Joe Biden Tak Mau Remehkan Upaya Trump Menangkan Pemilu

Senin, 26 Oktober 2020 12:30 WIB

Calon presiden AS dari Partai Demokrat dan mantan Wakil Presiden Joe Biden. REUTERS/Kevin Lamarque

TEMPO.CO, Jakarta - Calon Presiden dari Partai Demokrat Joe Biden melihat kemungkinan Presiden Amerika Serikat Donald Trump masih bisa memenangkan pemilu 2020 berkaca pada bagaimana dia berupaya dalam pemilu ini.

“Saya satu dari banyak teman-teman atau kompetitor itu. Ini belum selesai sampai bel berbunyi dan saya merasa tahayul ketika saya memprediksi apapun selain ini akan menjadi pertarungan yang sulit. Kami (Biden dan tim) merasa baik-baik saja dengan posisi kami saat ini, namun Anda tahu saya tidak meremehkan bagaimana dia (Trump) bermain,” kata Biden dalam acara ’60 Minutes’ yang disiarkan CBS, Minggu, 25 Oktober 2020, saat ditanya apakah Presiden Trump masih bisa mengalahkannya.

Calon presiden AS dari Partai Demokrat dan mantan Wakil Presiden Joe Biden. REUTERS/Mark Makela

Menurut Biden, Presiden Trump sedang mencoba mendelegitimasi pemilu dan dampak semua upaya itu diduga untuk membuat masyarakat bertanya-tanya apakah mereka harus memberikan suara atau tidak, apakah sepadan memberikan hak suara itu. ini semua hanya semacam faktor intimidasi.

Presiden Trump sudah lama meragukan keabsahan surat suara yang masuk dan berulang kali membuat klaim palsu bagaimana surat suara itu masuk dan dihitung.

Advertising
Advertising

“Yang membuat saya senang adalah banyaknya jumlah pemilih di beberapa negara bagian yang melakukan pemungutan suara lebih awal dari jadwal,” kata Biden.

Komentar Biden itu muncul bersamaan dengan sejumlah jajak pendapat, di mana Biden secara nasional diprediksi unggul, bahkan di hampir setiap swing state.

Tim kampanye Biden telah membuat jadwal kampanye bagi Biden pada Selasa, 27 Oktober 2020 ke Georgia dan ke California untuk calon wakilnya, Kamala Harris pada Jumat 30 Oktober 2020. Pemilu Amerika Serikat bakal dilakukan pada 3 November 2020.

“Saya harap akan ada banyak orang yang memberikan suaranya untuk saya karana saya apa adanya,” kata Biden.

Dalam wawancara itu, Biden mengaku akan mempertahankan beberapa kebijakan, di mana Trump dan politikus Partai Republik itu sendiri saling serang. Dia mengatakan masyarakat Amerika Serikat atau perusahaan di negara itu yang berpenghasilan lebih dari USD 400 ribu per tahun, harus mengalami kenaikan pajak penghasilan, namun masyarakat yang berpenghasilan kurang dari USD 400 ribu akan membayar biaya pajak yang sangat ringan.

“Ini adalah sebuah jaminan, sebuah janji. Saya memberikan janji yang saya ucapkan sebagai seorang Biden. Ini sebuah jaminan,” kata Biden.

Biden meyakinkan tidak akan ragu menaikkan pajak bagi kalangan orang-orang kaya Amerika Serikat, meski pun perekonomian saat ini sedang terseok akibat dampak pandemi virus corona.

Sumber: https://edition.cnn.com/2020/10/25/politics/joe-biden-60-minutes-donald-trump-election/index.html

Berita terkait

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

8 jam lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

10 jam lalu

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

Hakim MK Arief Hidayat menegur komisioner KPU yang tak hadir dalam sidang PHPU Pileg Panel III. Arief menilai KPU tak menganggap serius sidang itu.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

1 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

1 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

3 hari lalu

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

Standard Chartered menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB Indonesia tahun 2024 dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen.

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

4 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

4 hari lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

6 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

6 hari lalu

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Junimart Girsang mengatakan, badan Adhoc Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), harus diseleksi lebih ketat dan terbuka untuk menghindari politik transaksional.

Baca Selengkapnya

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

6 hari lalu

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya