Ilustrasi bayi memasukkan jarinya ke dalam mulut. Unsplash/Irina Murza
TEMPO.CO, Jakarta - Perempuan Singapura, yang terinfeksi COVID-19, dikabarkan telah melahirkan bayi dengan anti-bodi virus tersebut. Jika benar, maka hal tersebut akan memberikan pengetahuan baru apakah infeksi COVID-19 bisa ditularkan ke janin.
"Dokter menduga saya telah memindahkan antibodi COVID-19 saya ke janin ketika mengandung," ujar perempuan terkait, Celine Ng-Chan, dikutip dari kantor berita Reuters, Ahad, 29 November 2020.
Ng-Chan diketahui dinyatakan hamil pada Maret lalu. Di saat bersamaan, dirinya juga dinyatakan tertular COVID-19.
Beruntung baginya, Ng-Chan hanya menderita gejala ringan. Dalam waktu 2,5 pekan, Ia beserta kandungannya sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit. November ini, bayinya lahir dalam keadaan sehat.
Menanggapi kabar terkait, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengaku belum bisa memastikan apakah perempuan hamil bisa menularkan COVID-19 ke janin. Hal tersebut baik saat mengandung ataupun melahirkan. Tes sejauh ini, virus COVID-19 tidak pernah ditemukan dalam cairan di sekitar janin ataupun di asi.
Pada Oktober lalu, dokter-dokter dari Columbia University Irving Medical Center melaporkan bahwa memungkinkan virus COVID-19 ditularkan ke janin. Namun, kata mereka, hal itu sangat langka.
Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?
2 hari lalu
Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?
Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?