Perdana Menteri Thailand Abaikan Seruan Mengundurkan Diri

Rabu, 28 Oktober 2020 09:00 WIB

Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha menolak seruan dari partai-partai oposisi agar dia mengundurkan diri dalam sebuah sesi parlemen, Selasa, 27 Oktober 2020. Rapat parlemen itu untuk berdiskusi setelah unjuk rasa menuntut agar Prayuth hengkang dari jabatan dan melakukan reformasi Kerajaan Thailand.

“Saya tidak akan lari dari masalah. Saya tidak akan meninggalkan tugas saya dengan mengundurkan diri saat negara punya masalah,” kata Prayuth dihadapan anggota parlemen Thailand.

PM Thailand, Prayuth Chan-ocha. AP

Thailand diguncang unjuk rasa yang dilakukan hingga puluhan ribu orang sejak pertengahan Juli 2020, yang salah satunya menuntut adanya reformasi kerajaan. Ini telah menjadi tantangan terbesar selama bertahun-tahun bagi Negeri Gajah Putih itu, yang ingin menegakkan sebuah kemapanan yang selama ini didominasi oleh orang-orang militer, yang dekat dengan kerajaan.

Pihak istana Raja Maha Vajiralongkorn belum mau berkomentar sejak unjuk rasa dimulai, di mana hal tabu untuk mengkritisi Kerajaan.

Advertising
Advertising

Anggota parlemen dari kubu oposisi mengatakan kepada Prayuth agar berhenti bersembunyi dibalik proklamasi kesetiaan pada kerjaan dan mengundurkan diri saja. Para pengkritik Prayuth mengatakan mantan panglima militer Thailand itu telah merekayasa pemilu tahun lalu supaya dia tetap berkuasa. Namun Prayuth berkeras pemilu itu adil.

Prayuth berkuasa di Thailand sejak 2014. Salah satu pemimpin aksi unjuk rasa Tattep Ruangprapaikitseree, menolak menghadiri sesi parlemen itu dengan mengatakan pertemuan tersebut tak berguna.

Prayuth mengatakan dia sudah setuju untuk membentuk sebuah komite guna mempelajari masalah-masalah di Thailand, yang diprotes para demonstran.

“Saya tidak tahu kepada siapa saya harus berbicara karena tidak ada pemimpin (demonstran),” kata Prayuth.

Beberapa tokoh politik masuk dalam daftar puluhan orang yang ditahan bulan ini menyusul dilakukannya sebuah langkah darurat selama sepekan. Langkah tanggap darurat itu, malah memicu unjuk rasa yang lebih besar. Dukungan dari para loyalis sejauh ini sudah berkurang, dibanding demonstran anti-pemerintah Thailand.

Sumber: https://www.reuters.com/article/us-thailand-protests/thai-pm-prayuth-vows-to-carry-on-despite-calls-to-quit-idUSKBN27C1I3

Berita terkait

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

55 menit lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

18 jam lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

22 jam lalu

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

Sejumlah negara Asia Tenggara, termasuk Thailand, mengalami panas ekstrem beberapa pekan ini. Suhu 40 derajat Celcius terasa 52 derajat Celcius.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

2 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

2 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

2 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

2 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

2 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

3 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

3 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

Unjuk rasa Hari Buruh Internasional dengan pagelaran teatrikal dan aksi berjalan kaki (long march)

Baca Selengkapnya