Bahas Kerjasama Israel - Amerika, Joe Biden dan Netanyahu akan Bertemu

Rabu, 18 November 2020 13:26 WIB

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan perjanjian damai untuk menjalin hubungan diplomatik, antara Israel dan Uni Emirat Arab, dalam konferensi pers di kantor perdana menteri di Yerusalem, 13 Agustus 2020. [Abir Sultan / Pool via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Terpilih Joe Biden dikabarkan akan segera menemui Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Dikutip dari keterangan pers pemerintah Israel, keduanya perlu bertemu untuk membahas beberapa isu yang tertunda diskusinya, termasuk penguatan kerjasama antara Amerika dan Israel.

"Keduanya telah sepakat untuk segera bertemu untuk mendiskusikan berbagai isu dan mempertegas kembali perlunya penguatan kerjasama kedua negara," ujar Pemerintah Israel, dikutip dari kantor berita Reuters, Rabu, 18 November 2020.

Joe Biden, secara terpisah, membenarkan kabar tersebut. Lewat tim transisinya, ia menyampaikan terima kasih kepada Benjamin Netanyahu atas ucapan selamatnya dan menanti pertemuan mereka. Joe Biden juga berkata, Amerika akan tetap mensupport keamanan, demokrasi, dan masa depan komunitas Yahudi di Israel.

"Kami menanti kerjasama dengan Israel untuk membangun kerjasama yang lebih kuat," ujar pernyataan pers Joe Biden.

Netanyahu termasuk kepala negara yang telat memberikan ucapan selamat kepada Joe Biden. Ketika Joe Biden dinyatakan sebagai Presiden Amerika pada 7 November 2020, Netanyahu baru mengucapkan selamat sehari sesudahnya.

Bahkan, dalam ucapan selamatnya, Netanyahu tidak menyebut Joe Biden sebagai Presiden Amerika Terpilih. Berbagai pihak menduga Netanyahu takut menyinggung Donald Trump yang tengah berjuang memutarbalikkan hasil Pilpres Amerika. Ketika dia dimintai tanggapan soal itu, Netanyahu memberikan jawaban defensif bahwa tanggapannya tidak penting.

Dari kiri ke kanan: Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab (UEA) Abdullah bin Zayed dan Menteri Luar Negeri Bahrain Abdullatif Al Zayani, berpose sebelum penandatanganan perjanjian Abraham Accord dengan Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih di Washington, AS, 15 September, 2020. [REUTERS / Tom Brenner]


Sebagaimana diketahui, Donald Trump 'berjasa' banyak bagi Israel. Selain mengklaim Yerusalem sebagai ibu kota Israel, Ia juga membantu Israel untuk memperbaiki hubungan dengan negara-negara Arab. Semua itu masuk dalam rencana Donald Trump yang ia sebut sebagai Damai di Timur Tengah.

Namun, seiring dengan makin jelasnya kemenangan Joe Biden, Netanyahu menjadi lebih leluasa bersikap. Pemerintahannya menyebut pembicaraan dengan Donald Trump berlangsung hangat. Komentar senada keluar dari Presiden Israel Reuven Rivlin yang menyebut Joe Biden sebagai kawan lama Israel.

Meski saat ini hubungan kedua negara tampak hangat, tak tertutup kemungkinan Joe Biden mengubah beberapa kesepakatan yang dibuat oleh Donald Trump. Misalnya, hal-hal yang berkaitan dengan Iran dan Palestina. Soal Iran, misalnya, Joe Biden mensinyalkan akan membawa kembali Amerika ke kesepakatan pembatasan nuklir Iran (JCPOA).

Palestina tidak yakin kebijakan Amerika soal mereka akan berubah banyak di bawah Biden dan Harris. Namun, menurut mereka, tidak adanya Donald Trump akan memberi mereka ruang lebih untuk bernegosiasi secara lebih gayeng dengan Pemerintah Amerika.

"Dari apa yang saya dengar soal Joe Biden dan Wakilnya, Kamala Harris, mereka lebih imbang dan tidak tunduk begitu saja kepada Benjamin Netanyahu. Dengan kata lain, mereka tidak seberbahaya Trump," ujar Nabil Saaath, jubur bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

ISTMAN MP | REUTERS

https://www.reuters.com/article/us-usa-election-israel/netanyahu-has-warm-talk-with-biden-10-days-after-democrat-declares-victory-idUSKBN27X2J8?il=0

Berita terkait

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

6 jam lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

8 jam lalu

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

Naim berasal dari keluarga dokter dan dokter gigi. Dia hidup gelimang kebahagiaan, namun penjajahan Israel telah membuat hidupnya hampa.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat dan Israel Diduga Bohong, Hanya 49 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk Utara Gaza

10 jam lalu

Amerika Serikat dan Israel Diduga Bohong, Hanya 49 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk Utara Gaza

Jumlah truk pembawa bantuan kemanusiaan yang masuk Jalur Gaza jumlahnya masih tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan warga Palestina

Baca Selengkapnya

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

11 jam lalu

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

Hamas merilis video terbaru dua sandera yang masih hidup dan sehat.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

12 jam lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

Unjuk rasa mendukung Palestina terus melebar dari AS hingga ke kampus-kampus di Eropa.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

16 jam lalu

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

17 jam lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

18 jam lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

19 jam lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

20 jam lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya