Usai G20, Angela Merkel Minta COVAX Mulai Negosiasi ke Produsen Vaksin COVID-19

Senin, 23 November 2020 11:30 WIB

Kanselir Jerman Angela Merkel berbicara saat konferensi pers tentang virus Corona di Berlin, Jerman, 11 Maret 2020. [REUTERS / Axel Schmidt]

TEMPO.CO, Jakarta - Pasca KTT G20, Kanselir Jerman Angela Merkel meminta COVAX untuk segera memulai negosiasi dengan produsen-produsen vaksin COVID-19. Hal tersebut menyusul kabar bahwa beberapa produsen sudah menyelesaikan uji vaksin mereka dan mulai mendaftarkannya ke badan regulator.

Harapan Merkel, dengan COVAX segera memulai pembicaraan dengan produsen, maka suplai untuk negara berkembang bisa diamankan. Ia khawatir negara-negara besar akan memprioritaskan suplai untuk masing-masing duhulu dibanding negara-negara kecil yang jauh lebih terdampak COVID-19.

"Jujur saya khawatir belum ada negosiasi," ujar Angela Merkel, dikutip dari kantor berita Reuters, Senin, 23 November 2020.

COVAX initiative, sebagaimana diberitakan sebelumnya, adalah program bentukan WHO. Ia dibentuk untuk memastikan ada vaksin COVID-19 untuk negara-negara berkembang yang secara ekonomi dan akses kesulitan mendapatkan suplai.

Kurang lebih ada 75 negara yang mendukung inisiatif COVAX. Dalam prosesnya, mereka akan membantu pengadaan vaksin dengan memberikan pendanaan yang diperlukan. Targetnya, ada 90 negara miskin yang akan terbantu oleh inisitaif ini.

Sayangnya, menurut Merkel, COVAX terlihat kurang agresif mengamankan suplai vaksin COVID-19. Negara Eropa dan Amerika, kata ia, lebih cekatan membeli suplai vaksin COVID-19 dengan langsung memesan begitu vaksin dinyatakan efektif.

Inggris, misalnya, sudah memesan dosis dalam jumlah besar ke Pfizer begitu vaksin COVID-19 buatannya teruji 94 persen efektif. Mereka memesan 40 juta dosis dan mengharapkan setidaknya 10 juta dosis di antaranya siap sebelum akhir tahun jika regulator mengesahkan.

"Yang terpenting sekarang adalah COVAX memulai negosiasi dengan berapapun uang yang sudah terkumpul sekarang," ujar Angela Merkel. Per berita ini ditulis, COVAX sudah mengumpulkan US$5 miliar di mana US$600 juta di antaranya berasal dari Jerman.

ISTMAN MP | REUTERS

https://www.reuters.com/article/us-g20-saudi-germany-covax/covax-must-start-talks-with-covid-19-vaccine-makers-merkel-idUSKBN2820R7?il=0

Berita terkait

Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

1 hari lalu

Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

Borussia Dortmund mengumumkan, Marco Reus akan meninggalkan klub akhir musim ini dan berstatus bebas transfer

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

1 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

2 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

2 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

3 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

3 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya