PM Lebanon Hassan Diab dan Tiga Eks Menteri Didakwa karena Ledakan di Beirut

Jumat, 11 Desember 2020 08:00 WIB

Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab berbicara di istana pemerintah di Beirut, Lebanon, 10 Agustus 2020. [Tele Liban / Handout melalui REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Hakim mendakwa pelaksana tugas Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab dan tiga mantan menteri karena kelalaian yang menyebabkan ledakan di Beirut yang menewaskan 200 lebih orang.

Hassan Diab bersama dua mantan menteri pekerjaan umum dan mantan menteri keuangan Lebanon pada Kamis didakwa dengan hukuman pidana karena kelalaian mereka "menyebabkan kematian dan luka kepada ratusan orang" dalam ledakan di pelabuhan kota pada 4 Agustus 2020, seperti dilapokan kantor berita Lebanon, National News Agency, dikutip dari CNN, 11 Desember 2020.

Kantor berita resmi negara itu melaporkan dakwaan telah diajukan terhadap Hassan Diab dan mantan menteri keuangan Ali Hassan Khalil, serta mantan menteri pekerjaan umum, Ghazi Zeiter dan Youssef Fenianos.

Menurut Sky News, Zeiter adalah menteri transportasi dan pekerjaan umum pada tahun 2014, sedangkan Fenianos menjabat dari tahun 2016 hingga awal tahun 2020. Khalil menjabat sebagai menteri keuangan pada tahun 2014, 2016 dan sampai tahun ini.

Putusan ini adalah dakwaan yang dikenakan terhadap pejabat tinggi Lebanon dalam penyelidikan insiden tersebut. Ledakan di Beirut diyakini disebabkan oleh ledakan ribuan ton amonium nitrat, disimpan selama bertahun-tahun di pelabuhan ibu kota Lebanon.

Advertising
Advertising

Hakim Fadi Sawan, yang mengusut insiden tersebut, akan memeriksa Diab dan para mantan menteri pekan depan.

"Hati nurani Perdana Menteri jelas. Dia yakin bahwa tangannya bersih dan dia telah menangani file ledakan di Pelabuhan Beirut dengan cara yang bertanggung jawab dan transparan," kata pernyataan dari kantor Diab pada hari Kamis. "Hassan Diab tidak akan mengizinkan Pemerintahannya menjadi target pihak mana pun."

Pemerintah Diab, yang mengundurkan diri setelah ledakan dan akan diganti ketika kabinet baru dibentuk, telah berulang kali mengakui telah menerima peringatan sebelumnya tentang bahaya yang ditimbulkan oleh penyimpanan bahan peledak di pelabuhan.

Pemerintah sebelumnya juga diberi tahu tentang gudang tersebut, tetapi tidak ada yang membahas masalah tersebut.

Tidak jelas apa yang memicu ledakan amonium nitrat, yang merupakan material yang mudah meledak, tetapi pejabat pemerintah mengatakan bahwa mereka tidak mengesampingkan dugaan sabotase.

Sejumlah balon diterbangkan dalam upacara untuk memperingati peristiwa ledakan pelabuhan 4 Agustus di Beirut, Lebanon, 4 Oktober 2020. Dua ledakan mengguncang Pelabuhan Beirut pada 4 Agustus, menghancurkan sebagian kota dan menewaskan sekitar 190 orang serta melukai sedikitnya 6.000 lainnya. Xinhua/Bilal Jawich

Keempat politisi itu adalah orang paling senior yang sejauh ini didakwa dalam penyelidikan rahasia.

Sekitar 30 petugas keamanan lainnya serta petugas pelabuhan dan bea cukai juga telah ditahan sebelumnya, Sky News melaporkan.

Kemarahan muncul karena investigasi yang lambat, kurangnya jawaban, dan fakta bahwa tidak ada pejabat senior yang didakwa.

Protes pecah di Beirut setelah bencana itu ketika penduduk menyalahkan para pemimpin negara atas apa yang terjadi.

