Kasus Baru Covid-19 Bertambah, Inggris Kembali Terapkan Lockdown
Reporter
Non Koresponden
Editor
Suci Sekarwati
Minggu, 1 November 2020 09:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memerintahkan Inggris kembali memberlakukan lockdown nasional setelah kasus Covid-19 di negara itu melampaui 1 juta kasus. Gelombang kedua wabah virus corona mengancam tenaga kesehatan yang bakal kewalahan.
Kasus Covid-19 di Inggris perharinya bisa mencapai lebih dari 20 ribu kasus. Ilmuwan memperingatkan skenario terburuk, di mana 80 ribu orang atau lebih bisa meninggal karena virus corona.
Menurut Perdana Menteri Johnson, lockdown berlaku secara nasional selama satu bulan penuh, yang akan dimulai pada Kamis tengah malam 5 November 2020 sampai 2 Desember 2020.
Dengan pemberlakuan lockdown ini, maka masyarakat Inggris hanya boleh keluar rumah untuk alasan spesifik, seperti sekolah, bekerja, belanja sembako, berobat atau merawat lansia.
“Kita harus bertindak sekarang, kalau tidak kita bisa melihat kematian di negara ini berjalan hingga ribuan orang per hari,” kata Johnson.
Rencananya Pemerintah Inggris akan menghidupkan kembali skema subsidi gaji guna memastikan para pekerja yang dirumahkan sementara (PHK) selama pemberlakuan lockdown ini, bisa menerima 80 persen gaji mereka.
Toko-toko yang menjual bahan pokok, sekolah dan universitas boleh tetap buka. Sedangkan acara-acara olahraga, baik untuk anak-anak atau pun dewasa harus dihentikan sementara.