Skotlandia Menjadi Negara Pertama yang Gratiskan Pembalut Perempuan

Rabu, 25 November 2020 10:30 WIB

Ilustrasi pembalut. Freepik.com

TEMPO.CO, Jakarta - Skotlandia menjadi negara pertama di dunia yang menggratiskan pembalut untuk perempuan. Di seluruh fasilitas publik, pembalut akan disediakan untuk mereka yang membutuhkan di mana menjadi kemenangan untuk gerakan global mendorong keterjangkauan produk pembalut.

Dikutip dari CNN, kebijakan tersebut diberlakukan setelah Parlemen Skotlandia sepakat untuk mendukungnya. Dukungan itu pun sebenarnya sudah lama diprediksi karena mayoritas anggota legislatif menunjukkan dukungan terhadap kebijakan terkait.

"Kampanye (untuk keterjangkauan produk pembalut) pun didukung oleh serikat dagang, organisasi perempuan, dan juga organisasi amal, ujar anggota legislatif Monica Lennon yang merancang kebijakan terkait, Rabu, 25 November 2020.

Lennon optimistis Skotlandia tidak akan menjadi negara terakhir yang memberlakukan kebijakan pembalut tersebut. Ia yakin begitu kebijakan pembalut di Skotlandia berjalan, negara-negara lain akan mengikutinya sebagai bentuk dukungan. Sebab, kata ia, banyak perempuan-perempuan di negara lain yang kesulitan mendapatkan produk pembalut yang terkadang mematok harga mahal.

"Ini adalah sinyal kepada dunia bahwa menggratiskan produk pembalut adalah hal yang bisa dicapai," ujarnya menegaskan.

Menurut hitung-hitungan Parlemen Skotlandia, kurang lebih dibutuhkan anggaran 8,7 juta Poundsterling per tahun untuk menggratiskan pembalut. Namun, angka itu berpotensi berubah seiring dengan bertambahnya populasi perempuan yang membutuhkan pembalut.

Menurut survei Plan International UK di tahun 2017, 1 dari 10 perempuan di Inggris (termasuk Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara) kesulitan mendapatkan produk pembalut. Harga yang mahal menjadi masalah. Selain itu, survei yang sama mengatakan bahwa perempuan usia 14-21 cenderung malu mencari bantuan ketika mereka datang bulan.

Sebelum kebijakan pembalut gratis secara luas ini diberlakukan, Skotlandia sesungguhnya sudah menggratiskan pembalut kepada murid-murid di sekolah dan universitas. Hal itu disahkan di tahun 2018 dengan nilai anggaran kurang lebih 5,2 juta Poundsterling. Baru tahun ini kebijakan diperluas ke publik.

Negara yang diprediksi akan mengikuti langkah serupa adalah Selandia Baru. Kebijakan pembalut gratis sudah mereka berlakukan untuk lingkungan sekolah per tahun ini.

ISTMAN MP | CNN

https://edition.cnn.com/2020/11/24/uk/scotland-period-products-vote-scli-gbr-intl/index.html

Berita terkait

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

1 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

1 hari lalu

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

PM Skotlandia Humza Yousaf dilantik saat usianya masih 37 tahun, setahun lalu. Tak sampai setahun ia mengundurkan diri. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

1 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

2 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

2 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

PM Muslim Pertama Skotlandia Memutuskan Mundur, Kenapa?

2 hari lalu

PM Muslim Pertama Skotlandia Memutuskan Mundur, Kenapa?

Baru setahun menjabat, PM Skotlandia Humza Yousaf yang merupakan pejabat muslim pertama mengundurkan diri sambil menangis.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

3 hari lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

3 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

4 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya