Pembangunan Patung Raksasa di Wilayah Miskin Cina Diprotes
Reporter
Ahmad Faiz Ibnu Sani
Editor
Suci Sekarwati
Sabtu, 24 Oktober 2020 13:25 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pembangunan patung raksasa Dewi Yangesha, setinggi 88 meter di daerah miskin Jianhe, provinsi Guizhou, Cina, mendapat kritik dari masyarakat. Pasalnya, anggaran pembuatan patung ini mencapai 86 juta yuan atau Rp 188 miliar.
Yangesha adalah sosok dewi yang disembah oleh etnis Miao di Cina.
Warga menuding proyek pembangunan patung itu sebagai tindakan pemborosan dan menggunakan dana bantuan bagi pengentasan kemiskinan.
"Sebuah daerah miskin di Guizhou telah menghabiskan banyak uang demi sebuah patung," tulis seorang pengguna media sosial Sina Weibo seperti dikutip Chinadaily, Sabtu, 24 Oktober 2020.
Pemerintah setempat berdalih pembuatan patung ini untuk mendongkrak industri pariwisata di sana. Seorang pengguna media sosial Sina Weibo lainnya menilai ikon budaya tidak perlu mahal-mahal dan uangnya seharusnya bisa digunakan untuk meningkatkan kehidupan masyarakat secara langsung.
Otoritas lokal menampik pembangunan patung ini menggunakan dana bantuan pengentasan kemiskinan. Mereka mengatakan pengawasan penggunaan dana bantuan telah ditingkatkan dalam tiga tahun terakhir.
Pembangunan patung Yangesha dimulai pada akhir 2016 dan selesai tahun berikutnya. Data statistik mencatat sejak dibuka untuk umum pada 1 Oktober 2017 lalu, rata-rata pengunjung di sana per hari mencapai seribu orang.
Pemerintah mengklaim pemasukan dari wisata ini sejak 2017 sudah mencapai 20 juta yuan
Jianhe termasuk di antara 832 daerah tingkat kabupaten yang oleh pemerintah pusat Cina masuk kelompok wilayah sebagai miskin. Namun mereka berhasil menghapus label itu pada Maret 2020 karena menunjukkan kemajuan dalam mengentaskan kemiskinan.
Sumber:https://www.chinadaily.com.cn/a/202010/22/WS5f90daefa31024ad0ba802a0.html