Beri Visa untuk Prabowo, Cara Amerika Hadang Pengaruh Cina

Rabu, 21 Oktober 2020 07:51 WIB

Berdasarkan LKHPN 2018, total kekayaan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mencapai Rp 1.9 Triliun. Secara Rinci, Prabowo memiliki 10 bidang tanah dan bangunan senilai Rp 230.4 miliar, tujuh kendaraan roda empat dan satu kendaraan roda dua senilai Rp 1.4 miliar. Mantan Danjen Kopassus ini memiliki surat berharga dengan nilai Rp 1.7 triliun. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO - Menteri Pertahanan Amerika Serikat Mark Esper mengatakan, pihaknya memiliki inisiatif untuk memperkuat dan memperluas aliansi Amerika dengan negara-negara demokrasi yang dianggap memiliki pemikiran sama guna menghadang pengaruh Cina dan Rusia. Dua dari sejumlah negara yang menjadi target peningkatan kerja sama ini adalah India dan Indonesia.

Esper mengatakan Pentagon akan sistematis memantau dan mengelola hubungannya dengan negara-negara mitra. Kunjungan Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto ke Amerika pada 15-19 Oktober 2020 dan rencana kunjungan Esper ke India pekan depan disebut salah satu cara untuk merangkul dua negara itu.

"Mereka semua mengakui apa yang sedang dilakukan China," kata Esper dikutip dari Channel News Asia, Rabu, 21 Oktober 2020.

Sebelumnya, Prabowo pada 2012 kepada Reuters mengatakan Amerika telah menolak untuk menerbitkan visa untuknya karena dia diduga terlibat dalam kerusuhan yang membunuh ratusan orang saat Soeharto dipaksa mundur sebagai presiden tahun 1998. Namun hal ini berakhir setelah Prabowo datang ke Amerika Kamis pekan lalu.

Juru Bicara Menteri Pertahanan Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan kunjungan Prabowo ke Amerika untuk menekankan pentingnya kerja sama militer di berbagai level. Rilis resmi dari pemerintah Amerika mengungkapkan jika Prabowo dan Esper membuka peluang adanya aktivitas bilateral militer ke militer dan bekerja sama di sektor keamanan laut.

Advertising
Advertising

Esper memberi nama inisiatif ini sebagai Panduan untuk Pembangunan untuk Aliansi dan Kemitraan (GDAP). Bagian penting dari upaya ini adalah untuk memperluas penjualan senjata dan mendukung industri pertahanan Amerika melawan persaingan dari Moskow dan Beijing.

Esper menuturkan dia telah mengambil langkah-langkah untuk meringankan pembatasan ekspor senjata. Inisiatif GDAP juga dipakai untuk mengidentifikasi peluang dan melindungi pasar penjualan senjata Amerika.

Salah satu contohnya, kata Mark Esper, pelonggaran Amerika untuk ekspor drone militer sehingga bisa dijual ke Taiwan dan Uni Emirat Arab.

AHMAD FAIZ | CNA

https://www.channelnewsasia.com/news/world/pentagon-chief-stresses-stronger-alliances-to-counter-china--russia-13325692

Berita terkait

Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

5 jam lalu

Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

Presidential club adalah istilah yang bisa disematkan untuk silaturahmi para mantan presiden dengan presiden yang sedang menjabat.

Baca Selengkapnya

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

11 jam lalu

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

Pemberitaan tentang tingkat kriminalitas di India membuat banyak pelancong yang berpikir ulang untuk melakukan solo traveling ke sana.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

16 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

1 hari lalu

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

Luhut menyampaikan pesannya kepada Prabowo Subianto selaku presiden terpilih periode 2024-2029, untuk tidak membawa orang toxic ke dalam kabinet

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

1 hari lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

2 hari lalu

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo

Baca Selengkapnya

Kadin Ingatkan Pemerintah Hati-hati Membentuk Badan Otorita Penerimaan Negara

2 hari lalu

Kadin Ingatkan Pemerintah Hati-hati Membentuk Badan Otorita Penerimaan Negara

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta pemerintah agar berhati-hati dalam pembentukan Badan Otorita Penerimaan Negara.

Baca Selengkapnya