TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan ribu pekerja ritel di penjuru Amerika Utara dan Eropa, yang biasanya sibuk membungkus kado, mengaduk cokelat, merapikan pajangan khas Natal atau membantu orang berbelanja kebutuhan Natal, mendadak berubah aktivitasnya gara-gara pandemi virus corona.

Kesibukan sekarang terlihat di gudang-gudang dan bagian pengiriman menyusul banyaknya orang yang memilih belanja online. Sejumlah ekonom mengatakan dengan jutaan pekerja di bidang retail di Amerika Serikat dan Eropa yang dirumahkan, maka kompetisi pekerjaan di bidang ini menjadi sangat ketat.

Ilustrasi Komplek Pergudangan. ksnip.org.ua

Data dari konsultan Challenger, Gray & Christmas memperlihatkan lapangan pekerjaan di bidang ini selama musim libur Natal dan tahun baru di Amerika Serikat pada tahun ini sekitar 302.100. Jumlah itu turun dibanding tahun lalu, di mana ada sekitar 466.400 lapangan pekerjaan yang tersedia di sektor ini pada November 2019.

Pada tahun ini, Macy Inc hanya merekrut sekitar 25 ribu pekerja. Jumlah itu turun dibanding periode yang sama pada 2019, yang merekrut sebanyak 80 ribu orang. Sedangkan JC Penny Company Inc hanya merekrut 1.700 orang. jumlah itu berkurang sangat mencolok dibanding tahun lalu yang sebanyak 37.000 orang.

Data dari situs pencari kerja Glassdoor memperlihatkan lamaran pekerjaan pada November 2020 untuk mengisi posisi sektor retail di Amerika Serikat naik sampai 34 persen year-on-year.

Sedangkan di Eropa, data yang dikumpulkan dari situs-situs pencari kerja seperti Indeed, Adzuna, Student Jobs dan CV Library memperlihatkan gambaran yang sama, di mana lowongan pekerjaan lebih sedikit, namun jumlah lamaran pekerjaan yang masuk sangat tinggi. Jumlah lowongan kerja musiman di Inggris turun sampai satu-per-tiga year-on-year pada November 2020 atau menjadi 13.600.

Sumber: https://www.reuters.com/article/us-usa-holidayshopping-seasonal-work-foc/holiday-retail-workers-seek-temporary-lifeline-in-warehouse-jobs-if-they-can-find-one-idUSKBN28O0FS