TEMPO.CO, Jakarta - Afghanistan dibombardir serangan roket. Dikutip dari kantor berita Al Jazeera, kawasan hijau yang berada di Kabul, ibu kota Afghanistan, dihajar 23 roket yang per berita ini ditulis telah menewaskan 8 orang.
Juru bicara dari Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Tariq Arian, mengklaim serangan tersebut berasal dari teroris. Teroris memasang roket tersebut pada sebuah truk kecil dan kemudian meluncurkannya ke arah Kabul. Aparat penegak hukum, kata Arian, masih menyelidiki bagaimana serangan roket itu sampai tidak terdeteksi.
"Berdasarkan informasi yang kami punya, 8 tewas dan 31 orang luka-luka," ujar Arian, Sabtu, 21 November 2020.
Arian menambahkan bahwa serangan roket tersebut bukan yang pertama pekan ini. Sebelumnya, sudah ada dua serangan bom yang mendahului di mana menewaskan 1 orang polisi dan melukai 3 warga.
Hingga berita ini ditulis, siapa pelaku serangan juga belum diketahui. Tudingan menyasar ke Taliban yang selama ini berada di balik berbagai serangan teror di Afghanistan. Namun, Taliban membantah.
Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, menyebut serangan ke Kabul berbeda dengan serangan-serangan mereka selama ini. Menurutnya, serangan roket itu terlalu membabi buta, berbeda dengan gaya Taliban yang ia klaim lebih tertata.
"Serangan roket di Kabul tidak ada kaitannya dengan mujahidin-mujahidin kami di Emirat Islam," ujar Mujahid.
Sebagai catatan, serangan teror di Afghanistan meningkat akhir-akhir ini seiring dengan buntunya pelaksanaan kesepakatan damai dengan Taliban. Terutama, serangan di Kabul. Kurang lebih, dalam enam bulan terakhir, ada 53 serangan bunuh diri dan 1250 serangan bom dengan 1210 korban jiwa dan 2500 korban luka-luka.
Ironisnya, kemarin Jumat, Taliban dan Afghanistan dikabarkan sudah mencapai kesepakatan baru soal bagaimana damai akan dicapai. Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo bahkan dikabarkan akan segera menemui negosiator Taliban dan Afghanistan di Qatar untuk membahas eksekusi kesepakatan.
Amerika terlibat dalam pembahasan itu karena merekalah yang memediasi Afghanistan dan Taliban. Selain itu, Amerika juga berjanji akan menarik habis pasukannya dari Afghanistan tahun depan. Target dalam waktu dekat, Amerika menark 2000 personilnya dahulu, menyisakan 2500 orang untuk siaga hingga pertengahan 2021.
ISTMAN MP | AL JAZEERA
https://www.aljazeera.com/news/2020/11/21/23-rockets-hit-afghan-capital-kabul-civilians-killed