Taiwan Kembali Sambut Diplomat Amerika, Cina Marah Besar

Jumat, 20 November 2020 17:30 WIB

Bendera Cina memiliki bintang berwarna kuning (kiri) dan bendera Taiwan memiliki bintang warga putih (kanan). Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Taiwan kembali membuat marah Cina. Gara-garanya, Taiwan kembali menyambut kedatangan diplomat Amerika pada Jumat nanti. Menurut Pemerintah Cina, hal tersebut bertentangan dengan upaya mereka untuk mengklaim Taiwan sebagai miliknya.

Dikutip dari kantor berita Reuters, diplomat yang akan hadir bernama Andrew Wheeler. Dia adalah kepala dari Agensi Perlindungan Lingkungan Hidup Amerika. Adapun Wheeler adalah diplomat ketiga Amerika yang mengunjungi Taiwan dalam empat bulan terakhir.

"Atas undangan dari Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu, kami menyambut Kepala dari Agensi Perlindungan Lingkungan Hidup Amerika Andrew Wheeler pada Jumat nanti. Kami akan membahas kerjasaam bilateral terkait isu-isu lingkungan hidup," ujar Perdana Menteri Taiwan, Su Tseng, Jumat, 20 November 2020.

Sebelum Wheeler, mereka yang lebih dulu berkunjung ke Taiwan adalah Menteri Kesehatan Alex Azar dan pejabat Kementerian Luar Negeri AS Keith Krach. Azar datang ke Taiwan pada bulan Agustus sementara Krach pada bulan September.

Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, menyambut Menteri Kesehatan Amerika Serikat, Alex Azar, di kantor kepresidenan, Senin, 10 Agustus 2020. Reuters


Ketika giliran Krach yang berkunjung, kehadirannya disambut operasi militer Cina di sekitar Taiwan. Bahkan, Cina mengirimkan belasan pesawat militernya ke wilayah penerbangan Taiwan. Membalas hal itu, Taiwan menerjunkan armada jet tempurnya untuk mengusir militer Cina.

Su Tseng melanjutkan bahwa kehadiran Wheeler bukanlah sesuatu yang dadakan. Wheeler sudah diundang sejak tahun lalu dan baru bisa memenuhi undangan tersebut pada tahun ini. Perihal isu apa saja yang akan dibahas, Su Tseng menjanjikan hal tersebut akan diungkap begitu waktunya tepat.

Di Beijing, Kementerian Luar Negeri Cina mengutuk apa yang dilakukan Taiwan dan Amerika. Menurut Cina, pertemuan mereka menandakan kedua negara tidak sensitif akan isu kedaulatan Taiwan. Oleh karenanya, Cina mendesak Taiwan dan Amerika membatalkan pertemuan mereka.

"Cina akan merespon secara legal dan perlu atas situasi yang berkembang nantinya," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Zhao Lijian.

Selama ini, Cina menganggap hubungan baik Amerka dan Taiwan sebagai halangan atas misi mereka. Sebab, dukungan Amerika memperkuat legitimasi Taiwan sebagai negara independen di komunitas internasional. Cina tidak ingin hal itu terjadi karena bisa menggagalkan upaya klaim.

Sementara itu, di Amerika, pihak Wheeler mengatakan bahwa mereka masih menyusun segala urusan logistik dari kunjungan ke Taiwan. Adapun kunjungan ke Taiwan, klaim mereka, berkaitan dengan pembahasan isu pencemaran laut, polusi udara, dan kesehatan anak-anak.

ISTMAN MP | REUTERS

https://www.reuters.com/article/us-taiwan-usa-diplomacy/taiwan-says-trump-cabinet-member-to-visit-angering-china-idUSKBN28005R?il=0

Berita terkait

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

3 jam lalu

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

Simak susunan pemain untuk laga final Piala Thomas 2024 antara Cina vs Indonesia yang akan digelar hari ini, Migggu, mulai 17.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

5 jam lalu

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

Ester Nurumi Tri Wardoyo yang turun di partai ketiga kalah melawan He Bing Jiao sehingga Cina yang jadi juara PIala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

19 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

1 hari lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

1 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

1 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

1 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Mampir ke Jakarta Tzuyu TWICE Bagi Makna Kecantikan hingga Pose di Jalur Evakuasi

1 hari lalu

Mampir ke Jakarta Tzuyu TWICE Bagi Makna Kecantikan hingga Pose di Jalur Evakuasi

Tzuyu membagikan beberapa momen saat di Jakarta

Baca Selengkapnya

Taiwan Beri Subsidi untuk Turis yang Traveling ke Kota Bekas Gempa Hualien dan Taitung

1 hari lalu

Taiwan Beri Subsidi untuk Turis yang Traveling ke Kota Bekas Gempa Hualien dan Taitung

Wisatawan yang melakukan tur mandiri di Hualien dan Taitung Taiwan dapat menerima subsidi hingga Rp 494 ribu.

Baca Selengkapnya