COVID-19, Cina Longgarkan Pembayaran Utang Negara Berkembang

Minggu, 22 November 2020 07:00 WIB

Xi Jinping. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Cina telah memperpanjang pelonggaran pembayaran utang negara-negara berkembang sampai total senilai USD 2,1 miliar atau Rp 29 triliun di bawah kerangka kerja G20. Jumlah itu tertinggi diantara negara anggota G20 lain yang memberikan penangguhan pembayaran utang.

Hal tersebut disampaikan Menteri Keuangan Cina Liu Kun menyusul kondisi negara-negara di Afrika yang terpukul oleh wabah Covid-19, krisis utang dan akan membutuhkan bantuan jangka panjang ketimbang program Inisiatif Penangguhan Utang (DSSI) G20. Program DSSI menawarkan pada negara-negara berkembang upaya mengatasi masalah ke depan dan mempertahankan masuknya investasi.

Staf medis berbicara dengan migran di kamp Lajas Blancas, di mana migran dari Afrika, Kuba, dan Haiti terjebak di kamp karena virus corona (Covid-19), selama kunjungan oleh otoritas Panama di Provinsi Darien, Panama, 5 Juni 2020.[REUTERS]

Badan Kerja Sama Pengembangan Internasional Cina, yakni lembaga bantuan milik Beijing dan Export-Import Bank of China serta kreditor bilateral, kompak telah menangguhkan pembayaran utang 23 negara total senilai USD 1,353 miliar (Rp 19 triliun).

Menurut Liu, China Development Bank sebagai kreditor komersial telah menandatangani sejumlah kesepakatan dengan negara-negara berkembang yang melibatkan dana sebesar USD 748 juta sampai akhir September 2020 lalu.

Advertising
Advertising

Akan tetapi, jumlah kelonggaran yang diberikan Cina itu terbilang kecil jika dibanding besar utang yang dimiliki negara-negara berkembang ke Cina. Riset Bank Dunia, memperlihatkan utang negara-negara miskin ke negara-negara anggota G20 mencapai USD 178 miliar, di mana 63 persen dari jumlah itu mereka berutang ke Cina.

Amerika Serikat, Cina dan negara-negara anggota G20 lainnya telah menawarkan dukungan ke negara-negara miskin, yang sebagian besar dari Afrika. Kelonggaran (pembayaran utang) diberikan setidaknya sampai pertengahan 2021. Perpanjangan kelonggaran akan diputuskan tahun depan jika memang diperlukan.

Liu meyakinkan Cina punya itikad baik untuk secara finansial membantu negara-negara berkembang dan memberikan dukungan lebih kepada negara yang paling terpukul oleh pandemi virus corona dan beban stress yang berat. Beijing juga ingin memprioritaskan supali vaksin Covid-19 ke negara-negara ekonomi miskin.

Sumber: https://www.reuters.com/article/uk-china-debt-g20/china-has-given-2-1-billion-of-debt-relief-to-poor-countries-finance-minister-idINKBN28009A

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

5 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

9 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

10 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

11 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

15 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

18 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya