TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo, bertemu secara terpisah dengan Menlu Azerbaijan dan Armenia untuk mengakhiri konflik dua negara memperebutkan daerah Nagorno-Karabakh, yang kembali bergejolak sejak 27 September 2020.

Konflik Nagorno-Karabakh, yang merupakan wilayah di Azerbaijan dengan mayoritas etnis Armenia, ini telah berlangsung sejak 1990. Dalam konflik pertama sekitar 30 ribu orang dikabarkan tewas.

Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan sekitar lima ribu orang kemungkinan tewas dalam konflik terbaru ini.

“Sekelompok orang pendukung kedua negara berdemonstrasi memegang bendera Armenia dan Azerbaijan dan berorasi di depan Gedung Kemenlu AS pada Jumat waktu setempat,” begitu dilansir Reuters pada Jumat, 23 Oktober 2020.

Rusia sempat berupaya memediasi gencatan senjata dua kali antara Armenia dan Azerbaijan namun kesepakatan itu tidak berlangsung lama.

Ini terjadi karena militer kedua negara masih saling menyerang dengan rudal dan tank.

Menlu Azerbaijan, Jeyhun Bayramov, bertemu dengan Pompeo selama sekitar 40 menit.

Beberapa saat kemudian, Menlu Armenia, Zohrab Mnatsakanyan, bertemu Pompeo.

Sesaat sebelum pembicaraan di Washington berlangsung, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengatakan kepada media dia berharap negaranya dan Rusia bisa ikut menyelesaikan konflik Nagorno-Karabakh ini.

Sumber

https://www.reuters.com/article/us-armenia-azerbaijan/pompeo-steps-up-efforts-to-end-nagorno-karabakh-fighting-idUSKBN2780ZA?il=0