Militer Thailand Siap Konfrontasi dengan Kamboja

Reporter

Editor

Rabu, 15 Oktober 2008 12:40 WIB

TEMPO Interaktif, Bangkok: Angkatan bersenjata Thailand menyatakan siap berkonfrontasi dengan Kamboja atas sengketa perbatasan kedua negara.

"Angkatan bersenjata kembali menegaskan bahwa ketiga angkatan--darat, laut, dan udara--siap berkonfrontasi di wilayah itu dan percaya diri dengan potensinya untuk mempertahankan kedaulatan Thailand," kata juru bicara militer Thailand, Kolonel Sansern Kaewkamnerd, pada Selasa (14/10).

Situasi perbatasan Thailand dan Kamboja, tepatnya di wilayah reruntuhan Candi Preah Vihear, yang diklaim kedua negara sebagai milik mereka, terus memanas. Sebelumnya, Perdana Menteri Kamboja Hun Sen mengultimatum pasukan Thailand yang dianggap telah memasuki wilayah Kamboja untuk segera keluar. Jika tidak, tempat itu akan menjadi medan perang.

Hun Sen, dalam sebuah forum ekonomi di Phnom Penh kemarin, mengatakan, "Saya telah memerintahkan seluruh komandan militer untuk bertanggung jawab atas wilayah itu. Wilayah ini adalah zona perang, hidup atau mati," katanya. "Semut tak bisa melukai gajah. Mereka (Thailand) tak boleh melakukan itu."

Kamboja mengklaim, sejak pukul 10. 20, sebanyak 80 anggota pasukan Thailand itu telah keluar dari wilayah sengketa. "Mereka menarik diri dari wilayah itu sekitar pukul 10.20 dan kembali ke markas yang berjarak beberapa kilometer," kata Brigadir Jenderal Yim Pim, seorang pemimpin militer Kamboja.

Yim Pim mengatakan tak ada konfrontasi di wilayah sengketa. "Namun, kami dalam kewaspadaan tinggi," katanya.

Bantahan langsung dikeluarkan oleh Menteri Luar Negeri Thailand Sompong Amornviwat. "Delapan puluh prajurit tetap akan berada di wilayah sengketa karena Thailand telah menjaga wilayah itu selama 20 hingga 30 tahun," kata Sompong.

Dia menjelaskan, dari 80 prajurit itu, 20 orang di antaranya adalah pekerja pembersihan ranjau dan sisanya menjaga prajurit pembersih ranjau itu. "Thailand menegaskan tak pernah melanggar wilayah mana pun."

Sompong mengatakan ultimatum yang dikeluarkan Hun Sen bertentangan dengan semangat persahabatan antarnegara tetangga dan mencederai pakta regional.

Jika Kamboja menggunakan kekuatan bersenjata, "Thailand akan menggunakan haknya mempertahankan diri," ujar Sompong. Pihaknya, kata Sompong, juga tengah menginvestigasi apakah Phnom Penh telah melanggar pakta internasional dengan menyebar ranjau darat selama sengketa berlangsung.

Mahkamah Internasional telah memutuskan Kuil Preah Vihear adalah milik Kamboja, namun tanah-tanah yang mengelilinginya masih menjadi sengketa. Ketegangan di antara kedua negara pertama kali terjadi pada Juli, yakni setelah kuil itu masuk situs warisan dunia oleh Badan Dunia PBB untuk Kebudayaan (UNESCO).

Ketegangan memuncak dengan konfrontasi militer. Sebanyak 1.000 pasukan Kamboja dan Thailand berhadapan selama enam pekan meskipun akhirnya kedua negara setuju mengurangi jumlah pasukan pada Agustus lalu.

Di Bangkok, Perdana Menteri Somchai Wongsawat mengadakan pertemuan darurat dengan para petinggi militer dan mengatakan dia tak menentang penarikan mundur pasukannya dari wilayah sengketa, namun kedua pihak harus setuju atas detail-detail kesepakatan. "Kami mengusulkan rincian penarikan pasukan harus dilakukan oleh komite bersama," ujarnya.

AFP/Bangkok Post/ the Nation/Juli Hantoro

Berita terkait

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

1 jam lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

1 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

2 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand

3 hari lalu

Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand

Kekalahan Fajar / Rian dari Peeratchai Sukphun / Pakkapon Teeraratsakul membuat skor Indonesia vs Thailand di fase grup Piala Thomas 2024 sementara imbang 1-1.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

3 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

3 hari lalu

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

Menteri Luar Negeri Thailand memutuskan mengundurkan diri setelah kehilangan posisi sebagai wakil perdana menteri dalam sebuah perombakan kabinet.

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

5 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Serial Scarlet Heart Versi Thailand akan Dibuat, Siapa Saja Pemerannya?

5 hari lalu

Serial Scarlet Heart Versi Thailand akan Dibuat, Siapa Saja Pemerannya?

GMMTV mengumumkan pembuatan serial Scarlet Heart Thailand pada 23 April 2024. Sebelumnya adaptasi drakor Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo

Baca Selengkapnya

Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

6 hari lalu

Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

Turis Cina itu sedang hamil saat didorong suaminya ke tebing di sebuah taman nasional Thailand lima tahun lalu.

Baca Selengkapnya

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

6 hari lalu

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

Thailand mencatat cuaca panas menyebabkan 30 orang tewas sejak awal Januari hingga April 2024.

Baca Selengkapnya