Covid-19 Naik, Kanselir Angela Merkel Adakan Rapat

Senin, 23 November 2020 09:15 WIB

Papan dengan informasi tentang virus Corona terlihat di stasiun kereta bawah tanah Neumarkt, ketika penyebaran penyakit COVID-19 berlanjut di Cologne, Jerman, 30 Maret 2020. [REUTERS / Wolfgang Rattay]

TEMPO.CO, Jakarta - Jerman akan memperpanjang kebijakan terkait pandemi Covid-19 sampai Desember 2020. Jerman telah memberlakukan pembatasan gerak masyarakat sejak 2 November 2020 demi menekan gelombang kedua wabah virus corona yang sedang menyapu Eropa, namun sampai sekarang angka infeksi ini masih belum menurun.

“Semua poin menunjuk pada fakta bahwa larangan saat ini harus diperpanjang untuk beberapa waktu setelah 30 November 2020,” kata Menteri Keuangan Jerman, Olaf Scholz.

Petugas medis menangani pasien virus Corona di Rumah Sakit Franco-Britannique di Prancis, 15 April 2020. Lima negara dengan kasus virus Corona tertinggi per 17 April 2020, yaitu Amerika Serikat, Spanyol, Italia, Prancis, dan Jerman. REUTERS/Benoit Tessier

Advertising
Advertising

Lewat aturan pembatasan gerak ini, bar dan restoran di tutup. Namun sekolah-sekolah dan toko-toko masih boleh buka. Orang-orang yang ingin kumpul-kumpul dibatasi maksimum 10 orang, namun dari rancangan aturan kemungkinan jumlah itu akan dikurangi lagi menjadi 5 orang.

Masih belum jelas negara bagian mana saja di Jerman, yang akan mendukung proposal pengetatan pembatasan gerak ini. total ada 16 negara bagian di Jerman.

Ketua Partai Serikat Kristen Sosial di Bavaria, Markus Soeder, mengatakan secara ideal langkah-langkah pengetatan aturan akan diperpanjang selama tiga pekan, di mana itu akan berakhir pada 20 Desember 2020.

“Sayangnya jumlah kasus baru positif Covid-19 tidak kunjung turun. Sebaliknya ICU terus dibanjiri gulungan orang-orang yang meninggal,” kata Soeder.

Dia mengatakan bioskop, bar dan hotel-hotel masih harus tutup. Kembang api dan minum-minuman beralkohol harus dilarang pada malam tahun baru di tempat-tempat umum. Dalam proposal pengetatan pembatasan gerak masyarakat, menyarankan agar penjualan dan pembelian kembang api dilarang.

Rencananya Kanselir Jerman, Angela Merkel akan melakukan rapat dengan kepala-kepala negara bagian pada 25 November 2020. Pertemuan tersebut untuk membahas apakah akan memperketat pembatasan gerak masyarakat atau memperpanjang aturan yang sudah ada.

Menteri Keuangan Scholz meyakinkan dukungan keuangan kepada perusahaan-perusahaan terdampak akan dilanjutkan jika disepakati untuk memperpanjang aturan pembatasan gerak masyarakat, namun kompensasi sebesar 75 persen bagi hilangnya revenue (restoran dan bar yang ditutup) akan menjadi sebuah tantangan di bawah undang-undang kompetisi Eropa yang kompetitif.

Sumber: https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-germany/germany-braces-for-extension-of-lockdown-until-december-20-idUSKBN2820CC?il=0

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

4 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

4 hari lalu

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

5 hari lalu

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b

Baca Selengkapnya

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

5 hari lalu

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

Banyak perpustakaan konvensional unik di setiap negara yang menjadi tempat impian bagi para pecinta buku.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

7 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

11 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

11 hari lalu

Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

Menteri Sosial, Tri Rismaharini, mendapat sambutan hangat saat memberikan kuliah umum di Asien-Afrika Institut, Universitt Hamburg, Jerman.

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

11 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya