Diduga Tularkan Covid-19, Cina Perketat Distribusi Makanan Beku Impor

Minggu, 15 November 2020 18:00 WIB

Seorang pria mengambil makanan beku dari lemari es di supermarket selama wabah penyakit virus corona (Covid-19) di Beijing, Cina, 13 Agustus 2020. [REUTERS / Thomas Peter]

TEMPO.CO, Jakarta - Cina mulai memberlakukan langkah ketat untuk memeriksa makanan beku impor yang diyakini memicu penyebaran Covid-19 di dalam negeri.

WHO mengatakan risiko penularan Covid-19 dari makanan beku rendah, tetapi Cina telah berulang kali membunyikan alarm setelah mendeteksi virus pada kemasan produk mulai dari daging babi Jerman hingga udang Ekuador, yang memicu larangan impor.

Cina, yang telah menggunakan langkah-langkah drastis untuk mengendalikan penyebaran virus corona baru, minggu ini memperketat pembatasan yang membutuhkan pengujian dan desinfeksi produk makanan impor, menyusul sampel positif yang terdeteksi pada daging sapi, babi, dan makanan laut.

Sejauh ini Cina telah menangguhkan impor 99 pemasok dari 20 negara, kata Komisi Kesehatan Nasional, pada Kamis, dikutip dari Reuters, 15 November 2020.

Pemerintah Cina berpendapat bahwa tindakan seperti itu diperlukan untuk mencegah impor virus, yang sebagian besar telah dikendalikan di dalam negeri. Pasar makanan laut di pusat Kota Wuhan secara luas diyakini sebagai asal muasal pandemi yang muncul akhir tahun lalu dan kini telah menewaskan lebih dari 1,25 juta orang.

Advertising
Advertising

Pedoman untuk distributor makanan beku Cina yang baru, menyerukan agar distributor menolak produk apa pun yang dicurigai terpapar virus corona.

Aturan tersebut mewajibkan disinfeksi rutin, termasuk kemasan bagian dalam dan luar, serta pengujian menyeluruh atas barang impor. Eksportir yang produknya dites positif akan dilarang selama seminggu, diperpanjang menjadi satu bulan untuk pelanggar tiga kali.

"Jika terkontaminasi mereka mengembalikan seluruh kemasan makanan. Itu hak mereka, tapi menurut saya itu tidak terlalu penting. Proses dekontaminasi sudah cukup," kata Jin Dong-Yan, seorang profesor virologi di Universitas Hong Kong.

Pusat impor termasuk Beijing dan Guangzhou telah mendesak perusahaan untuk menghentikan impor dari negara-negara yang sangat terpengaruh oleh wabah virus corona.

Tindakan keras tersebut telah menyebabkan pergolakan di beberapa bagian jaringan logistik rantai makanan beku Cina, dan memicu keluhan di antara para diplomat di Beijing bahwa upaya tersebut didorong secara politis, di mana para kritikus mengatakan tindakan itu terlampau mahal dan tidak perlu.

Seorang diplomat di Beijing yang tidak ingin disebutkan namanya karena sensitifnya masalah tersebut mengatakan bahwa mereka yakin kampanye Cina bersifat politis.

"Di Cina, otoritas telah berhasil mengendalikannya tetapi otoritas kesehatan asing belum, dan itu menunjukkan masalah dalam pemerintahan di luar negeri," kata diplomat itu.

Tes positif dari makanan laut dan produk daging telah memicu ketakutan publik tentang makanan impor.

Pada bulan Juni, salmon impor menghilang dari rak-rak toko dan restoran selama berbulan-bulan menyusul laporan media bahwa virus corona terdeteksi pada talenan di pasar grosir Beijing.

Pekan lalu, fasilitas penyimpanan makanan beku di kota pelabuhan utara Tianjin ditutup ketika seorang pekerja makanan beku berusia 38 tahun yang dites positif terkena virus dikaitkan dengan pengiriman 28,1 ton daging babi beku Jerman.

"Kami tidak dapat mengimpor makanan laut karena gudang kami belum menyelesaikan pekerjaan perbaikan," kata seorang importir di provinsi Henan yang mengelola logistik untuk makanan laut dan buah impor.

"Ini dimulai pada bulan Oktober dan sudah lebih dari sebulan sekarang dan saya tidak berharap itu akan selesai pada akhir tahun," kata importir, meminta untuk tidak disebutkan namanya.

Sementara para ilmuwan mengatakan bahwa kemungkinan infeksi dari makanan beku rendah, pihak berwenang China mengatakan dua pekerja dermaga di Qingdao tertular virus corona bulan lalu dari kemasan ikan cod beku, pernyataan yang masih diragukan oleh beberapa ahli.

Di luar Cina, makanan beku jarang dikaitkan dalam upaya pelacakan virus corona. Pada bulan Agustus, seorang pekerja penyimpanan makanan beku Selandia Baru dinyatakan positif Covid-19, tetapi otoritas kesehatan Selandia Baru mengesampingkan pemicunya berasal dari makanan beku.

Para ilmuwan telah menunjukkan bahwa tes pada makanan dan kemasan makanan beku juga mendeteksi fragmen virus yang mati, yang berarti bahwa hasil positif tidak menunjukkan penyakit Covid-19 dapat bertahan dan dapat menginfeksi manusia.

Sumber:

https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-china-frozenfood/chinas-sweeping-covid-controls-put-frozen-food-importers-on-ice-idUSKBN27T0YK?il=0

Berita terkait

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

2 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

5 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

16 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

21 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

21 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya