Polisi Selandia Baru Minta Maaf karena Telat Tujuh Jam Tanggapi Aduan Warga

Kamis, 26 November 2020 08:00 WIB

Ilustrasi Pencurian Mobil. thecarconnection.com

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi Selandia baru meminta maaf karena telat tujuh jam menanggapi laporan seorang pria Christchurch yang diancam oleh anggota geng.

Polisi membutuhkan waktu tujuh jam untuk menelepon kembali seorang pria yang diancam oleh dua anggota geng.

Keterlambatan itu memicu permintaan maaf dari polisi, yang mengatakan tanggapan mereka terhadap aduan masyarakat "di bawah ekspektasi".

Dikutip dari Stuff, 25 November 2020, seorang pria Christchurch yang menolak disebutkan namanya, mengatakan dia menyerempet mobil lain yang sedang terparkir ketika dia memarkir mundur mobilnya dari jalan masuk rumahnya di Phillipstown pada Senin tengah hari.

Dia menepi dan keluar dari mobilnya saat pemilik mobil lain menyeberang jalan dengan pria lain. Kedua pria tersebut diketahui sebagai anggota geng.

Advertising
Advertising

"Saya ingin berhenti dan melakukan hal yang benar dan dia bertanya apakah saya ingin macam-macam dengan geng mereka, kemudian mereka mulai menghancurkan spion mobil saya," cerita pria tersebut.

Pria berusia 50 tahun, yang baru saja mendapat tunjangan difabel setelah lehernya patah, hendak mengambil foto plat nomor mobil lain ketika anggota geng kedua mengancamnya.

Korban lari ke dalam rumah untuk menelepon polisi, kemudian dia ingat meninggalkan kunci di mobilnya.

Mobilnya masih ada di sana ketika dia kembali tetapi kuncinya, dan orang-orang dengan mobil yang diparkir, sudah hilang.

Dia kemudian menelepon polisi dan memberi tahu mereka apa yang terjadi. Polisi tidak meneleponnya kembali hingga pukul 19.30 lebih atau tujuh jam setelah insiden tersebut.

Menurut laporan, petugas yang menerima aduan mencatat insiden itu sebagai kerusakan yang disengaja, padahal seharusnya dikategorikan sebagai perampokan. Diketahui bahwa kesalahan tersebut akhirnya terungkap sesaat sebelum polisi meneleponnya kembali.

Pria itu mengatakan kepada polisi bahwa dia baru saja meminum beberapa pil tidur dan meminta polisi agar datang keesokan hari. Ketika bangun sebelum pukul 8 pagi, dia melihat mobilnya telah dihancurkan.

"Saya menduga mereka mungkin mau mencurinya, tetapi karena tidak bisa mereka malah membakarnya," kata korban yang mengambil baterai mobil sebelum tidur agar tidak dicuri.

Dia mengatakan polisi telah meminta maaf kepadanya tentang keterlambatan merespons aduannya pada Selasa.

Komandan area metro polisi Canterbury Superintendent Lane Todd mengatakan polisi sedang menyelidiki lambatnya respons.

"Polisi telah meminta maaf secara langsung kepada korban dalam masalah ini atas tanggapan kami yang lambat dan dia terus diberi informasi tentang perkembangan penyelidikan," kata Lane Todd.


Sumber:

https://www.stuff.co.nz/national/crime/123505588/police-apologise-for-sevenhour-delay-after-man-threatened-by-gang-members

Berita terkait

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

2 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

2 hari lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

2 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

2 hari lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

2 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

2 hari lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

3 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

3 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

3 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

3 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya