Cina Berharap Hubungan Dengan Amerika Membaik di Bawah Joe Biden

Senin, 7 Desember 2020 19:00 WIB

Menteri Luar Negeri Cina, Wang Yi, melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo. Sumber: Reuters/Jonathan Ernst/Pool

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Cina, Wang Yi, berharap dan percaya bahwa hubungan Amerika dan Cina bisa membaik ketika Joe Biden memimpin nanti. Ia sendiri mengaku menginginkan hubungan Cina dan Amerika yang menonjolkan objektivitas serta rasionalitas.

"Saya percaya Cina dan Amerika benar-benar bisa bekerja sama di berbagao area mulai dari menangani pandemi, pemulihan ekonomi, serta perubahan iklim," ujar Wang Yi, dikutip dari Channel News Asia, Senin, 7 Desember 2020.

Menurut Wang Yi, agar situasi ideal itu bisa terwujud, hal yang dibutuhkan adalah niat dan rasa hormat terhadap satu sama lain. Jika kedua negara bisa saling menghargai satu sama lain, kata Wang Yi, maka tidak akan sulit untuk menemukan kesamaan sikap sembari menangani perbedaan yang ada.

Wang Yi pun mengajak Presiden Amerika Terpilih Joe Biden untuk melanjutkan dialog dengan Cina di berbagai level. Lembaga legislatif, think tank, komunitas bisnis, dan media juga bisa berpartisipasi menurut Wang Yi

"Semua kembali ke Amerika untuk membuat keputusan yang benar terkait masa depan kedua negara," ujar Wang Yi.

Sebagaimana diketahui, di bawah pemerintahan Donald Trump, hubungan antara Amerika dan Cina memburuk. Keduanya kerap berkonflik untuk berbagai isu mulai dari masalah COVID-19 hingga Laut Cina Selatan. Soal COVID-19, misalnya, Amerika menuduh virus tersebut berasal dari Wuhan, Cina, di mana merupakan titik awal wabah COVID-19 terjadi di dunia.

Joe Biden sendiri mengatakan bahwa Cina adalah kompetitor terbesar Amerika. Namun, ia tidak menutup kemungkinan kerjasama yang lebih baik dengan negara pimpinan Xi Jinping itu ke depannya. Ia pun tidak berencana menghentikan kerjasama dagang tahap pertama antara Cina dan Amerika yang diinisiasi oleh Donald Trump pada Januari lalu.

Dalam perjanjian dagang tahap pertama itu, Cina sepakat untuk meningkatkan belanja ke Amerika, baik dalam hal produk maupun jasa. Nilai yang dijanjikan Cina kurang lebih US$200 miliar untuk dua tahun ke depan.
Sebagai balasannya, Amerika akan memotong tarif yang dibebankan kepada produk-produk Cina dengan nilai total US$120 miliar sebesar 50% (menjadi 7,5 persen).

Di luar masalah nilai dagang dan tarif, kesepakatan tahap pertama itu juga mencakup masalah perlindungan kekayaan intelektual, layanan keuangan, serta mata uang. "Saya tidak akan membuat keputusan yang buru-buru, hal itu termasuk soal tarif. Saya tidak akan membiarkan prasangka mengaburkan pertimbangan saja," ujar Joe Biden beberapa pekan lalu.

ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA | REUTERS

https://www.channelnewsasia.com/news/asia/china-us-relations-foreign-policy-wang-yi-13717222

https://www.reuters.com/article/us-usa-trade-china/biden-says-will-not-kill-phase-1-trade-deal-with-china-immediately-nyt-idUSKBN28C0HV






Berita terkait

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

53 menit lalu

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

Ester Nurumi Tri Wardoyo yang turun di partai ketiga kalah melawan He Bing Jiao sehingga Cina yang jadi juara PIala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

15 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

20 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

20 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

21 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

1 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

1 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

1 hari lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

2 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya