pemerintah untuk membatalkan rencana pelonggaran lockdown Covid-19 selama lima hari liburan Natal atau berisiko membebani sistem layanan kesehatan.

Dalam editorial bersama kedua mereka dalam lebih dari 100 tahun, British Medical Journal dan Health Service Journal mengatakan pemerintah harus memperketat aturan daripada membiarkan tiga rumah tangga berbaur selama lima hari.

"Kami yakin pemerintah akan melakukan kesalahan besar lainnya yang akan menelan banyak korban jiwa," kata editorial itu, seperti dilaporkan Reuters, 15 Desember 2020.

Jurnal itu berpendapat bahwa pemerintah tidak boleh memberi orang kesempatan untuk lengah selama Natal, dan Inggris harus mengikuti contoh yang lebih hati-hati dari Jerman, Italia dan Belanda, yang baru saja mengumumkan bahwa mereka memperketat pembatasan.

Inggris telah mencatat 64.402 kematian akibat Covid, jumlah tertinggi kedua di Eropa.

Advertising
Advertising

Margaret Keenan, 90 tahun, berjalan bersama perawat May Parsons setelah disuntikan vaksin Covid-19 Pfizer/BioNtech di University Hospital, Coventry, Inggris, 8 Desember 2020. Suntikan pertama ini dilakukan menyusul disahkannya vaksinasi COVID-19 oleh Agensi Regulator Obat-obatan Inggris beberapa hari lalu. Jacob King/Pool via REUTERS

Artikel itu muncul sehari setelah pemerintah mengumumkan bahwa karena lonjakan kasus, London akan naik ke tingkat "Waspada Sangat Tinggi", sistem aturan berjenjang yang paling ketat di Inggris untuk mencoba menahan virus.

Wali Kota London Sadiq Khan juga mengatakan pemerintah harus melihat kembali rencana pelongggaran Natal, dan seruan dari jurnal akan menambah tekanan pada pemerintah untuk mengubah rencana relaksasi lockdown. Sejauh ini, para menteri telah menepis seruan tersebut dengan menekankan perlunya warga negara untuk bertindak secara bertanggung jawab.

Kedua jurnal tersebut mengatakan bahwa kecuali ada perubahan kebijakan, Layanan Kesehatan Nasional (NHS) yang dikelola negara akan menghadapi pilihan yang sulit setelah Natal: menghentikan sebagian besar pekerjaan elektif dan tidak mendesak, atau terbebani dan kewalahan oleh pasien COvid-19.

"Dampak utama dari lonjakan lebih lanjut pada pasien rawat inap Covid-19 kemungkinan akan dirasakan paling banyak oleh mereka yang memiliki penyakit lain," kata editorial itu.

Editorial mengatakan bahwa pemerintah terlalu lambat untuk memberlakukan pembatasan pada musim semi dan pada musim gugur, dan menuduhnya menghamburkan uang untuk kegagalan dengan mencurahkan dana pada sistem pelacakan nasional yang tidak efektif.

"Sekarang harus membalikkan keputusan gegabahnya untuk mengizinkan berkumpulnya antar rumah tangga dan sebaliknya memperpanjang tingkatan selama periode Natal lima hari untuk menurunkan angka sebelum gelombang ketiga yang mungkin terjadi," kata editorial.

Pemerintah mengatakan rencananya sedang dalam peninjauan tetapi belum mengindikasikan akan membalikkan keputusannya.

"Apa yang kami minta agar orang-orang lakukan adalah seminimal mungkin, ada ruang bagi tiga rumah tangga untuk berkumpul selama periode itu," kata Steve Barclay, Kepala Sekretaris Departemen Keuangan, mengatakan kepada radio LBC. "Ini adalah waktu yang sulit jadi kami tidak ingin mengkriminalisasi keluarga yang berkumpul bersama saat Natal."


Sumber:

https://uk.reuters.com/article/health-coronavirus-britain-christmas/uks-christmas-plans-will-cost-many-lives-health-journals-say-idUKKBN28P16H

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

3 hari lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

9 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

13 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya