Demonstrasi Thailand Gunakan Semboyan Semua Orang Pemimpin
Senin, 19 Oktober 2020 19:45 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Polisi Thailand telah menangkap sejumlah pemimpin aksi protes terkenal di negara itu selama seminggu terakhir.
Namun, ini justru memicu demonstrasi menjadi semakin membesar dengan seruan yang semakin keras untuk menggulingkan Perdana Menteri Thailand, Prayuth Chan-o-cha, dan reformasi monarki Raja Maha Vajiralongkorn.
“Mereka pikir menangkap para pemimpin akan menghentikan kami, Itu tidak berguna. Kita semua adalah pemimpin hari ini,“ kata Pla, yang berusia 24 tahun, saat berbicara kepada ribuan pengunjuk rasa di Monumen Kemenangan Bangkok, Thailand, pada Ahad, 18 Oktober 2020.
Para pengunjuk rasa menggunakan cara demonstrasi besar yang kerap terjadi di Hong Kong. Sebagian cara lainnya adalah hasil kreativitas mereka sendiri.
“Siapkan alat pengeras suara Anda, kenakan perlengkapan pelindung Anda, karena semua orang adalah pemimpin,“ tulis kelompok Pemuda Bebas atau Free Youth, yang mengumumkan rencana demonstrasi lewat unggahan di Facebook pada Ahad, 18 Oktober 2020.
Reuters melansir aktivis terkenal Thailand, Panupong “Mike Rayong” Jadnok, yang berusia 24 tahun tersebut, mengirimkan sinyal yang sama dengan menggunakan tagar #everybodyisaleader di Facebook. Dia mengatakan ini sebelum ditangkap polisi pada Sabtu, 17 Oktober 2020,
Bahkan lokasi untuk protes telah diputuskan melalui pemungutan suara di grup media sosial. Berbagai pengumuman tentang kemungkinan lokasi protes telah membuat polisi menebak-nebak. Pada saat mereka muncul, ribuan orang telah berkumpul untuk berdemonstrasi.
Juru bicara polisi, Kissana Phattanacharoen, menggambarkan situasinya di lapangan sebagai “sangat dinamis”. Dia menambahkan, “Yang bisa kami katakan sekarang adalah memperingatkan publik Thailand bahwa mereka harus mematuhi hukum”.
FARID NURHAKIM | REUTERS
Sumber: