Australia Akan Pecat 13 Tentara Terkait Dugaan Kejahatan Perang di Afganistan

Jumat, 27 November 2020 13:15 WIB

Anggota pasukan khusus Australia melakukan latihan selama Australian International Airshow di Melbourne 2 Maret 2011. [REUTERS / Mick Tsikas]

TEMPO.CO, Jakarta - Militer Australia telah memberitahu 13 tentara pasukan khusus bahwa mereka menghadapi pemecatan terkait laporan dugaan kejahatan perang di Afganistan, kata kepala staf angkatan darat Australia pada Jumat.

Sebuah laporan independen yang diterbitkan minggu lalu mengatakan ada bukti bahwa 39 tahanan dan warga sipil Afganistan yang tidak bersenjata dibunuh oleh 19 tentara Australia, Reuters melaporkan, 27 November 2020.

Rilis laporan, yang ditugaskan oleh Inspektur Jenderal Angkatan Pertahanan Australia (IGADF), menuduh tentara pasukan khusus Australia bertanggung jawab atas pembunuhan setidaknya 39 warga Afganistan.

Tak satu pun dari 19 tentara Australia yang diidentifikasi dalam laporan itu, yang ditulis oleh hakim negara bagian yang ditunjuk oleh inspektur jenderal pertahanan. 19 tentara dan mantan tentara menghadapi kemungkinan penuntutan.

Sumber pertahanan mengatakan kepada ABC bahwa tentara elit yang menghadapi kemungkinan pemecatan adalah anggota Skuadron 2 SAS yang sekarang dibubarkan serta Skuadron ke-3 resimen.

Advertising
Advertising

Di bawah tekanan yang meningkat, Letnan Jenderal Rick Burr, Kepala Staf Angkatan Darat Australia, mengatakan 13 tentara saat ini telah diberi pemberitahuan kemungkinan pemecatan mereka.

Burr tidak mengidentifikasi satu pun dari 13 tentara itu, tetapi mengatakan mereka bukan bagian dari 19 tentara saat ini dan mantan tentara yang menghadapi kemungkinan tuntutan pidana. Dia mengatakan 13 tentara yang menghadapi pemecatan memiliki waktu dua minggu untuk menanggapi pemberitahuan tersebut.

"Saat ini, 13 orang telah diberikan pemberitahuan tindakan administratif sehubungan dengan penyelidikan Afganistan," kata Burr kepada wartawan di Canberra, dikutip dari Reuters.

Sumber mengatakan kepada ABC bahwa 13 tentara Australia itu diduga menjadi saksi atas dugaan pembunuhan yang dilakukan oleh tentara pasukan khusus lainnya.

Pejabat militer paling senior di angkatan darat Australia itu meminta maaf kepada Afganistan minggu lalu setelah rilis laporan tersebut.

Laporan tentang perilaku personel pasukan khusus di Afganistan antara 2005 dan 2016 mengatakan pasukan komando senior mungkin telah memaksa tentara junior untuk membunuh tawanan yang tidak bersenjata sebagai aksi balas dendam.

Penyelidikan tersebut memeriksa lebih dari 20.000 dokumen dan 25.000 gambar, dan mewawancarai 423 saksi di bawah sumpah.

Australia mengirim pasukan untuk bergabung dengan pasukan pimpinan AS yang berupaya mengalahkan pemberontakan Taliban di Afganistan pada tahun-tahun setelah kelompok militan itu dipaksa turun dari tampuk kekuasaan pada 2001.

Sumber:

https://uk.reuters.com/article/uk-australia-defence/australia-says-13-soldiers-told-they-face-dismissal-after-afghan-report-idUKKBN28709X

https://www.abc.net.au/news/2020-11-27/defence-confirms-13-soldiers-face-being-sacked-afghanistan-war/12928006

Berita terkait

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

17 jam lalu

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

Luhut bicara soal kemungkinan diaspora memperoleh kewarganegaraan ganda. Negara mana saja yang sudah menerapkannya?

Baca Selengkapnya

5 Daftar Negara Tersantai di Dunia, Indonesia Peringkat 1

1 hari lalu

5 Daftar Negara Tersantai di Dunia, Indonesia Peringkat 1

Beberapa negara ini dijuluki negara tersantai di dunia. Hal ini dinilai berdasarkan tingkat kenyamanan hingga suhu udara. Ini daftarnya.

Baca Selengkapnya

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

2 hari lalu

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

Gejolak demo mahasiswa Pro-Palestina merembet ke Australia dan Prancis, apa yang terjadi?

Baca Selengkapnya

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

2 hari lalu

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

Kepolisian Australia mengkonfirmasi telah menembak mati seorang remaja laki-laki, 16 tahun, karena penikaman dan tindakan bisa dikategorikan terorisme

Baca Selengkapnya

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

3 hari lalu

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

Banyak bar dan pub di Kota Perth buka sampai tengah malam, ramai dikunjungi wisatawan dan warga lokal tapi tertib dan bebas asap rokok.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

3 hari lalu

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

Salah satu warisan budaya Aborigin adalah pengetahuan tentang tanaman herbal dan penggunaannya dalam pengobatan tradisional.

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

3 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

3 hari lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

4 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

4 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya