Uni Emirat Arab Nilai Vaksin Virus Corona Buatan Cina 86 Persen Efektif

Kamis, 10 Desember 2020 15:00 WIB

Ilustrasi peneliti berupaya menciptakan vaksin virus corona Covid-19. ANTARA/Shutterstock/am.

TEMPO.CO, Jakarta - Vaksin virus corona yang dikembangkan oleh China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) dan masih dalam tahap eksperimen, memiliki tingkat kemanjuran 86 persen. Hal itu diungkap oleh Kementerian Kesehatan Uni Emirat Arab pada Rabu, 9 Desember 2020, berdasarkan analisis uji coba klinis sementara tahap akhir.

Uni Emirat Arab dan Sinopharm sama-sama belum merilis data resmi dari studi penting yang mereka lakukan tersebut. Laporan positif itu muncul setelah vaksin buatan negara-negara barat juga memperlihatkan hasil yang optimis, seperti vaksin buatan Pfizer Inc, Moderna, AstraZeneca Plc dan Sputnik V dari Russia.

Seorang petugas melakukan uji coba virus Corona oleh seorang pengendara mobil secara drive-thru di pusat penyaringan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, 30 Maret 2020. Fasilitas itu dapat melayani 600 orang per-hari. REUTERS/Ahmed Jadallah

Advertising
Advertising

Sebelumnya pada Juli 2020, Uni Emirat Arab memulai fase ketiga uji coba klinis dari vaksin buatan Sinopharm, yang dikembangkan oleh Beijing Institute of Biological Product, yakni sebuah unit dari China National Biotec Group (CNBG). Lalu pada September 2020, diberikan persetujuan untuk disuntikkan pada kelompok tertentu. Langkah Uni Emirat Arab itu adalah pertama kalinya sebuah vaksin yang dikembangkan di Cina di uji cobakan secara internasional.

“Hasil analisis memperlihatkan 99 persen tingkat seroconversion penawar anti-bodi dan 100 persen efektifitas dalam mencegah kasus penyakit tingkat sedang dan berat. Hasil analisis tidak memperlihatkan adanya keamanan yang mengkhawatirkan,” demikian pernyataan Kementerian Kesehatan Uni Emirat Arab.

Disebutkan pula vaksin ini sudah didaftarkan, namun tidak memberikan penjelasan lebih lanjut. Ada 31 ribu relawan dari 125 warga negara yang berpartisipasi dalam uji coba yang dilakukan Uni Emirat Arab ini.

Kementerian Kesehatan Uni Emirat Arab tidak menyebutkan efek samping yang teridentifikasi, berapa banyak partisipan yang menjadi sakit atau berapa banyak relawan yang diberikan vaksin ini atau placebo. CNBG juga tidak mau berkomentar atas penilaian Uni Emirat Arab ini.

Data memperlihatkan vaksin virus corona buatan Sinopharm membutuhkan dua dosis untuk lulus uji. Uji coba Uni Emirat Arab ini dilakukan bermitra dengan CNBG, perusahaan kecerdasan buatan Group 42 dan Kementerian Kesehatan Abu Dhabi.

Vaksin virus corona buatan Sinopharm dan G42 rencananya akan diuji cobakan juga ke Mesir, Yordania dan Bahrain.

Ibu Kota Uni Emirat Arab, Abu Dhabi, pada pekan ini mengatakan sedang mencari relawan untuk ikut dalam uji coba klinis vaksin virus corona buata Rusia, yang dikenal dengan nama Sputnik V. Uni Emirat Arab memiliki populasi 9 juta jiwa dan mencatatkan ada 178.837 kasus positif Covid-19. Dari jumlah tersebut 596 pasien berakhir dengan kematian.

Sumber: https://www.reuters.com/article/health-coronavirus-emirates-int/uae-says-sinopharm-vaccine-has-86-efficacy-against-covid-19-idUSKBN28J0KI

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

14 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

19 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

19 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

20 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

1 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

1 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

2 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Nikita Willy dan Indra Priawan Bertualang di Dubai, Nikmati Wisata Budaya hingga Uji Nyali

2 hari lalu

Nikita Willy dan Indra Priawan Bertualang di Dubai, Nikmati Wisata Budaya hingga Uji Nyali

Nikita Willy dan Indra Priawan menjelajahi kekayaan budaya Emirati hingga menjajal Edge Walk dalam kampanye baru pariwisata Dubai.

Baca Selengkapnya