Chicago Dinyatakan Kota Amerika Dengan Paling Banyak Tikus

Minggu, 18 Oktober 2020 12:58 WIB

Magawa, seekor tikus kantong Afrika berada di Siem Reap, Kamboja, 25 September 2020. Magawa merupakan salah tikus yang dilatiih untuk mendeteksi ranjau darat, tuberkulosis, dan tikus tersebut disertifikasi setelah satu tahun pelatihan. PDSA UK/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Chicago memegang penghargaan yang mungkin tidak ingin dimiliki kota manapun di Amerika: Kota Dengan Tikus Terbanyak. Ya, kota yang dijuluki Windy City tersebut kembali ditasbihkan sebagai "Kota Dengan Tikus Terbanyak" oleh perusahaan jasa pengendali hama, Orkin. 'Hebatnya', Chicgao sudah enam kali memegang gelar tersebut.

Ben Hottel, entomologis dari Orkin, menjelaskan bahwa gelar tersebut diberikan berdasarkan frekuensi pengendalian hama yang berlangsung tiap tahunnya. Dan sepanjang 2020, kata ia, Chicago berhasil mempertahankan frekuensi tersebut dibandingkan kota-kota lainnya yang saling bertukar peringkat.

"Tikus adalah ahlinya dalam mengendus makanan dan tempat penampungan. Properti-properti hunian adalah habitat ideal untuk mereka. Begitu mereka berhasil menetap, mereka akan cepat berkembang biak," ujar Hottel, dikutip dari CNN, Ahad, 18 Oktober 2020.

Hottel melanjutkan bahwa masih bertahannya Chicago sebagai kota dengan paling banyak tikus di Amerika bukan berarti tak ada upaya pencegahan. Ia berkata, Chicago sudah berulang kali berupaya untuk menekan populasi tikus di wilayah mereka. Bahkan, satgas khusus tikus, kata Hottel, sudah dibentuk.

Dikutip dari CNN, Satgas Tikus itu pertama kali dibentuk Chicago tahun 2016 lalu. Saat itu, keluhan akan tikus meningkat 67 persen dibandingkan 2015. Alhasil, Pemerintah Kota Chicago mendeklarasikan apa yang mereka sebut sebagai "Perang Terhadap Tikus".

"Namun, seiring dengan mulai datangnya musim salju, jumlah tikus berpotensi bertambah pesat. Mereka mulai mencari tempat hangat untuk bertahan dan berkembang biak," ujar Hottel.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, CDC, ikut berkomentar soal masalah tikus. Mereka bahkan mengaitkannya dengan COVID-19. Dalam situsnya, CDC mengatakan bahwa ditutupnya berbagai restoran untuk menekan pandemi COVID-19 malah meningkatkan aktivitas tikus.

Penyebabnya, menurut CDC, karena tikus-tikus mulai kehilangan sumber makanan yang biasanya mereka ambil dari limbah rumah makan. "Program pengendalian hama kemungkinan akan meningkat seiring dengan makin agresifnya tikus," ujar pernyataan CDC.

ISTMAN MP | CNN

https://edition.cnn.com/2020/10/17/us/chicago-rat-city-2020-trnd/index.html


Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

15 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

21 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Mengenang Tragedi Haymarket, Titik Balik Peringatan Hari Buruh Internasional

3 hari lalu

Mengenang Tragedi Haymarket, Titik Balik Peringatan Hari Buruh Internasional

Penetapan Hari Buruh Internasional setiap tanggal 1 Mei tak lepas dari tragedi Haymarket di Chicago. Ini kisahnya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

8 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

12 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya