TEMPO.CO, Jakarta -Skotlandia menjadi negara pertama di dunia yang menggratiskan pembalut untuk perempuan. Di seluruh fasilitas publik, pembalut akan disediakan untuk mereka yang membutuhkan di mana menjadi kemenangan untuk gerakan global mendorong keterjangkauan produk pembalut.
Dikutip dari CNN, kebijakan tersebut diberlakukan setelah Parlemen Skotlandia sepakat untuk mendukungnya. Dukungan itu pun sebenarnya sudah lama diprediksi karena mayoritas anggota legislatif menunjukkan dukungan terhadap kebijakan terkait.
"Kampanye (untuk keterjangkauan produk pembalut) pun didukung oleh serikat dagang, organisasi perempuan, dan juga organisasi amal, ujar anggota legislatif Monica Lennon yang merancang kebijakan terkait, Rabu, 25 November 2020.
Lennon optimistis Skotlandia tidak akan menjadi negara terakhir yang memberlakukan kebijakan pembalut tersebut. Ia yakin begitu kebijakan pembalut di Skotlandia berjalan, negara-negara lain akan mengikutinya sebagai bentuk dukungan. Sebab, kata ia, banyak perempuan-perempuan di negara lain yang kesulitan mendapatkan produk pembalut yang terkadang mematok harga mahal.
"Ini adalah sinyal kepada dunia bahwa menggratiskan produk pembalut adalah hal yang bisa dicapai," ujarnya menegaskan.
Menurut hitung-hitungan Parlemen Skotlandia, kurang lebih dibutuhkan anggaran 8,7 juta Poundsterling per tahun untuk menggratiskan pembalut. Namun, angka itu berpotensi berubah seiring dengan bertambahnya populasi perempuan yang membutuhkan pembalut.
Menurut survei Plan International UK di tahun 2017, 1 dari 10 perempuan di Inggris (termasuk Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara) kesulitan mendapatkan produk pembalut. Harga yang mahal menjadi masalah. Selain itu, survei yang sama mengatakan bahwa perempuan usia 14-21 cenderung malu mencari bantuan ketika mereka datang bulan.
Sebelum kebijakan pembalut gratis secara luas ini diberlakukan, Skotlandia sesungguhnya sudah menggratiskan pembalut kepada murid-murid di sekolah dan universitas. Hal itu disahkan di tahun 2018 dengan nilai anggaran kurang lebih 5,2 juta Poundsterling. Baru tahun ini kebijakan diperluas ke publik.
Negara yang diprediksi akan mengikuti langkah serupa adalah Selandia Baru. Kebijakan pembalut gratis sudah mereka berlakukan untuk lingkungan sekolah per tahun ini.
Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris
2 hari lalu
Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.