Keamanan negara mengumpulkan laporan tentang bahaya penyimpanan material di pelabuhan dan mengirimkan salinannya ke kantor presiden dan perdana menteri pada 20 Juli.

Penyelidikan difokuskan pada bagaimana amonium nitrat disimpan di pelabuhan dan mengapa sengaja disimpan di sana, di lokasi yang menjadi pusat permukiman dan bisnis ibu kota.

Ledakan itu meratakan pelabuhan, menghancurkan sebagian besar kota dan memaksa sekitar 300.000 orang meninggalkan rumah mereka.

Hassan Diab, mantan profesor universitas, mengundurkan diri beberapa hari setelah ledakan, bersama dengan seluruh pemerintah Lebanon. Ketika ledakan di Beirut terjadi, Lebanon sedang mengalami krisis ekonomi, jatuhnya kepercayaan publik terhadap pemerintah, dan maraknya korupsi di antara pejabat.

Sumber:

https://edition.cnn.com/2020/12/10/middleeast/lebanon-pm-indicted-beirut-explosion-intl/index.html

https://news.sky.com/story/beirut-explosion-lebanons-caretaker-pm-hassan-diab-and-three-former-ministers-charged-12156926

Berita terkait

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

4 hari lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Pangkalan Militer Israel

9 hari lalu

Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Pangkalan Militer Israel

Konflik antara Israel - Lebanon kian rumit. Selasa pagi, Hizbullah menembakkan 35 roket ke markas militer Israel.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

10 hari lalu

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

Paus Fransiskus pada Ahad mengemukakan kekhawatiran mengenai situasi di Timur Tengah serta menyerukan untuk terus dilakukan dialog dan diplomasi.

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

11 hari lalu

Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

Emmanuel Macron rapat dengan Perdana Menteri Lebanon untuk mendiskusikan kelompok Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Serangan Iran ke Israel oleh Islamic Revolutionary Guard Corps Iran atau IRGC, Ini Pasukan Garda Revolusi Iran

14 hari lalu

Serangan Iran ke Israel oleh Islamic Revolutionary Guard Corps Iran atau IRGC, Ini Pasukan Garda Revolusi Iran

Konsulat Iran di Damaskus diserang Israel. Garda Revolusi Iran beri serangan balasan dengan tembakkan ratusan rudal ke Israel akhir pakan lalu.

Baca Selengkapnya

Iran Lakukan Serangan Balasan ke Israel, Begini Tanggapan Negara-negara di Kawasan Timur Tengah

17 hari lalu

Iran Lakukan Serangan Balasan ke Israel, Begini Tanggapan Negara-negara di Kawasan Timur Tengah

Serangan balasan Iran ke Israel menuai beragam respons dari negara-negara di dunia, terutama yang berada di kawasan Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

22 hari lalu

Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengutuk Israel dan Barat atas kejahatan di Gaza selama Ramadan dan enam bulan terakhir

Baca Selengkapnya

Militer Lebanon Sebut Tiga Pengamat PBB Terluka akibat Ranjau Darat

29 hari lalu

Militer Lebanon Sebut Tiga Pengamat PBB Terluka akibat Ranjau Darat

Investigasi militer Lebanon yang sedang berlangsung menetapkan bahwa sebuah ranjau darat melukai tiga pengamat militer PBB dan seorang penerjemah

Baca Selengkapnya

Hamas: Keputusan Hentikan Perang Gaza Ada di Tangan AS

31 hari lalu

Hamas: Keputusan Hentikan Perang Gaza Ada di Tangan AS

Keputusan untuk menghentikan perang di Gaza ada di tangan Amerika Serikat, kata seorang perwakilan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, di Lebanon

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Pasukan Arab di Tepi Barat hingga Israel Disebut Langgar Hukum Internasional

31 hari lalu

Top 3 Dunia: Pasukan Arab di Tepi Barat hingga Israel Disebut Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Ahad 31 Maret 2024 masih seputar agresi Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya